Karyawan Starbucks Inisiasi Pembuatan Masker untuk Petani Kopi
Rabu, 17 Juni 2020 - 04:01 WIB
JAKARTA - Karyawan Starbucks di Indonesia atau Starbucks partner melakukan kampanye berupa donasi masker upcycling buatan tangan (hand-made). Kampanye bertajuk "Melewati Cakrawala" ini untuk mempererat relasi antara karyawan dengan petani kopi di tengah pandemi.
Direktur PT Sari Coffee Indonesia Anthony Cottan menerangkan, keterlibatan perusahaan yang menaungi Starbucks di Tanah Air ini secara langsung dengan petani kopi di sini dimulai pada 2004 melalui bantuan tenaga sukarela dan donasi untuk sekolah serta fasilitas medis di desa Lintong, Sumatera Utara.
“Gerakan ini juga dilakukan untuk mendukung kegiatan donasi 100.000 biji kopi sebelumnya melalui kampanye Art In a Cup yang telah berjalan sejak 2018,” ujar Anthony melalui rilis yang diterima SINDOmedia. ( h)
Anthony menambahkan, kampanye "Melewati Cakrawala" merupakan wujud dukungan Starbucks kepada masyarakat yang berjuang menuju kondisi yang lebih baik sepanjang situasi pandemi. Karena itulah PT Sari Coffee Indonesia perlu tetap mendukung para petani kopi yang menjadi alasan keberadaan perusahaan saat ini.
“Partner (karyawan) kami memprakarsai gagasan untuk memanfaatkan seragam Starbucks terdahulu untuk menjadi sebuah masker buatan tangan yang dapat dibuat secara personal,” ujar Anthony.
Sementara itu, Senior General Manager Public Relations and Communications PT Sari Coffee Indonesia Andrea Siahaan menuturkan, donasi masker tahap pertama diantarkan secara langsung oleh partner yang telah bersama dengan perusahaan selama 16 tahun. Mereka mendonasikan lebih dari 1.500 masker yang dibuat secara personal untuk para petani kopi di Sumatera.
Pada tahap kedua, menurut Andrea, masker bakal didonasikan ke daerah lain dan difokuskan pada petani kopi di Bali. Setiap gerai berkontribusi membuatkan setidaknya 10 masker buatan tangan dan dengan lebih dari 450 gerai yang dimiliki.
“Akan ada lebih dari 4.000 masker yang dapat kami donasikan,” ujar Andrea. ( )
Kepala Kelompok Tani Sinergi Fajar Harapan Armin Ginting mengaku, sangat tersentuh dan bahagia karena meski di tengah masa sulit, para karyawan Starbucks di Indonesia masih mengingat serta mengkontribusikan sesuatu yang bermakna bagi petani kopi.
Direktur PT Sari Coffee Indonesia Anthony Cottan menerangkan, keterlibatan perusahaan yang menaungi Starbucks di Tanah Air ini secara langsung dengan petani kopi di sini dimulai pada 2004 melalui bantuan tenaga sukarela dan donasi untuk sekolah serta fasilitas medis di desa Lintong, Sumatera Utara.
“Gerakan ini juga dilakukan untuk mendukung kegiatan donasi 100.000 biji kopi sebelumnya melalui kampanye Art In a Cup yang telah berjalan sejak 2018,” ujar Anthony melalui rilis yang diterima SINDOmedia. ( h)
Anthony menambahkan, kampanye "Melewati Cakrawala" merupakan wujud dukungan Starbucks kepada masyarakat yang berjuang menuju kondisi yang lebih baik sepanjang situasi pandemi. Karena itulah PT Sari Coffee Indonesia perlu tetap mendukung para petani kopi yang menjadi alasan keberadaan perusahaan saat ini.
“Partner (karyawan) kami memprakarsai gagasan untuk memanfaatkan seragam Starbucks terdahulu untuk menjadi sebuah masker buatan tangan yang dapat dibuat secara personal,” ujar Anthony.
Sementara itu, Senior General Manager Public Relations and Communications PT Sari Coffee Indonesia Andrea Siahaan menuturkan, donasi masker tahap pertama diantarkan secara langsung oleh partner yang telah bersama dengan perusahaan selama 16 tahun. Mereka mendonasikan lebih dari 1.500 masker yang dibuat secara personal untuk para petani kopi di Sumatera.
Pada tahap kedua, menurut Andrea, masker bakal didonasikan ke daerah lain dan difokuskan pada petani kopi di Bali. Setiap gerai berkontribusi membuatkan setidaknya 10 masker buatan tangan dan dengan lebih dari 450 gerai yang dimiliki.
“Akan ada lebih dari 4.000 masker yang dapat kami donasikan,” ujar Andrea. ( )
Kepala Kelompok Tani Sinergi Fajar Harapan Armin Ginting mengaku, sangat tersentuh dan bahagia karena meski di tengah masa sulit, para karyawan Starbucks di Indonesia masih mengingat serta mengkontribusikan sesuatu yang bermakna bagi petani kopi.
(tsa)
tulis komentar anda