Artis Banyak Tersandung Narkoba, Fenomena Apa? Baca News RCTI+

Rabu, 23 Maret 2022 - 13:40 WIB
Ingin tahu kenapa makin banyak artis yang tertangkap karena narkoba? Cari jawabannya di News RCT+. Foto/RCTI+
JAKARTA - Banyaknya artis atau public figur yang masuk penjara akibat penyalahgunaan narkoba ternyata tidak dijadikan pelajaran bagi para artis lainnya. Terbukti dalam dua minggu terakhir saja, ada sejumlah artis yang dicokok polisi diduga akibat kebiasaan buruknya dalam mengonsumsi barang illegal tersebut. Dalam satu pekan ini, ada tiga artis yang ditangkap polisi karena narkoba. Polah tingkah para artis tersebut selalu direkam dalam berita-berita menarik yang muncul di News RCTI+ secara lengkap dan sangat update.

Yang paling baru, seorang gitaris berinisial R dari band ternama ditangkap oleh Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (19/3/2022). Musisi beken tersebut ditangkap polisi diduga kuat terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. Selain R, polisi juga mencokok AR, satu tersangka lainnya. Dari tangan musisi tersebut, polisi menyita narkotika golongan 1 jenis ganja seberat 8 gram dan satu linting ganja bekas pakai. Keduanya kini sedang diperiksa intensif di kantor polisi.

Dua hari sebelumnya, Kamis (17/3), Ditresnarkoba Polda Metro Jaya juga menangkap disc jockey (DJ) terkenal yang berinisial CD. Artis cantik ini diamankan polisi karena diduga kuat tersangkut dalam kasus narkoba. Dari tangannya, polisi menyita barang bukti berupa sabu-sabu yang diduga milik sang artis. Pada hari yang sama, polisi juga mengungkap kedok salah satu musisi jazz kenamaan yang diduga kuat juga terlibat narkoba. Artis jazz tersebut berinisial MF ditangkap di lokasi parkir Kawasan Blok M, Jakarta Selatan.



Tertangkapnya tiga artis ini memang bukan hal yang mengejutkan terutama di kalangan para pesohor dunia hiburan. Sebelumnya sudah ada banyak artis yang tertangkap polisi karena kasus penyalahgunaan narkoba. Sebut saja dalam awal tahun 2022, ada nama Rizky Nazar, Arditho Pramono hingga komika Fico Fachriza. Bahkan kalau kita merunut ke belakang lagi terungkap ada banyak sekali nama-nama beken artis Tanah Air yang pernah terperosok ke lembah narkoba. Yang paling fenomenal tahun lalu adalah tertangkapnya pasangan Ardi Bakrie dan artis cantik Nia Ramadhani. Bahkan beberapa di antaranya pernah ditangkap dua hingga tiga kali. Begitulah mengerikannya jeratan narkoba.



Fenomena banyak artis yang terjerat narkoba memang selalu menjadi perhatian masyarakat. Maklum mereka adalah publik figur yang memiliki banyak penggemar di masyarakat. Seharusnya mereka bisa menjaga diri untuk tidak terjerumus ke dalam dunia hitam tersebut. Bagaimana pun sebagai selebriti mereka adalah role model bagi para penggemarnya. Sehingga sangat disesalkan jika para artis sampai tergiur dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut. Karena dikhawatirkan para penggemar yang mengikuti jejaknya.

Apa penyebab kalangan selebriti mudah terjerumus dalam kubangan narkoba? Kemudahan akses dan uang yang melimpah membuat arti sangat mudah terjerat narkoba. Selain itu, banyak artis yang mengalami masalah pribadi membuat narkoba menjadi pelariannya untuk mendapatkan ketenangan yang semu. Jadwal syuting atau manggung yang ketat membuat mereka menjadikan narkoba sebagai booster kekuatan.

Pergaulan di dunia hiburan dengan kompetisi tinggi membuat sang artis ingin terus eksistensinya diakui di lingkungannya. Sehingga jika lingkungannya dekat dengan narkoba, sang artis akan sangat mudah untuk terjerumus ke dalamnya. Karena menggunakan narkoba menjadi semacam status bagi artis tersebut untuk diakui keberadaannya. Ada lagi yang meyakini bahwa mengonsumsi narkoba bisa dijadikan wahana untuk mendapatkan inspirasi dalam berkarya. Kehidupan dunia keartisan yang serba instan ini ternyata dibaca oleh para bandar narkoba untuk memasarkan barang dagangannya.

Narkoba memang sudah lama mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Sejak lama, penyalahgunaan narkoba ini masuk dalam kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang membutuhkan penanganan luar biasa. Pemerintah juga membentuk badan khusus yang menangani kejahatan narkoba yakni Badan Narkotika Nasional (BNN). Namun, hingga saat ini penyalahgunaan narkoba tetap saja tinggi. Bahkan, merujuk data Kementerian Hukum dan HAM, lebih dari separuh penghuni lembaga pemasyarakatan di Indonesia adalah terpidana kasus narkoba. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah dan aparat hukum belum berhasil menjinakkan angka penyalahgunaan narkoba.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!