Ini Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan ketika Anak Alami Kejang Mendadak
Sabtu, 07 Mei 2022 - 15:48 WIB
JAKARTA - Masalah kesehatan yang dialami anak seringkali membuat orang tua panik. Terlebih jika gangguan tersebut tergolong berbahaya, misalnya kejang.
Kejang pada anak merupakan kondisi yang harus diwaspadai. Dokter spesialis anak, dr. Kurniawan Satria Denta, SpA mengungkapkan, ketika anak mengalami kejang, klojotan, hingga kaku, tapi setelahnya sadar dan aktif kembali, orang tua harus tetap membawa anaknya ke dokter.
"Jangan diobservasi sendiri dulu di rumah. Penting ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut pada anak," ujar dr. Denta dalam cuitannya di Twitter @sdenta.
Ketika menghadapi anak kejang, orang tua juga harus tetap tenang. Bantu anak untuk memiringkan tubuhnya ke satu sisi. Perlu juga untuk mencatat durasi, frekuensi, dan deskripsi kejang. Lebih bagus lagi bila ada rekaman video.
"Namanya kejang selalu enggak wajar, berapa pun lama durasinya. Langsung bawa ke IGD kalo terjadi kejang. Catat frekuensi, durasi dan deskripsi kejangnya. Bagus lagi kalo ada rekaman video anak pas kejang, akan sangat membantu dokter untuk memutuskan penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Dia pun mengimbau kepada para orang tua yang sedang menghadapi anak kejang, sebaiknya jangan memasukan benda apapun ke mulut. Kalaupun anak menggigit lidahnya, biarkan saja.
"Ya gapapa tergigit lidahnya paling luka atau berdarah. Kalau dimasukin barang (apapun itu) risikonya tinggi untuk nutup jalan napas," terangnya.
Apabila ada anggota keluarga inti atau sepupu yang memiliki riwayat kejang, seorang anak bisa punya kemungkinan kejang lebih tinggi dibanding anak yang lain. Sebaiknya orang tua harus tetap menjaga kewarasan ketika menghadapi hal tersebut.
"Bisa menjaga kewarasan saat suasana genting terjadi pada anak memang skill yang dibutuhkan oleh setiap orang tua," pungkasnya.
Kejang pada anak merupakan kondisi yang harus diwaspadai. Dokter spesialis anak, dr. Kurniawan Satria Denta, SpA mengungkapkan, ketika anak mengalami kejang, klojotan, hingga kaku, tapi setelahnya sadar dan aktif kembali, orang tua harus tetap membawa anaknya ke dokter.
"Jangan diobservasi sendiri dulu di rumah. Penting ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut pada anak," ujar dr. Denta dalam cuitannya di Twitter @sdenta.
Baca Juga
Ketika menghadapi anak kejang, orang tua juga harus tetap tenang. Bantu anak untuk memiringkan tubuhnya ke satu sisi. Perlu juga untuk mencatat durasi, frekuensi, dan deskripsi kejang. Lebih bagus lagi bila ada rekaman video.
"Namanya kejang selalu enggak wajar, berapa pun lama durasinya. Langsung bawa ke IGD kalo terjadi kejang. Catat frekuensi, durasi dan deskripsi kejangnya. Bagus lagi kalo ada rekaman video anak pas kejang, akan sangat membantu dokter untuk memutuskan penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Dia pun mengimbau kepada para orang tua yang sedang menghadapi anak kejang, sebaiknya jangan memasukan benda apapun ke mulut. Kalaupun anak menggigit lidahnya, biarkan saja.
"Ya gapapa tergigit lidahnya paling luka atau berdarah. Kalau dimasukin barang (apapun itu) risikonya tinggi untuk nutup jalan napas," terangnya.
Apabila ada anggota keluarga inti atau sepupu yang memiliki riwayat kejang, seorang anak bisa punya kemungkinan kejang lebih tinggi dibanding anak yang lain. Sebaiknya orang tua harus tetap menjaga kewarasan ketika menghadapi hal tersebut.
"Bisa menjaga kewarasan saat suasana genting terjadi pada anak memang skill yang dibutuhkan oleh setiap orang tua," pungkasnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda