Studi Baru: 4 Dosis Vaksin Masih Belum Cukup Kuat Lawan Omicron
Kamis, 28 Juli 2022 - 14:41 WIB
JAKARTA - Satu penelitian di Israel menemukan bahwa dosis keempat atau booster kedua vaksin Covid-19 meningkatkan antibodi ke level yang lebih tinggi. Namun para peneliti di Pusat Medis Sheba Israel menilai itu belum cukup kuat melawan Omicron.
Laporan tersebut adalah temuan awal dari penelitian pertama terkait kekuatan dosis keempat vaksin Covid-19 dalam upaya melawan Omicron.
Seperti apa penelitian yang dilakukan para peneliti itu?
Menurut laporan DW, studi melibatkan 150 peserta, mereka semua menerima empat dosis vaksin Covid-19 jenis Pfizer. Sementara 120 peserta lainnya menerima dosis keempat vaksin Moderna. Semua peserta studi menggunakan vaksin Pfizer untuk dosis ketiganya.
Untuk mendapat hasil studi, peneliti membandingkan mereka yang menerima vaksin dosis keempat dengan kelompok kontrol, yaitu mereka yang tidak menerima dosis keempat.
"Peningkatan antibodi terlihat berarti pada kelompok penerima dosis keempat Moderna maupun Pfizer," papar peneliti utama Gili Regev-Yochay.
Namun, sambung Gili, sekalipun antibodi meningkat berarti, tapi empat dosis vaksin Covid-19 tidak memberi perlindungan yang utuh melawan Omicron.
"Meski tingkat antibodi meningkat, vaksin dosis keempat hanya menawarkan pertahanan parsial (sebagian) terhadap virus Omicron," tambah Gili.
Di sisi lain, beberapa perusahaan obat tengah meramu obat khusus untuk Omicron. Beberapa dari merek obat tersebut sudah memasuki fase uji klinis. Bahkan, tak sedikit dari perusahaan farmasi menciptakan vaksin booster khusus Omicron yang direncanakan rilis pada 2023.
"Harapannya, vaksin khusus Omicron ini akan memberi perlawanan yang lebih optimal," terang laporan tersebut.
Laporan tersebut adalah temuan awal dari penelitian pertama terkait kekuatan dosis keempat vaksin Covid-19 dalam upaya melawan Omicron.
Seperti apa penelitian yang dilakukan para peneliti itu?
Menurut laporan DW, studi melibatkan 150 peserta, mereka semua menerima empat dosis vaksin Covid-19 jenis Pfizer. Sementara 120 peserta lainnya menerima dosis keempat vaksin Moderna. Semua peserta studi menggunakan vaksin Pfizer untuk dosis ketiganya.
Untuk mendapat hasil studi, peneliti membandingkan mereka yang menerima vaksin dosis keempat dengan kelompok kontrol, yaitu mereka yang tidak menerima dosis keempat.
"Peningkatan antibodi terlihat berarti pada kelompok penerima dosis keempat Moderna maupun Pfizer," papar peneliti utama Gili Regev-Yochay.
Namun, sambung Gili, sekalipun antibodi meningkat berarti, tapi empat dosis vaksin Covid-19 tidak memberi perlindungan yang utuh melawan Omicron.
"Meski tingkat antibodi meningkat, vaksin dosis keempat hanya menawarkan pertahanan parsial (sebagian) terhadap virus Omicron," tambah Gili.
Di sisi lain, beberapa perusahaan obat tengah meramu obat khusus untuk Omicron. Beberapa dari merek obat tersebut sudah memasuki fase uji klinis. Bahkan, tak sedikit dari perusahaan farmasi menciptakan vaksin booster khusus Omicron yang direncanakan rilis pada 2023.
"Harapannya, vaksin khusus Omicron ini akan memberi perlawanan yang lebih optimal," terang laporan tersebut.
(hri)
tulis komentar anda