30 Kasus Covid-19 Orthrus Ditemukan di DKI Jakarta, Masyarakat Diminta Disiplin Bermasker
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus varian baru Covid-19 Orthrus telah ditemukan di DKI Jakarta. Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, Selasa (21/2/2023).
Sebagaimana diketahui varian Orthrus merupakan turunan Omicron dengan kode mutasi CH.1.1. Varian Orthrus belum masuk dalam kategori Variant of Concern (VoC) Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Omicron varian Orthrus atau CH.1.1 teridentifikasi di Jakarta, ada 30 kasus di fasilitas kesehatan Jakarta," kata Ngabila pada MNC Portal, Selasa (21/2/2023).
Dia menambahkan, kasus Orthrus di Jakarta pertama kali terdeteksi pada 4 November 2022. Menurut data Dinkes DKI Jakarta, dari 30 kasus tersebut, 19 kasus domisili Jakarta dan 11 lainnya domisili luar Jakarta.
"Dari 30 kasus tersebut, 60 persen orang tanpa gejala, sedangkan 40 persen lainnya bergejala ringan," terang dr Ngabila.
Masih maraknya kasus baru Covid-19 membuat dr Ngabila meminta kepada masyarakat untuk tetap patuh prokes. "Cegah sakit dengan disiplin bermasker, hindari orang yang sedang sakit," sarannya.
Dalam kesempatan yang sama, dr Ngabila menjelaskan bahwa persebaran Covid-19 di Jakarta masih didominasi Covid-19 varian BF.7 yaitu 50 persen, BQ.1 (40%), dan subvarian Omicron lainnya (10%) termasuk di dalamnya CH.1.1 atau Orthrus.
Sebagaimana diketahui varian Orthrus merupakan turunan Omicron dengan kode mutasi CH.1.1. Varian Orthrus belum masuk dalam kategori Variant of Concern (VoC) Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Omicron varian Orthrus atau CH.1.1 teridentifikasi di Jakarta, ada 30 kasus di fasilitas kesehatan Jakarta," kata Ngabila pada MNC Portal, Selasa (21/2/2023).
Dia menambahkan, kasus Orthrus di Jakarta pertama kali terdeteksi pada 4 November 2022. Menurut data Dinkes DKI Jakarta, dari 30 kasus tersebut, 19 kasus domisili Jakarta dan 11 lainnya domisili luar Jakarta.
"Dari 30 kasus tersebut, 60 persen orang tanpa gejala, sedangkan 40 persen lainnya bergejala ringan," terang dr Ngabila.
Masih maraknya kasus baru Covid-19 membuat dr Ngabila meminta kepada masyarakat untuk tetap patuh prokes. "Cegah sakit dengan disiplin bermasker, hindari orang yang sedang sakit," sarannya.
Dalam kesempatan yang sama, dr Ngabila menjelaskan bahwa persebaran Covid-19 di Jakarta masih didominasi Covid-19 varian BF.7 yaitu 50 persen, BQ.1 (40%), dan subvarian Omicron lainnya (10%) termasuk di dalamnya CH.1.1 atau Orthrus.
(hri)