Desa Wisata Seribu Gonjong Destinasi yang Menarik dan Unik
Senin, 15 Agustus 2022 - 21:15 WIB
PADANG - Sumatera Barat memiliki banyak kebudayaan yang patut dilestarikan. Nah, untuk melestarikan budaya ini tentunya harus sering kita kunjungi. Selain menambah kapita daerah juga menambah perekonomian masyarakat setempat.
Melalui #MenyapaDesa dan #DiIndonesiaSaja yuk kunjungi Kampung Desa Sarugo yang terletak di Lembah Harau yang berada di tengah tebing nan terjal. Untuk menikmati pemandangan ini dapat menggunakan kendaraan wisata khusus diberi nama Auto Rumah Minang yaitu kendaraan yang dimodifikasi sendiri dengan ornament khas rumah minang yang telah disediakan oleh masyarakat setempat.
Di Lembah Harau dapat berhenti sejenak, tepatnya di bukit echo, di sana dapat berteriak dengan suara yang akan memberikan pantulan suara yang menggema. Pantulan suara itu karena di sekelilingnya terdapat tebing menjulang tinggi dengan atapkan langit biru yang mempesona.
Desa Wisata Seribu Gonjong terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Lokasi ini dapat ditempuh selama lima jam dengah jarak 138 km dari Kota Padang melalui jalan darat. Di sana ada beberapa kampung adat yang masih bertahan dengan segala keunikan yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Selain panorama alam yang mempesona ada salah satu distinasi desa wisata yang patut dikunjungi yaitu Desa Wisata Sarugo atau Seribu Gonjong. Desa ini memiliki panorama yang khas yang menjadi kebanggaan masyarakat minang. Seribu Gonjong artinya semakin ke ujung semakin lancip yang menyerupai tanduk kerbau.
Selain itu, Seribu Gonjong juga dijadikan simbul atau status sosial masyarakat yang dijadikan kebanggaan masyarakat minang.
Berangkat dari nama Sarugo, kampong ini memiliki panorama yang khas, suguhan Rumah Adat Sarugo ini begitu anggun dipandang mata, di mana hanya ada 33 rumah yang kental dengan adat Minangkabau, setiap rumah memiliki lima gonjong yang menyerupai tanduk. Bentuk ini memiliki filosofi yang cukup mendalam yaitu, rukum islam yang menjunjung tinggi budaya dan taat akan agama.
Desa Sarugo ini juga memiliki sejarah di mana pejuang asal Minang bernama Tan Malaka yang memiliki keberanian untuk melawan penjajah pada jamannya, sehingga berdiri megah monumen Bela Nagara PDRI. Monomen ini dibangun sejak 2012 dengan simbul rumah gadang, sebagai wujud mengenang jasa para pahlawan dari Tanah Minang. Wilayah ini konon menjadi basis Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Melalui #MenyapaDesa dan #DiIndonesiaSaja yuk kunjungi Kampung Desa Sarugo yang terletak di Lembah Harau yang berada di tengah tebing nan terjal. Untuk menikmati pemandangan ini dapat menggunakan kendaraan wisata khusus diberi nama Auto Rumah Minang yaitu kendaraan yang dimodifikasi sendiri dengan ornament khas rumah minang yang telah disediakan oleh masyarakat setempat.
Di Lembah Harau dapat berhenti sejenak, tepatnya di bukit echo, di sana dapat berteriak dengan suara yang akan memberikan pantulan suara yang menggema. Pantulan suara itu karena di sekelilingnya terdapat tebing menjulang tinggi dengan atapkan langit biru yang mempesona.
Desa Wisata Seribu Gonjong terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Lokasi ini dapat ditempuh selama lima jam dengah jarak 138 km dari Kota Padang melalui jalan darat. Di sana ada beberapa kampung adat yang masih bertahan dengan segala keunikan yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Selain panorama alam yang mempesona ada salah satu distinasi desa wisata yang patut dikunjungi yaitu Desa Wisata Sarugo atau Seribu Gonjong. Desa ini memiliki panorama yang khas yang menjadi kebanggaan masyarakat minang. Seribu Gonjong artinya semakin ke ujung semakin lancip yang menyerupai tanduk kerbau.
Selain itu, Seribu Gonjong juga dijadikan simbul atau status sosial masyarakat yang dijadikan kebanggaan masyarakat minang.
Berangkat dari nama Sarugo, kampong ini memiliki panorama yang khas, suguhan Rumah Adat Sarugo ini begitu anggun dipandang mata, di mana hanya ada 33 rumah yang kental dengan adat Minangkabau, setiap rumah memiliki lima gonjong yang menyerupai tanduk. Bentuk ini memiliki filosofi yang cukup mendalam yaitu, rukum islam yang menjunjung tinggi budaya dan taat akan agama.
Desa Sarugo ini juga memiliki sejarah di mana pejuang asal Minang bernama Tan Malaka yang memiliki keberanian untuk melawan penjajah pada jamannya, sehingga berdiri megah monumen Bela Nagara PDRI. Monomen ini dibangun sejak 2012 dengan simbul rumah gadang, sebagai wujud mengenang jasa para pahlawan dari Tanah Minang. Wilayah ini konon menjadi basis Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
tulis komentar anda