Berkolaborasi, ADI dan Gojek Berupaya Bantu Berantas Perdagangan Daging Anjing
Senin, 22 Agustus 2022 - 02:03 WIB
Pada kesempatan yang sama, pakar ilmu kesejahteraan hewan, Drh. R.D. Wiwiek Bagja memaparkan, dari sisi medis, mengonsumsi daging anjing memiliki berbagai risiko kesehatan seperti infeksi parasit/cacing dan/atau bakteri, bahkan yang terburuk adalah terinfeksi virus rabies.
"Kepercayaan di masyarakat akan khasiat daging anjing tidak memiliki dasar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Wiwiek.
"Mengonsumsi daging anjing sepatutnya perlu dihentikan dan bukan didukung untuk diperluas perdagangannya di masyarakat Indonesia mengingat ia bukan merupakan bahan pangan yang legal karena tidak sesuai deļ¬nisi pangan di UU Pangan No 18 Tahun 2012," terangnya.
"Kepercayaan di masyarakat akan khasiat daging anjing tidak memiliki dasar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Wiwiek.
"Mengonsumsi daging anjing sepatutnya perlu dihentikan dan bukan didukung untuk diperluas perdagangannya di masyarakat Indonesia mengingat ia bukan merupakan bahan pangan yang legal karena tidak sesuai deļ¬nisi pangan di UU Pangan No 18 Tahun 2012," terangnya.
(nug)
tulis komentar anda