Mengapa Kolesterol Tinggi Memicu Penyakit Jantung? Ini Jawabannya
Rabu, 24 Agustus 2022 - 08:24 WIB
JAKARTA - Kolesterol merupakan lemak yang berbentuk alami oleh organ hati, dan mengalir di dalam aliran darah. Terdapat dua jenis kolesterol yakni HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein).
HDL juga dikenal sebagai kolesterol baik, karena mengandung banyak protein dan sedikit lemak. HDL membawa kolesterol untuk dibuang kembali melalui hati. Sedangkan LDL kerap disebut sebagai kolesterol jahat , karena LDL akan membawa kolesterol ke bagian tubuh yang membutuhkan.
Apabila kadar LDL dalam tubuh tinggi, maka akan memicu penumpukan plak di pembuluh darah arteri dan menyumbatnya, sehingga tidak dapat mengalir ke jantung dan otak yang di mana darah seharusnya membentuk oksigen untuk mencapai ke jantung. Hal ini akan memicu terjadinya stroke dan berujung serangan jantung.
Secara umum kadar kolesterol yang normal berkisar di angka 200mg/dl. Dikutip dari National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI), seseorang harus mengecek kolesterol sejak masih berumur 9-11 tahun, dan diulang setiap lima tahun sekali. Terlebih jika Anda memiliki riwayat penyakit kolesterol dari keluarga, maka diharuskan untuk lebih sering mengecek dan melakukan konsultasi ke dokter.
Penyebab Terjadinya Kolesterol
Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi di mana kadar kolesterol melebihi batas normal. Pada umumnya, terjadi dari makanan pemicu koresterol dengan tingkat LDL yang tinggi seperti makanan cepat saji, daging bebek, telur, jeroan, keju dan susu yang dikonsumsi secara berlebihan.
Kadar kolesterol yang tidak sehat juga dapat diperburuk oleh penyakit kronis yang sedang diderita seperti gagal ginjal, diabetes dan HIV/AIDS. Melakukan pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, meminum alkohol, dan tidak berolahraga juga dapat memicu tingginya kadar kolesterol.
Menurut penelitian American Heart Association Trusted Source, mengonsumsi lemak trans (lemak padat) dapat meningkatkan kadar LDL menjadi tinggi dan memicu risiko penyakit jantung. Tidak hanya itu, lemak trans juga disebut tidak menawarkan nilai gizi yang mencukupi.
HDL juga dikenal sebagai kolesterol baik, karena mengandung banyak protein dan sedikit lemak. HDL membawa kolesterol untuk dibuang kembali melalui hati. Sedangkan LDL kerap disebut sebagai kolesterol jahat , karena LDL akan membawa kolesterol ke bagian tubuh yang membutuhkan.
Apabila kadar LDL dalam tubuh tinggi, maka akan memicu penumpukan plak di pembuluh darah arteri dan menyumbatnya, sehingga tidak dapat mengalir ke jantung dan otak yang di mana darah seharusnya membentuk oksigen untuk mencapai ke jantung. Hal ini akan memicu terjadinya stroke dan berujung serangan jantung.
Secara umum kadar kolesterol yang normal berkisar di angka 200mg/dl. Dikutip dari National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI), seseorang harus mengecek kolesterol sejak masih berumur 9-11 tahun, dan diulang setiap lima tahun sekali. Terlebih jika Anda memiliki riwayat penyakit kolesterol dari keluarga, maka diharuskan untuk lebih sering mengecek dan melakukan konsultasi ke dokter.
Penyebab Terjadinya Kolesterol
Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi di mana kadar kolesterol melebihi batas normal. Pada umumnya, terjadi dari makanan pemicu koresterol dengan tingkat LDL yang tinggi seperti makanan cepat saji, daging bebek, telur, jeroan, keju dan susu yang dikonsumsi secara berlebihan.
Kadar kolesterol yang tidak sehat juga dapat diperburuk oleh penyakit kronis yang sedang diderita seperti gagal ginjal, diabetes dan HIV/AIDS. Melakukan pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, meminum alkohol, dan tidak berolahraga juga dapat memicu tingginya kadar kolesterol.
Menurut penelitian American Heart Association Trusted Source, mengonsumsi lemak trans (lemak padat) dapat meningkatkan kadar LDL menjadi tinggi dan memicu risiko penyakit jantung. Tidak hanya itu, lemak trans juga disebut tidak menawarkan nilai gizi yang mencukupi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda