Apa Itu People Pleaser yang Dapat Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental?
Minggu, 11 September 2022 - 08:20 WIB
Nah, berikut beberapa dampak menjadi people pleaser untuk kesehatan mental, dikutip dari Medical News Today, Minggu (11/9/2022).
1. Kehilangan Kemauan untuk Maju
Seseorang yang kerap mencurahkan semua energi dan sumber daya mental untuk memastikan bahwa orang lain bahagia, ini bukanlah hal yang bermanfaat. Ini pun yang membuat seseorang kehilangan waktu untuk menentukan apa yang sebenarnya dia senangi.
Setiap manusia pasti butuh aktualisasi diri. Jadi, ketika orang tersebut tidak punya waktu untuk mengaktualisasikan diri, dia akan merasa kosong dan hampa, serta kehilangan semangat untuk maju dan berkembang.
2. Kehilangan Jati Diri
Seorang people pleaser cenderung menyembunyikan kebutuhan dan preferensinya sendiri, karena dia lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Ini bisa membuat seseorang kehilangan kekhasan diri dan tidak menjalani hidupnya.
Hidupnya hanya untuk menyenangkan orang lain. Jadi, meskipun terkesan seseorang ini senang-senang saja membantu orang dan direpotkan, sebenarnya dia merasa tertekan dan tidak bahagia.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, 1 dari 5 Orang Indonesia Alami Gangguan Mental
3. Gangguan Kecemasan dan Stres
Menyenangkan orang lain menjadi tugas dan tanggung jawab yang menjadi beban untuk orang dengan kondisi ini. Apalagi yang harus dia senangi tidak hanya satu orang, melainkan banyak orang.
1. Kehilangan Kemauan untuk Maju
Seseorang yang kerap mencurahkan semua energi dan sumber daya mental untuk memastikan bahwa orang lain bahagia, ini bukanlah hal yang bermanfaat. Ini pun yang membuat seseorang kehilangan waktu untuk menentukan apa yang sebenarnya dia senangi.
Setiap manusia pasti butuh aktualisasi diri. Jadi, ketika orang tersebut tidak punya waktu untuk mengaktualisasikan diri, dia akan merasa kosong dan hampa, serta kehilangan semangat untuk maju dan berkembang.
2. Kehilangan Jati Diri
Seorang people pleaser cenderung menyembunyikan kebutuhan dan preferensinya sendiri, karena dia lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Ini bisa membuat seseorang kehilangan kekhasan diri dan tidak menjalani hidupnya.
Hidupnya hanya untuk menyenangkan orang lain. Jadi, meskipun terkesan seseorang ini senang-senang saja membantu orang dan direpotkan, sebenarnya dia merasa tertekan dan tidak bahagia.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, 1 dari 5 Orang Indonesia Alami Gangguan Mental
3. Gangguan Kecemasan dan Stres
Menyenangkan orang lain menjadi tugas dan tanggung jawab yang menjadi beban untuk orang dengan kondisi ini. Apalagi yang harus dia senangi tidak hanya satu orang, melainkan banyak orang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda