Pameran Sial Interfood 2022 Siap Bangkitkan Industri Kuliner Tanah Air

Rabu, 02 November 2022 - 17:45 WIB
Pameran Sial Interfood 2022 nantinya akan menampilkan berbagai jenis produk unggulan makanan, minuman, peralatan, dan aksesoris memasak terbaru. / Foto: Thomas Manggalla
JAKARTA - Pameran makanan dan minuman berskala internasional The Global Food Marketplace atau Salon International de L'alimentation (Sial Interfood) akan digelar pada 9-12 November 2022 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Pameran Sial Interfood 2022 kali ini terasa istimewa karena kembali dilaksanakan setelah hampir 3 tiga tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran Sial Interfood 2022 sebagai barometer untuk mendorong bangkitnya industri kuliner dan horeca di Tanah Air," tutur CEO Krista Exhibition, Daud Salim saat dijumpai di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu, 2 November 2022.

Menurutnya, pameran Sial Interfood 2022 nantinya akan menampilkan berbagai jenis produk unggulan makanan, minuman, peralatan, dan aksesoris memasak terbaru. Saat ini sudah terdaftar lebih dari 750 perusahaan dari 27 negara yang akan hadir di pameran Sial Interfood 2022.





Perusahaan tersebut berasal dari Indonesia, Australia, Belanda, China, India, Orang, Italia, Jerman, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Prancis, Polandia, Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, Amerika Serikat, Vietnam, dan Yunani. "Peserta pameran tahun ini didominasi oleh industri lokal, yakni sekitar 82 persen, sedangkan peserta dari luar negeri mengalami penurunan," ungkap Daud.

Selain bertujuan memajukan industri makanan dan minuman lokal, pameran Sial Interfood 2022 dilaksanakan sebagai bentuk realisasi program pemerintah Indonesia untuk memperkenalkan rempah Indonesia melalui program Indonesian Spice Up The World.

Indonesian Spice Up The World merupakan program bersama lintas kementerian untuk mempromosikan popularitas rempah dan kekayaan rempah Indonesia.

Program ini menargetkan Indonesia dapat mengekspor bumbu ataupun rempah sebesar USD2 miliar dan mendorong hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri pada 2024.

"Industri makanan adalah Industri yang kontribusinya paling besar untuk perekonomian Indonesia, yaitu sebesar 38,38 persen," jelas Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More