Kenali Gejala Serangan Jantung karena Bisa Berakibat Fatal
Kamis, 09 Juli 2020 - 11:29 WIB
JAKARTA - Jika sedang beraktifitas tiba-tiba dadaterasa tertekan harus diwaspadai karena itu bisa jadi awal dari serangan jantung.Biasanya kondisi ini terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah ke jantung.
Dikatakan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Sari Sri Mumpuni, Sp.Jp (K), serangan jantung umumnya disebabkan karena penyakit jantung koroner.
“Ini merupakan kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat atau menyempit. Biasanya serangan jantung berhubungan dengan aktivitas fisik," kata dokter dari RS Pondok Indah-Pondok Indah dan Bintaro Jaya ini. Ia melanjutkan, ketika terkena serangan jantung saat beraktivitas, dada mendadak seperti tertekan.
Kondisi ini biasanya berlangsung selama 5-10 menit. "Karena saat aktivitas fisik, itu aliran oksigen kurang suplainya ke otot jantung disebabkan adanya penyempitan," urai dr. Sari. (Baca: 3 Juta Orang Positif Covid-19, AS Cetak Sejarah Suram)
Penyakit jantung koroner bermula dari penumpukan plak pada pembuluh darah koroner. Plak ini disebut aterosklerosis. Akibatnya aliran darah tidak lancar dan otot-otot jantung tidak menerima oksigen dan nutrisi lainnya.
Kondisi tersebut menyebabkan otot-otot jantung tak berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga, ketika otot jantung berhenti memompa maka akan timbul komplikasi, yaitu serangan jantung atau bahkan gagal jantung.
Ada berbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Sebut saja kebiasaan merokok, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, hingga kurang bergerak. (Baca juga: Ini 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton Saat Jenuh dan Bosan)
Gaya hidup masyarakat ditambah kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah, membuat kita kurang dalam bergerak, kurang olah raga, stress, belum lagi kebiasaan merokok dan minuman alkohol. Gaya hidup semacam ini menyumbang tingginya kasus penyakit jantung.
Gejala penyakit jantung koroner diantaranya nyeri dada yang bisa disertai dengan keringat dingin dan mual maupun sesak napas. Nyeri yang dirasakan seperti dihimpit atau ditimpa beban berat. Nyeri bisa menjalar ke leher atau punggung dan rasa sakitnya tidak tajam, bisa menjalar ke bagian lain bisa juga tidak. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
Nyeri biasanya dipicu adanya aktivitas misalnya setelah berolahraga atau bekerja berat dan akan membaik kalau istirahat. Dengan mengetahui gejala dan penyebab serangan jantung maka kita dapat melakukan tindakan pencegahan sebaik mungkin. Ingat, tidak ada kata terlambat. (Sri Noviarni)
Dikatakan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Sari Sri Mumpuni, Sp.Jp (K), serangan jantung umumnya disebabkan karena penyakit jantung koroner.
“Ini merupakan kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat atau menyempit. Biasanya serangan jantung berhubungan dengan aktivitas fisik," kata dokter dari RS Pondok Indah-Pondok Indah dan Bintaro Jaya ini. Ia melanjutkan, ketika terkena serangan jantung saat beraktivitas, dada mendadak seperti tertekan.
Kondisi ini biasanya berlangsung selama 5-10 menit. "Karena saat aktivitas fisik, itu aliran oksigen kurang suplainya ke otot jantung disebabkan adanya penyempitan," urai dr. Sari. (Baca: 3 Juta Orang Positif Covid-19, AS Cetak Sejarah Suram)
Penyakit jantung koroner bermula dari penumpukan plak pada pembuluh darah koroner. Plak ini disebut aterosklerosis. Akibatnya aliran darah tidak lancar dan otot-otot jantung tidak menerima oksigen dan nutrisi lainnya.
Kondisi tersebut menyebabkan otot-otot jantung tak berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga, ketika otot jantung berhenti memompa maka akan timbul komplikasi, yaitu serangan jantung atau bahkan gagal jantung.
Ada berbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Sebut saja kebiasaan merokok, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, hingga kurang bergerak. (Baca juga: Ini 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton Saat Jenuh dan Bosan)
Gaya hidup masyarakat ditambah kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah, membuat kita kurang dalam bergerak, kurang olah raga, stress, belum lagi kebiasaan merokok dan minuman alkohol. Gaya hidup semacam ini menyumbang tingginya kasus penyakit jantung.
Gejala penyakit jantung koroner diantaranya nyeri dada yang bisa disertai dengan keringat dingin dan mual maupun sesak napas. Nyeri yang dirasakan seperti dihimpit atau ditimpa beban berat. Nyeri bisa menjalar ke leher atau punggung dan rasa sakitnya tidak tajam, bisa menjalar ke bagian lain bisa juga tidak. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
Nyeri biasanya dipicu adanya aktivitas misalnya setelah berolahraga atau bekerja berat dan akan membaik kalau istirahat. Dengan mengetahui gejala dan penyebab serangan jantung maka kita dapat melakukan tindakan pencegahan sebaik mungkin. Ingat, tidak ada kata terlambat. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda