Sering Ngopi? Ketahui Inilah Dampak Negatif Terlalu Banyak Konsumsi Kafein
Senin, 02 Januari 2023 - 16:56 WIB
3. Masalah Pencernaan
Banyak orang menemukan bahwa secangkir kopi di pagi hari membantu buang air besar. Efek pencahar kopi dikaitkan dengan pelepasan gastrin, hormon yang diproduksi perut yang mempercepat aktivitas di usus besar. Terlebih lagi, kopi tanpa kafein telah terbukti menghasilkan respons yang serupa.
Namun, kafein sendiri tampaknya juga merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan gerakan peristaltik, kontraksi yang menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan.
Mengingat efek ini, tidak mengherankan jika kafein dalam dosis besar dapat menyebabkan buang air besar atau bahkan diare pada beberapa orang.
Meskipun selama bertahun-tahun kopi diyakini menyebabkan sakit maag, sebuah penelitian besar terhadap lebih dari 8.000 orang tidak menemukan hubungan apa pun di antara keduanya.
Disisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman berkafein dapat memperburuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD) pada beberapa orang, terutama dari kopi.
Dalam sebuah penelitian kecil, ketika lima orang dewasa sehat meminum air berkafein, mereka tidak mengalami reflux.
Karena kopi bisa memberikan dampak yang besar besar pada fungsi pencernaan, Anda mungkin dapat mengurangi jumlahnya atau bisa menggantinya dengan teh.
4. Tekanan Darah Tinggi
Dalam beberapa penelitian, kafein terbukti meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasinya pada sistem saraf.
Banyak orang menemukan bahwa secangkir kopi di pagi hari membantu buang air besar. Efek pencahar kopi dikaitkan dengan pelepasan gastrin, hormon yang diproduksi perut yang mempercepat aktivitas di usus besar. Terlebih lagi, kopi tanpa kafein telah terbukti menghasilkan respons yang serupa.
Namun, kafein sendiri tampaknya juga merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan gerakan peristaltik, kontraksi yang menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan.
Mengingat efek ini, tidak mengherankan jika kafein dalam dosis besar dapat menyebabkan buang air besar atau bahkan diare pada beberapa orang.
Meskipun selama bertahun-tahun kopi diyakini menyebabkan sakit maag, sebuah penelitian besar terhadap lebih dari 8.000 orang tidak menemukan hubungan apa pun di antara keduanya.
Disisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman berkafein dapat memperburuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD) pada beberapa orang, terutama dari kopi.
Dalam sebuah penelitian kecil, ketika lima orang dewasa sehat meminum air berkafein, mereka tidak mengalami reflux.
Karena kopi bisa memberikan dampak yang besar besar pada fungsi pencernaan, Anda mungkin dapat mengurangi jumlahnya atau bisa menggantinya dengan teh.
4. Tekanan Darah Tinggi
Dalam beberapa penelitian, kafein terbukti meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasinya pada sistem saraf.
tulis komentar anda