Orang Non-Diabetes Bisa Picu Kadar Gula Tinggi, Ini Penyebabnya
Sabtu, 07 Januari 2023 - 05:30 WIB
Stres: Stres yang tidak dikelola dapat menyebabkan lonjakan tingkat hormon seperti kortisol dan adrenalin. Mereka pada gilirannya meningkatkan kadar gula darah, merupakan respons alami yang sempurna terhadap tekanan emosional yang dialami seseorang.
Infeksi: Segala jenis infeksi juga meningkatkan kadar hormon stres kortisol. Hormon ini menghalangi kemampuan insulin untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari aliran darah, menghasilkan kadar gula darah tinggi yang konstan.
Obat-obatan: Obat-obatan tertentu seperti dopamin dan norepinefrin, imunosupresan seperti tacrolimus dan siklosporin, dan kortikosteroid dapat mengaktifkan enzim dalam darah yang dapat menjaga kadar gula darah tetap meningkat.
Tubuh merasa sulit untuk menghasilkan energi dan orang tersebut merasa lelah sepanjang waktu.
Obesitas: Kelebihan sel lemak membuat tubuh resisten terhadap insulin. Ini juga membuat sulit untuk menghilangkan glukosa dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi.
Gejala hiperglikemia non-diabetes mirip dengan hiperglikemia diabetes. Misalnya merasakan haus yang berlebihan, sering buang air kecil, penglihatan kabur, mual dan muntah, sakit perut, kelelahan, sakit kepala.
Infeksi: Segala jenis infeksi juga meningkatkan kadar hormon stres kortisol. Hormon ini menghalangi kemampuan insulin untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari aliran darah, menghasilkan kadar gula darah tinggi yang konstan.
Obat-obatan: Obat-obatan tertentu seperti dopamin dan norepinefrin, imunosupresan seperti tacrolimus dan siklosporin, dan kortikosteroid dapat mengaktifkan enzim dalam darah yang dapat menjaga kadar gula darah tetap meningkat.
Tubuh merasa sulit untuk menghasilkan energi dan orang tersebut merasa lelah sepanjang waktu.
Obesitas: Kelebihan sel lemak membuat tubuh resisten terhadap insulin. Ini juga membuat sulit untuk menghilangkan glukosa dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi.
Gejala hiperglikemia non-diabetes mirip dengan hiperglikemia diabetes. Misalnya merasakan haus yang berlebihan, sering buang air kecil, penglihatan kabur, mual dan muntah, sakit perut, kelelahan, sakit kepala.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda