Deretan Negara yang Melarang Film Bioskop, Nomor 2 Masyarakatnya Susah Dibujuk

Jum'at, 20 Januari 2023 - 10:44 WIB
loading...
Deretan Negara yang Melarang Film Bioskop, Nomor 2 Masyarakatnya Susah Dibujuk
Negara yang melarang film bioskop masih ada di dunia ini, bahkan negara tersebut tak memperbolehkan adanya bioskop di wilayahnya. / Foto: ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Negara yang melarang film bioskop masih ada di dunia ini. Bahkan, negara tersebut tak memperbolehkan adanya bioskop di wilayahnya.

Keputusan tersebut tentu saja memiliki alasannya masing-masing. Entah karena kurangnya antusias maupun kondisi tertentu.

Lalu, negara mana saja yang melarang film bioskop? simak daftarnya berikut ini.

Baca juga: 5 Artis Indonesia Menikah dengan Idolanya, Nomor 3 Naksir Sejak SMP

1. Arab Saudi

Negara Arab Saudi sempat melarang film bioskop. Selama 35 tahun lamanya, Arab Saudi melarang tempat pemutaran film layar lebar itu.

Mengutip dari The Culture Trip, berpuluh-puluh tahun lalu, Arab Saudi tak memiliki komunitas pembuat film lokal yang cukup bersemangat. Selain itu, penonton juga seperti tak terpengaruh oleh budaya menonton film di bioskop.

Permasalahan tak hanya berhenti sampai di situ. Tumbuhnya sentimen ultra-konservatif di seluruh kerajaan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an dipicu upaya menggulingkan keluarga kerajaan di Saudi. Lalu ada pula revolusi Islam Syiah di Iran.

Alhasil, di sana banyak muncul aturan, mulai dari berpakaian, pemisahan gender di depan umum, hingga pelarangan bioskop. Tahun-tahun berikutnya pun kondisi masih tak memungkinkan Arab Saudi mendirikan bioskop.

Ini disebabkan kurangnya infrastruktur yang sesuai sehingga mempersulit pembangunan bioskop oleh individu maupun mereka dengan kepentingan bisnis untuk menantang status quo.

Tapi itu semua kini sudah berakhir. Pada 2018, Arab Saudi mulai membuka bioskop pertama mereka.

2. Samoa

Apollo Cinema, satu-satunya bioskop di Samoa ditutup tanpa batas waktu sejak 2021. Ya, Samoa melarang film bioskop karena alasan pembatasan darurat sementara dari pemerintah dan juga kurangnya perilisan film baru.

Mengutip dari Samoa Observer, mantan anggota staf Apollo, Auree Westerlund mengatakan, setiap orang harus memahami dengan baik tantangan pandemi Covid-19 terhadap industri film global.

Dia juga mengungkap sulitnya membujuk masyarakat mengeluarkan uang sebesar USD15 untuk menonton film. Pada kenyataannya, mereka enggan membayar demi menonton film terlalu lama.

Baca juga: 6 Drama tentang Kenakalan Remaja di Korea, dari Bullying hingga Narkoba

Adapun film terakhir yang diputar di Apollo Cinema berjudul Mulan pada September 2020.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2887 seconds (0.1#10.140)