Profil Reza Abdul Jabbar, Suami Peggy Melati Sukma Sekaligus Pengusaha Peternakan di New Zealand
loading...
A
A
A
Reza kemudian bertemu Silvia, lulusan perbankan dan keuangan yang bekerja untuk Westpac di Wellington. Dia pindah ke Hamilton dan bekerja di National bank sebelum bertugas di Kementerian Pembangunan Sosial dan menikah.
Pengalaman yang dimilikinya membuat Reza memutuskan untuk membeli tanah seluas 185 hektare pada 2007. Di atas tanah ini, dia mendirikan peternakan sapi perah untuk memerah susu lebih dari 1000 sapi per hari. Selain sebagai pengusaha peternakan, Reza juga menjadi anggota komunitas Muslim lokal.
Dia juga bertugas sebagai anggota dewan pengawas Sekolah Gorge Road sedangkan Silvia di PTA dan keduanya menjadi Konsulat Jenderal Republik Indonesia. Selain itu, Reza mengajar di sekolah dan organisasi lain sambil terlibat dalam pusat penelitian produksi susu dan saat ini memiliki lima pertenakan.
Di sela-sela waktunya, Reza sering melakukan touring menggunakan motor Harley sambil berdakwah. Namun, tidak ada masjid ketika Reza pertama kali tiba di Southland pada 10 tahun lalu. Dia kemudian mendirikan Asosiasi Muslim Southland dan membangun masjid seiring dengan bertambahnya umat Muslim.
Baca Juga: Kisah Religi Caisar dan Peggy Melati, Dulu & Kini
Namun, perjalanan dakwah Reza tidak berjalan mulus. Sebab, dia harus melalui berbagai macam tantangan hingga masjidnya dipantau oleh pemerintah setempat dan polisi. Sebagai pendakwah, Reza terus berusaha untuk memperbaiki citra Islam di New Zealand.
"Tujuan utama kami adalah untuk menggambarkan bentuk atau citra Islam yang benar kepada masyarakat, khususnya, dan negara secara keseluruhan. Dan demi kepentingan terbaik kami, orang tidak disesatkan," ujar Reza.
Pengalaman yang dimilikinya membuat Reza memutuskan untuk membeli tanah seluas 185 hektare pada 2007. Di atas tanah ini, dia mendirikan peternakan sapi perah untuk memerah susu lebih dari 1000 sapi per hari. Selain sebagai pengusaha peternakan, Reza juga menjadi anggota komunitas Muslim lokal.
Dia juga bertugas sebagai anggota dewan pengawas Sekolah Gorge Road sedangkan Silvia di PTA dan keduanya menjadi Konsulat Jenderal Republik Indonesia. Selain itu, Reza mengajar di sekolah dan organisasi lain sambil terlibat dalam pusat penelitian produksi susu dan saat ini memiliki lima pertenakan.
Di sela-sela waktunya, Reza sering melakukan touring menggunakan motor Harley sambil berdakwah. Namun, tidak ada masjid ketika Reza pertama kali tiba di Southland pada 10 tahun lalu. Dia kemudian mendirikan Asosiasi Muslim Southland dan membangun masjid seiring dengan bertambahnya umat Muslim.
Baca Juga: Kisah Religi Caisar dan Peggy Melati, Dulu & Kini
Namun, perjalanan dakwah Reza tidak berjalan mulus. Sebab, dia harus melalui berbagai macam tantangan hingga masjidnya dipantau oleh pemerintah setempat dan polisi. Sebagai pendakwah, Reza terus berusaha untuk memperbaiki citra Islam di New Zealand.
"Tujuan utama kami adalah untuk menggambarkan bentuk atau citra Islam yang benar kepada masyarakat, khususnya, dan negara secara keseluruhan. Dan demi kepentingan terbaik kami, orang tidak disesatkan," ujar Reza.
(dra)