Indonesia Graveyard, Komunitas yang Gemar Berburu dan Menggali Sejarah Kuburan Unik
loading...
A
A
A
Untuk izin, kata Ruri, selama ini tidak ada kesulitan dan selalu diberikan jalan oleh kuncen makam saat akan mengulik sejarah dari kuburan yang ia cari ataupun tanpa sengaja ditemukan.
Selain menggali sejarah, komunitas ini juga sekaligus membersihkan kuburan atau makam yang sudah tidak terurus. Serta mencari tahu nama pemilik makam yang ditemukannya.
"Kadang kalau orang Jawa itu kan enggak pernah nulis nama almarhum. Kalau orang Belanda itu selalu ada namanya," terangnya.
Cara Masuk Komunitas Indonesia Graveyard
Ruri bilang, tidak ada persyaratan khusus untuk bergabung dengan komunitasnya. Bahkan jumlah anggota saat ini, kata dia, tidak pasti karena siapapun bisa menjadi komunitas Indonesia Graveyard ini.
"Kalau ada yang di luar daerah menemukan makam yang menarik dan punya nilai sejarah, biasanya mereka selalu tag foto-fotonya di akun Instagram kami," katanya.
Ruri menegaskan, komunitasnya ini bertujuan untuk memberikan sudut pandang baru tentang makam dan jauh dari kata menyeramkan atau bersifat klenik. Ia mengatakan, bahwa sebuah makam bisa menjadi Sumber pengetahuan yang dapat memperluas ilmu, bahkan jejak sejarah yang tidak terungkap.
"Kita bisa mendapatkan ilmunya dengan langsung observasi ke makam itu," ujarnya.
Selain menggali sejarah, komunitas ini juga sekaligus membersihkan kuburan atau makam yang sudah tidak terurus. Serta mencari tahu nama pemilik makam yang ditemukannya.
"Kadang kalau orang Jawa itu kan enggak pernah nulis nama almarhum. Kalau orang Belanda itu selalu ada namanya," terangnya.
Cara Masuk Komunitas Indonesia Graveyard
Ruri bilang, tidak ada persyaratan khusus untuk bergabung dengan komunitasnya. Bahkan jumlah anggota saat ini, kata dia, tidak pasti karena siapapun bisa menjadi komunitas Indonesia Graveyard ini.
"Kalau ada yang di luar daerah menemukan makam yang menarik dan punya nilai sejarah, biasanya mereka selalu tag foto-fotonya di akun Instagram kami," katanya.
Ruri menegaskan, komunitasnya ini bertujuan untuk memberikan sudut pandang baru tentang makam dan jauh dari kata menyeramkan atau bersifat klenik. Ia mengatakan, bahwa sebuah makam bisa menjadi Sumber pengetahuan yang dapat memperluas ilmu, bahkan jejak sejarah yang tidak terungkap.
"Kita bisa mendapatkan ilmunya dengan langsung observasi ke makam itu," ujarnya.
(hri)