Mengenal Amati Geni, Pantangan yang Dilarang Umat Hindu saat Hari Raya Nyepi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amati Geni merupakan salah satu dari empat pantangan yang harus dipatuhi ketika umat Hindu di Bali tengah merayakan Hari Raya Nyepi.
Dilansir dari Kemenag Bali, ketika Hari Raya Nyepi tengah berlangsung, umat Hindu menjalankan empat brata penyepian di antaranya amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelaguan.
Empat pantangan ini juga biasa disebut Catur Brata, di mana masing-masing pantangan ini memiliki makna tersendiri.
Tidak menyalakan api berarti selama Hari Raya Nyepi, umat hindu tidak akan menyalakan api seharian penuh.
Hal ini dilakukan karena api dipercaya merupakan representasi dari kemarahan, iri hati, dan segala prasangka buruk yang terdapat dalam hati manusia.
Sedangkan untuk maknanya, Amati Geni adalah pengendalian diri dan hawa nafsu. Karena tidak menyalakan api atau berapi-api ini merupakan ritual dari penahanan nafsu duniawi.
Bahkan menyalakan lampu dan benda-benda elektronik juga termasuk dalam pantangan Amati Geni. Sehingga para umat Hindu akan benar-benar berdiam diri dan berpuasa sembari mengadakan Samadhi pembersihan diri lahir batin.
Itulah pengertian tentang salah satu empat brata yang dilakukan ketika Hari Raya Nyepi, Amati Geni. Dari beberapa pantangan yang dilakukan ketika hari raya, rupanya Bali cukup memberikan dampak besar untuk lingkungan.
Salah satunya adalah mengurangi global warming, karena membantu pengelolaan dan penghematan daya. Terutama penghematan listrik.
Selain baik untuk keseimbangan lingkungan, ritual Nyepi juga membuat Bali jadi lokasi yang tepat bagi wisatawan untuk melakukan refleksi diri.
Dilansir dari Kemenag Bali, ketika Hari Raya Nyepi tengah berlangsung, umat Hindu menjalankan empat brata penyepian di antaranya amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelaguan.
Empat pantangan ini juga biasa disebut Catur Brata, di mana masing-masing pantangan ini memiliki makna tersendiri.
Arti dan Makna Amati Geni
Secara arti, Amati Geni berarti tidak menyalakan api atau berapi-api. Artian ini memang akan lebih sulit dipahami dari ketiga pantangan lain. Seperti Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan), dan Amati Lelungan (tidak bepergian).Tidak menyalakan api berarti selama Hari Raya Nyepi, umat hindu tidak akan menyalakan api seharian penuh.
Hal ini dilakukan karena api dipercaya merupakan representasi dari kemarahan, iri hati, dan segala prasangka buruk yang terdapat dalam hati manusia.
Sedangkan untuk maknanya, Amati Geni adalah pengendalian diri dan hawa nafsu. Karena tidak menyalakan api atau berapi-api ini merupakan ritual dari penahanan nafsu duniawi.
Pantangan Amati Geni
Tidak menyalakan api ini berarti selama seharian penuh, umat Hindu di Bali tidak diperbolehkan untuk memasak, membakar sesuatu, maupun melakukan kegiatan yang berkaitan dengan nyala api.Bahkan menyalakan lampu dan benda-benda elektronik juga termasuk dalam pantangan Amati Geni. Sehingga para umat Hindu akan benar-benar berdiam diri dan berpuasa sembari mengadakan Samadhi pembersihan diri lahir batin.
Itulah pengertian tentang salah satu empat brata yang dilakukan ketika Hari Raya Nyepi, Amati Geni. Dari beberapa pantangan yang dilakukan ketika hari raya, rupanya Bali cukup memberikan dampak besar untuk lingkungan.
Salah satunya adalah mengurangi global warming, karena membantu pengelolaan dan penghematan daya. Terutama penghematan listrik.
Selain baik untuk keseimbangan lingkungan, ritual Nyepi juga membuat Bali jadi lokasi yang tepat bagi wisatawan untuk melakukan refleksi diri.
(tsa)