Punya Cita Rasa Khas, Kuliner Nusantara Selalu Bikin Kangen
loading...
A
A
A
Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, Detty mengawali usaha kulinernya melalui jualan nasi padang, yang juga menjadi makanan favorit dalam usahanya. Dia pun sering mengikuti acara kuliner di Belanda.
Setelahmengikuti event tersebut, dia mampu menjual sekitar 200 bungkus nasi padang lengkap dengan aneka lauk dari sate udang, ayam bakar, gulai, sampai daun singkong dan sambal ijonya.
Akan tetapi, dalam perjalanannya, dia menambahkan beragam menu, di antaranya nasi bali, bubur ayam, bakso, sate ayam, hingga jajanan pasar. Dan agar cita rasa aslinya tidak hilang, dia rela untuk menimba ilmu dari pelaku UMKM sampai tukang makanan keliling di Indonesia.
Saat ini, untuk pemesanan Detty menerapkan metode yang unik. "Berbeda dari warung lainnya, JualanKu ini punya sistem pemesanan yang berbeda. Konsepnya seperti katering makanan Indonesia. Calon pembeli harus siap-siap war dan rajin-rajin lihat media sosial kami. Menunya apa dan berapa porsi, harus cepet-cepetan," jelas dia.
"Jadi di hari ini saya lagi mood masak nasi padang, ada bahannya, lalu saya unggah di Instagram dan Facebook, kalau saya mau masak nasi padang tapi dengan kuota terbatas, mungkin sekitar 20-30 porsi saja," lanjut Detty.
Menurut Detty, dirinya tidak melakukan pengiriman makanan dalam metode apapun, sehingga para pemesan diwajibkan mengambil sendiri pesanannya di warungnya.
Meski sempat banyak yang protes, namun Detty melakukan hal itu guna menjaga kualitas makanannya. "Kalau pakai jasa pengiriman, nanti ada masalah di jalan dan terlambat lalu makanannya sudah tidak terjamin lagi kesegarannya," kata dia.
(Foto: istimewa)
Menariknya, walaupun Detty membuka dagangannya di Eindhoven, akan tetapi yang memesan tidak sedikit yang berasal dari kota tetangga, bahkan ada yang harus menempuh perjalanan hingga 3 jam.
"Bahkan negara tetangga seperti Belgia dan Jerman juga datang hanya untuk sebuah masakan Indonesia yang mereka rindukan. Inilah kekuatan dari makanan Indonesia, di mana-mana pasti ngangenin," ungkap Detty.
Setelahmengikuti event tersebut, dia mampu menjual sekitar 200 bungkus nasi padang lengkap dengan aneka lauk dari sate udang, ayam bakar, gulai, sampai daun singkong dan sambal ijonya.
Akan tetapi, dalam perjalanannya, dia menambahkan beragam menu, di antaranya nasi bali, bubur ayam, bakso, sate ayam, hingga jajanan pasar. Dan agar cita rasa aslinya tidak hilang, dia rela untuk menimba ilmu dari pelaku UMKM sampai tukang makanan keliling di Indonesia.
Saat ini, untuk pemesanan Detty menerapkan metode yang unik. "Berbeda dari warung lainnya, JualanKu ini punya sistem pemesanan yang berbeda. Konsepnya seperti katering makanan Indonesia. Calon pembeli harus siap-siap war dan rajin-rajin lihat media sosial kami. Menunya apa dan berapa porsi, harus cepet-cepetan," jelas dia.
"Jadi di hari ini saya lagi mood masak nasi padang, ada bahannya, lalu saya unggah di Instagram dan Facebook, kalau saya mau masak nasi padang tapi dengan kuota terbatas, mungkin sekitar 20-30 porsi saja," lanjut Detty.
Menurut Detty, dirinya tidak melakukan pengiriman makanan dalam metode apapun, sehingga para pemesan diwajibkan mengambil sendiri pesanannya di warungnya.
Meski sempat banyak yang protes, namun Detty melakukan hal itu guna menjaga kualitas makanannya. "Kalau pakai jasa pengiriman, nanti ada masalah di jalan dan terlambat lalu makanannya sudah tidak terjamin lagi kesegarannya," kata dia.
(Foto: istimewa)
Menariknya, walaupun Detty membuka dagangannya di Eindhoven, akan tetapi yang memesan tidak sedikit yang berasal dari kota tetangga, bahkan ada yang harus menempuh perjalanan hingga 3 jam.
"Bahkan negara tetangga seperti Belgia dan Jerman juga datang hanya untuk sebuah masakan Indonesia yang mereka rindukan. Inilah kekuatan dari makanan Indonesia, di mana-mana pasti ngangenin," ungkap Detty.