Mengenal Diffuse Axonal Injury, Cedera Otak yang Dialami David Ozora
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diffuse axonal injury tengah diderita David Ozora akibat dianiaya oleh Mario Dandy, pemuda yang merupakan anak mantan pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun. Penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David menyebebkan cedera parah. David bahkan sempat koma beberapa minggu akibat aksi keji Mario.
David sendiri mengalami cedera otak bernama diffuse axonal injury. Cedera tersebut membuat beberapa syaraf David rusak dan butuh waktu lama untuk pulih.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan diffuse axonal injury? Apa pula yang dialami pasien dengan cedera otak tersebut?
Diffuse axonal injury (DAI) atau cedera aksonal difus adalah robekan pada serabut saraf penghubung panjang otak (akson) yang terjadi saat otak cedera dan berputar di dalam tulang tengkorak. DAI biasanya menyebabkan koma dan cedera pada berbagai bagian otak.
Kondisi ini juga merupakan jenis cedera otak traumatis (TBI) yang diakibatkan oleh cedera tumpul pada otak. Di Amerika Serikat, cedera otak traumatis merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di kalangan anak-anak serta orang dewasa muda.
Dilansir dari website National Institutes of Health, Rabu (12/4/2023), cedera otak traumatis diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, dan berat berdasarkan skala koma Glasgow (GCS).
Pasien cedera otak traumatis dengan GCS 13 sampai 15 tergolong ringan, yang termasuk mayoritas pasien cedera otak traumatis.
Pasien dengan GCS sembilan hingga 12 dianggap memiliki cedera otak traumatis sedang. Sementara pasien dengan GCS di bawah delapan diklasifikasikan memiliki cedera otak traumatis berat.
Gejala umum DAI adalah hilangnya kesadaran. Ini biasanya berlangsung enam jam atau lebih. Jika DAI ringan, orang mungkin tetap sadar tetapi menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak lain. Gejala-gejala ini bisa sangat bervariasi, bergantung pada area otak mana yang rusak.
Dilansir dari Healthline, tindakan yang diperlukan dalam kasus DAI adalah mengurangi pembengkakan di dalam otak, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Dalam kasus tertentu, rangkaian steroid akan diberikan untuk mengurangi pembengkakan. Jika cederanya parah, ada kemungkinan keadaan vegetatif atau bahkan kematian. Namun jika DAI ringan hingga sedang, rehabilitasi dapat dilakukan.
David sendiri mengalami cedera otak bernama diffuse axonal injury. Cedera tersebut membuat beberapa syaraf David rusak dan butuh waktu lama untuk pulih.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan diffuse axonal injury? Apa pula yang dialami pasien dengan cedera otak tersebut?
Diffuse axonal injury (DAI) atau cedera aksonal difus adalah robekan pada serabut saraf penghubung panjang otak (akson) yang terjadi saat otak cedera dan berputar di dalam tulang tengkorak. DAI biasanya menyebabkan koma dan cedera pada berbagai bagian otak.
Kondisi ini juga merupakan jenis cedera otak traumatis (TBI) yang diakibatkan oleh cedera tumpul pada otak. Di Amerika Serikat, cedera otak traumatis merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di kalangan anak-anak serta orang dewasa muda.
Dilansir dari website National Institutes of Health, Rabu (12/4/2023), cedera otak traumatis diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, dan berat berdasarkan skala koma Glasgow (GCS).
Pasien cedera otak traumatis dengan GCS 13 sampai 15 tergolong ringan, yang termasuk mayoritas pasien cedera otak traumatis.
Pasien dengan GCS sembilan hingga 12 dianggap memiliki cedera otak traumatis sedang. Sementara pasien dengan GCS di bawah delapan diklasifikasikan memiliki cedera otak traumatis berat.
Gejala umum DAI adalah hilangnya kesadaran. Ini biasanya berlangsung enam jam atau lebih. Jika DAI ringan, orang mungkin tetap sadar tetapi menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak lain. Gejala-gejala ini bisa sangat bervariasi, bergantung pada area otak mana yang rusak.
Baca Juga
Gejala yang Dialami Penderita DAI
Ada beberapa klasifikasi gejala yang bisa dialami seseorang yang cedera otak diffuse axonal injury. Mulai dari kebingungan, sakit kepala, mual atau muntah, mengantuk atau kelelahan, kesulitan tidur, hingga kehilangan keseimbangan atau pusing.Dilansir dari Healthline, tindakan yang diperlukan dalam kasus DAI adalah mengurangi pembengkakan di dalam otak, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Dalam kasus tertentu, rangkaian steroid akan diberikan untuk mengurangi pembengkakan. Jika cederanya parah, ada kemungkinan keadaan vegetatif atau bahkan kematian. Namun jika DAI ringan hingga sedang, rehabilitasi dapat dilakukan.
(tsa)