Selain Tak Merokok, Ini Cara untuk Kurangi Risiko Sakit Paru seperti Polo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit paru-paru dilaporkan sebagai salah satu penyebab Polo Srimulat menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Awal Bros, Bekasi, Jawa Barat. Hal itu diungkapkan oleh Putut, adik Polo.
Putut mengatakan bahwa Polo sebelumnya pernah mengidap penyakit serupa pada 2015. Namun, karena kebiasaan merokok kembali dilakukan setelah sebelumnya sempat berhenti, Polo akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.
"Mas Polo sebelumnya pernah kena paru-paru kan. Paru-parunya tahun 2015 mengalami flek. Flek, terus melakukan pengobatan selama enam bulan, terus sembuh, terus beraktivitas kembali. Enam bulan terakhir ini dia mulai aktif merokok. Dia nggak sadar kalau dulu pernah kena paru-paru. Paru-parunya flek karena rokok. Nah itu mulai kembali batuk-batuk dan akhirnya dibawa ke sini (rumah sakit)," beber Putut seperti dikutip dari YouTube STARPRO Indonesia, Senin (20/7). (Baca Juga: Malaysia Buka Perbatasan untuk Pasien Indonesia Berobat )
Pada dasarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit paru-paru. Berikut ulasannya, seperti dilansir dari laman Womenshealth.
1. Berhenti Merokok
Jika Anda merokok, hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah berhenti. Bicaralah dengan dokter tentang cara terbaik untuk berhenti. Semua jenis merokok dapat meningkatkan kemungkinan penyakit paru-paru.
2. Hindari Asap Rokok
Jika Anda tinggal atau bekerja dengan orang yang merokok, minta mereka merokok di luar. Non-perokok berhak untuk memiliki tempat kerja yang bebas asap rokok.
3. Tes untuk Radon
Cari tahu apakah ada radon gas tingkat tinggi di rumah atau tempat kerja Anda. Anda dapat membeli alat tes radon di sebagian besar toko perangkat keras.
4. Hindari Asbestos
Paparan asbestos dapat menyebabkan parut pada paru-paru, kanker paru-paru, dan penyakit paru-paru serius lain. Asbestos harus menjadi perhatian khusus bagi mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan unsur mineral tersebut. Termasuk orang yang tinggal di dalam bangunan yang menerapkan isolasi atau bahan lain yang mengandung asbes serta mereka yang pekerjaannya memperbaiki rem mobil atau kopling.
Pengusaha yang memiliki karyawan yang bekerja berhubungan dengan asbes harus menawarkan pelatihan tentang keamanan asbes dan harus secara teratur memeriksa tingkat paparannya. Mereka juga wajib menyediakan cara untuk membatasi paparan, seperti masker pernapasan khusus yang menyaring debu asbes dari udara.
5. Lindungi Diri dari Debu dan Asap Kimia
Bekerja dalam kondisi berdebu dan dengan bahan kimia dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru. Risikonya bukan hanya dari bahan kimia industri. Banyak produk yang digunakan di rumah seperti cat dan pelarut, dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit paru-paru. Baca label dan ikuti instruksi untuk digunakan.
Putut mengatakan bahwa Polo sebelumnya pernah mengidap penyakit serupa pada 2015. Namun, karena kebiasaan merokok kembali dilakukan setelah sebelumnya sempat berhenti, Polo akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.
"Mas Polo sebelumnya pernah kena paru-paru kan. Paru-parunya tahun 2015 mengalami flek. Flek, terus melakukan pengobatan selama enam bulan, terus sembuh, terus beraktivitas kembali. Enam bulan terakhir ini dia mulai aktif merokok. Dia nggak sadar kalau dulu pernah kena paru-paru. Paru-parunya flek karena rokok. Nah itu mulai kembali batuk-batuk dan akhirnya dibawa ke sini (rumah sakit)," beber Putut seperti dikutip dari YouTube STARPRO Indonesia, Senin (20/7). (Baca Juga: Malaysia Buka Perbatasan untuk Pasien Indonesia Berobat )
Pada dasarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit paru-paru. Berikut ulasannya, seperti dilansir dari laman Womenshealth.
1. Berhenti Merokok
Jika Anda merokok, hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah berhenti. Bicaralah dengan dokter tentang cara terbaik untuk berhenti. Semua jenis merokok dapat meningkatkan kemungkinan penyakit paru-paru.
2. Hindari Asap Rokok
Jika Anda tinggal atau bekerja dengan orang yang merokok, minta mereka merokok di luar. Non-perokok berhak untuk memiliki tempat kerja yang bebas asap rokok.
3. Tes untuk Radon
Cari tahu apakah ada radon gas tingkat tinggi di rumah atau tempat kerja Anda. Anda dapat membeli alat tes radon di sebagian besar toko perangkat keras.
4. Hindari Asbestos
Paparan asbestos dapat menyebabkan parut pada paru-paru, kanker paru-paru, dan penyakit paru-paru serius lain. Asbestos harus menjadi perhatian khusus bagi mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan unsur mineral tersebut. Termasuk orang yang tinggal di dalam bangunan yang menerapkan isolasi atau bahan lain yang mengandung asbes serta mereka yang pekerjaannya memperbaiki rem mobil atau kopling.
Pengusaha yang memiliki karyawan yang bekerja berhubungan dengan asbes harus menawarkan pelatihan tentang keamanan asbes dan harus secara teratur memeriksa tingkat paparannya. Mereka juga wajib menyediakan cara untuk membatasi paparan, seperti masker pernapasan khusus yang menyaring debu asbes dari udara.
5. Lindungi Diri dari Debu dan Asap Kimia
Bekerja dalam kondisi berdebu dan dengan bahan kimia dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru. Risikonya bukan hanya dari bahan kimia industri. Banyak produk yang digunakan di rumah seperti cat dan pelarut, dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit paru-paru. Baca label dan ikuti instruksi untuk digunakan.