Pelayan Kafe Campurkan Darah pada Koktail, Bagaimana Dampaknya terhadap Kesehatan?
loading...
A
A
A
SAPPORO - Negeri Sakura sempat dihebohkan dengan aksi pelayan yang mencampurkan darahnya ke dalam koktail pelanggannya, beberapa waktu lalu.
Kabarnya, peristiwa itu terjadi di sebuah kafe yang baru dibuka pada 3 Maret 2023, yakni Mondaiji Con Cafe Daku di Sapporo, Jepang.
Dalam menarik minat pelanggan, kafe itu memberdayakan gadis-gadis cantik yang mereka klaim "mentalnya tidak stabil". Seluruh pelayannya itu berdandan ala gothic.
Di samping itu, pihak kafe juga memberikan tawaran kepada para pelanggan dengan cukup membayar sekitar Rp370 ribu/jam untuk minum semua yang diinginkan.
Sayangnya, ide itu justru menjadi bumerang, lantaran seorang pelayannya melakukan peran terlalu jauh. Ya, dia menambahkan darahnya ke dalam koktail. Aksi itu kabarnya dilakukan atas permintaan pelanggan.
Menanggapi permasalahan itu, pihak kafe langsung memberhentikan sang pelayan, serta menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggannya. Pihak kafe menilai tindakan tersebut sangat berbahaya dan termasuk sebagai 'borderline terrorism'.
Dari sisi medis, seorang dokter asal Jepang, dr. Zento Kitao menyebutkan bahwa meminum darah orang lain merupakan tindakan yang berbahaya, karena bisa mengakibatkan seseorang terinfeksi.
Dokter Zento pun meminta agar darah pelayan tersebut diperiksa. "Kasus orang yang terinfeksi karena meminum darah orang lain jarang terjadi, tetapi penyakit utama dapat ditularkan melalui darah, termasuk HIV, Hepatitis C, Hepatitis B, dan sifilis. Kalau ada luka di mulut, mudah tertular melalui transmisi darah," jelasnya kepada majalah JepangFlash, dan dikutip Minggu, 16 April 2023.
Pihak kafe pun menyampaikan bahwa tindakan pelayan tersebut sama sekali tidak bisa diterima, dan mengumumkan bahwa kafe ditutup selama sehari guna mengganti semua gelas minum yang ada.
Soal pemberitaan yang viral di Jepang tersebut, netizen pun memberikan reaksi yang beraneka macam, karena mempromosikan stafnya sebagai tidak stabil secara mental, dan kemudian memecat mereka karena bertindak seperti itu.
Kabarnya, peristiwa itu terjadi di sebuah kafe yang baru dibuka pada 3 Maret 2023, yakni Mondaiji Con Cafe Daku di Sapporo, Jepang.
Dalam menarik minat pelanggan, kafe itu memberdayakan gadis-gadis cantik yang mereka klaim "mentalnya tidak stabil". Seluruh pelayannya itu berdandan ala gothic.
Di samping itu, pihak kafe juga memberikan tawaran kepada para pelanggan dengan cukup membayar sekitar Rp370 ribu/jam untuk minum semua yang diinginkan.
Sayangnya, ide itu justru menjadi bumerang, lantaran seorang pelayannya melakukan peran terlalu jauh. Ya, dia menambahkan darahnya ke dalam koktail. Aksi itu kabarnya dilakukan atas permintaan pelanggan.
Menanggapi permasalahan itu, pihak kafe langsung memberhentikan sang pelayan, serta menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggannya. Pihak kafe menilai tindakan tersebut sangat berbahaya dan termasuk sebagai 'borderline terrorism'.
Dari sisi medis, seorang dokter asal Jepang, dr. Zento Kitao menyebutkan bahwa meminum darah orang lain merupakan tindakan yang berbahaya, karena bisa mengakibatkan seseorang terinfeksi.
Dokter Zento pun meminta agar darah pelayan tersebut diperiksa. "Kasus orang yang terinfeksi karena meminum darah orang lain jarang terjadi, tetapi penyakit utama dapat ditularkan melalui darah, termasuk HIV, Hepatitis C, Hepatitis B, dan sifilis. Kalau ada luka di mulut, mudah tertular melalui transmisi darah," jelasnya kepada majalah JepangFlash, dan dikutip Minggu, 16 April 2023.
Pihak kafe pun menyampaikan bahwa tindakan pelayan tersebut sama sekali tidak bisa diterima, dan mengumumkan bahwa kafe ditutup selama sehari guna mengganti semua gelas minum yang ada.
Soal pemberitaan yang viral di Jepang tersebut, netizen pun memberikan reaksi yang beraneka macam, karena mempromosikan stafnya sebagai tidak stabil secara mental, dan kemudian memecat mereka karena bertindak seperti itu.
(nug)