; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Benarkah Faktor Orgasme Bisa Tentukan Jenis Kelamin Bayi? Ini Penjelasan Dokter
loading...
Benarkah faktor orgasme tentukan jenis kelamin? Foto/ilustrasi/Pexels
A
A
A
JAKARTA - Benarkah faktor orgasme bisa menentukan jenis kelamin bayi? Pertanyaan tersebut banyak dilontarkan pasangan suami istri yang memimpikan bayi dengan jenis kelamin tertentu.
Sebagaimana diketahui, memiliki anak merupakan impian setiap pasangan yang telah menikah. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang memimpikan jenis kelamin anak laki-laki ataupun perempuan.
Rupanya ada banyak faktor yang diyakini dapat membantu menentukan jenis kelamin yang akan dikandung. Mulai dari faktor makanan, waktu bercinta, hingga siapa yang lebih dahulu orgasme.
Banyak yang beranggapan kalau wanita orgasme, kemungkinan besar anaknya laki-laki, benarkah?
Dalam cuitannya di Twitter, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, menjelaskan hal tersebut. Dia menyebut bahwa jenis kelamin itu tergantung dari sperma. Sperma sendiri ada dua kromosom yaitu kromosom X dan kromosom Y.
“Kromosom X jika bertemu dengan sel telur, maka akan jadi anak perempuan. Sedangkan kalau kromosom Y, akan menjadi anak laki-laki,” ujar dr Dara seperti dikutip MNC Portal dari akun Twitter @dokterDara pada Senin (17/4/2023).
Nantinya sperma yang keluar itu akan membawa dua kromosom tersebut dengan jumlah 50:50, atau visa juga lebih dominan kromosom X, bisa juga dominan kromosom Y.
Dokter Dara menjelaskan lebih lanjut, ketika wanita mencapai orgasme, dia akan mengeluarkan cairan vagina yang lebih bersifat basa. Cairan yang sifatnya basa ini lebih ramah terhadap kromosom Y dan tidak ramah untuk kromosom X.
“Karena itu kromosom Y dapat hidup lebih lama di dalam organ kandungan. Nah, pada perempuan yang orgasme dan saat dia ovulasi, kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki itu lebih besar,” jelasnya.
Sementara itu, sambung dr Dara, bagi pasangan yang ingin memiliki anak laki-laki bisa melakukan metode sebaliknya dengan membuat laki-laki oragasme.
“Kalau Bunda mau punya anak perempuan, sebisa mungkin menahan orgasmenya,” tutup dr Dara.
Sebagaimana diketahui, memiliki anak merupakan impian setiap pasangan yang telah menikah. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang memimpikan jenis kelamin anak laki-laki ataupun perempuan.
Rupanya ada banyak faktor yang diyakini dapat membantu menentukan jenis kelamin yang akan dikandung. Mulai dari faktor makanan, waktu bercinta, hingga siapa yang lebih dahulu orgasme.
Banyak yang beranggapan kalau wanita orgasme, kemungkinan besar anaknya laki-laki, benarkah?
Dalam cuitannya di Twitter, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, menjelaskan hal tersebut. Dia menyebut bahwa jenis kelamin itu tergantung dari sperma. Sperma sendiri ada dua kromosom yaitu kromosom X dan kromosom Y.
“Kromosom X jika bertemu dengan sel telur, maka akan jadi anak perempuan. Sedangkan kalau kromosom Y, akan menjadi anak laki-laki,” ujar dr Dara seperti dikutip MNC Portal dari akun Twitter @dokterDara pada Senin (17/4/2023).
Nantinya sperma yang keluar itu akan membawa dua kromosom tersebut dengan jumlah 50:50, atau visa juga lebih dominan kromosom X, bisa juga dominan kromosom Y.
Dokter Dara menjelaskan lebih lanjut, ketika wanita mencapai orgasme, dia akan mengeluarkan cairan vagina yang lebih bersifat basa. Cairan yang sifatnya basa ini lebih ramah terhadap kromosom Y dan tidak ramah untuk kromosom X.
“Karena itu kromosom Y dapat hidup lebih lama di dalam organ kandungan. Nah, pada perempuan yang orgasme dan saat dia ovulasi, kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki itu lebih besar,” jelasnya.
Sementara itu, sambung dr Dara, bagi pasangan yang ingin memiliki anak laki-laki bisa melakukan metode sebaliknya dengan membuat laki-laki oragasme.
“Kalau Bunda mau punya anak perempuan, sebisa mungkin menahan orgasmenya,” tutup dr Dara.
(hri)
Explore More