Lagu Lawas System of a Down Chop Suey! Sukses Lewati 1 Miliar Streaming
loading...
A
A
A
GLENDALE - Lagu lawas System of a Down (SOAD), Chop Suey! sukses melewati 1 miliar streaming di Spotify. Lagu tersebut menjadi track pertama SOAD yang mencapai tonggak sejarah.
Keberhasilan Chop Suey! mencapai catatan 1 miliar streaming di Spotify ini datang setelah lebih dari 2 tahun video musiknya melampaui 1 miliar penayangan di YouTube.
Chop Suey! merupakan single pertama dari album kedua SOAD, Toxicity yang rilis pada 4 September 2001. Chop Suey! sendiri kali pertama diperkenalkan pada 13 Agustus 2001.
Lagu Chop Suey! ini juga mengantar SOAD masuk nominasi Grammy pertama mereka pada 2002 dalam kategori Best Metal Performance.
Mengenai Chop Suey!, gitaris SOAD, Daron Malakian dalam wawancara lamanya sempat mengatakan jika lagu tersebut tentang bagaimana kita dianggap berbeda tergantung bagaimana kita melewatinya.
"Setiap orang pantas mati. Misalnya, jika saya sekarang mati karena penyalahgunaan narkoba, mereka mungkin mengatakan saya pantas mendapatkannya karena saya menyalahgunakan obat-obatan berbahaya. Oleh karenanya terdapat penggalan lirik, 'Saya menangis ketika malaikat pantas mati," jelas Daron Malakian, seperti dikutip laman Rock and Roll Garage.
Sementara itu, selepas merilis album Mezmerize dan Hypnotize pada 2005, SOAD hingga saat ini belum pernah merekam album baru lagi.
Kendati demikian, band yang beranggotakan Serj Tankian (vokal), Daron Malakian (gitar), Shavo Odadjian (bass), dan John Dolmayan (drum) ini sempat merilis 2 single berjudul Protect the Land dan Genocidal Humanoidz pada November 2020. Menariknya, seluruh penghasilan dari single tersebut didonasikan untuk kemanusiaan di Armenia.
Tidak produktifnya SOAD dalam berkarya tampaknya dilatarbelakangi perselisihan antara Serj Tankian dengan Malakian.
Pada 2018, Malakian pernah menuduh sang vokalis tidak ingin rekaman lagi. Tak lama kemudian, Tankian membalas bahwa masalah kreatif dan keuangan dengan Malakian menyebabkan kebuntuan. Dalam sebuah pesan di Facebook, Tankian menulis bahwa Malakian ingin mengontrol proses kreatif SOAD, mengambil lebih banyak uang penerbitan dan menjadi satu-satunya anggota band yang berbicara kepada pers.
Keberhasilan Chop Suey! mencapai catatan 1 miliar streaming di Spotify ini datang setelah lebih dari 2 tahun video musiknya melampaui 1 miliar penayangan di YouTube.
Chop Suey! merupakan single pertama dari album kedua SOAD, Toxicity yang rilis pada 4 September 2001. Chop Suey! sendiri kali pertama diperkenalkan pada 13 Agustus 2001.
Lagu Chop Suey! ini juga mengantar SOAD masuk nominasi Grammy pertama mereka pada 2002 dalam kategori Best Metal Performance.
Mengenai Chop Suey!, gitaris SOAD, Daron Malakian dalam wawancara lamanya sempat mengatakan jika lagu tersebut tentang bagaimana kita dianggap berbeda tergantung bagaimana kita melewatinya.
"Setiap orang pantas mati. Misalnya, jika saya sekarang mati karena penyalahgunaan narkoba, mereka mungkin mengatakan saya pantas mendapatkannya karena saya menyalahgunakan obat-obatan berbahaya. Oleh karenanya terdapat penggalan lirik, 'Saya menangis ketika malaikat pantas mati," jelas Daron Malakian, seperti dikutip laman Rock and Roll Garage.
Sementara itu, selepas merilis album Mezmerize dan Hypnotize pada 2005, SOAD hingga saat ini belum pernah merekam album baru lagi.
Kendati demikian, band yang beranggotakan Serj Tankian (vokal), Daron Malakian (gitar), Shavo Odadjian (bass), dan John Dolmayan (drum) ini sempat merilis 2 single berjudul Protect the Land dan Genocidal Humanoidz pada November 2020. Menariknya, seluruh penghasilan dari single tersebut didonasikan untuk kemanusiaan di Armenia.
Tidak produktifnya SOAD dalam berkarya tampaknya dilatarbelakangi perselisihan antara Serj Tankian dengan Malakian.
Pada 2018, Malakian pernah menuduh sang vokalis tidak ingin rekaman lagi. Tak lama kemudian, Tankian membalas bahwa masalah kreatif dan keuangan dengan Malakian menyebabkan kebuntuan. Dalam sebuah pesan di Facebook, Tankian menulis bahwa Malakian ingin mengontrol proses kreatif SOAD, mengambil lebih banyak uang penerbitan dan menjadi satu-satunya anggota band yang berbicara kepada pers.
(nug)