6 Penyakit yang Bisa Menyebabkan Sakit Punggung, Jangan Diabaikan

Minggu, 14 Mei 2023 - 06:30 WIB
loading...
6 Penyakit yang Bisa...
Beberapa penyakit bisa menyebabkan sakit punggung. Sakit punggung bisa sakit yang tumpul dan konstan, pada orang lain terasa seperti rasa sakit yang tiba-tiba. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Beberapa penyakit bisa menyebabkan sakit punggung . Pada beberapa orang, sakit punggung bisa menjadi sakit yang tumpul dan konstan, sementara pada orang lain terasa seperti rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam yang turun ke kaki.

Sakit punggung bisa memiliki banyak penyebab. Terkadang, Anda mengalami rasa sakit secara tiba-tiba setelah kecelakaan, jatuh, atau mengangkat sesuatu yang berat.

Seiring bertambahnya usia, rasa sakit di punggung dapat berkembang perlahan dari perubahan degeneratif terkait usia di tulang belakang. Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan sakit punggung.

Penyakit yang Bisa Menyebabkan Sakit Punggung



Oleh karena itu, pengobatan sakit punggung bervariasi tergantung pada penyebab dan gejalanya. Berikut penyakit yang bisa menyebabkan sakit punggung dilansir dari The Health Site, Minggu (14/5/2023).



1. Ankylosing Spondylitis


Sakit punggung dapat terjadi jika Anda memiliki radang sendi tulang belakang seperti ankylosing spondylitis. Tidak ada penyebab spesifik kondisi ini, tetapi keterlibatan faktor genetik dicurigai.

Selain sakit punggung, orang dengan kondisi ini dapat mengalami kekakuan di punggung bawah dan pinggul. Terutama di pagi hari dan setelah periode tidak aktif, sakit leher dan kelelahan.

2. Osteoporosis


Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh karena hilangnya kepadatan mineral tulang dan massa tulang. Gejala osteoporosis termasuk sakit punggung (disebabkan oleh patah tulang belakang), kehilangan tinggi badan, postur bungkuk, sakit leher, dan patah tulang.

3. Fibromyalgia


Gangguan kronis ini menyebabkan rasa sakit pada otot dan persendian di seluruh tubuh bersama dengan kelelahan, masalah tidur, dan masalah kognitif. Menurut penelitian, kondisi ini cenderung menurun dalam keluarga.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2626 seconds (0.1#10.140)