Diperingati Setiap 17 Mei, Begini Sejarah Hari Hipertensi Sedunia

Rabu, 17 Mei 2023 - 15:23 WIB
loading...
Diperingati Setiap 17...
Tanggal 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Tanggal 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia. Momen tersebut digunakan untuk memberikan perhatian pada para penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Hari Hipertensi Sedunia kali pertama diperingati pada 2005, yang digagas WHL (World Hypertension League) dan ISH (International Society of Hypertension). Kala itu, tema "You're your Numbers! yang diusung sukses mengajak 24 negara berpartisipasi.

Seperti dilansir IndiaTVNews, proyek ini memiliki misi untuk melawan semakin merebaknya kasus hipertensi di dunia. Apalagi, hipertensi bisa meningkatkan peluang hadirnya penyakit lain, seperti stroke, jantung, dan masalah ginjal.



Pada tahun ini, tema yang diangkat "Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer" (ukur tekanan darah Anda secara akurat, kendalikan, hidup lebih lama).

Kampanye Hari Hipertensi Sedunia ini berfokus pada meningkatkan kesadaran hipertensi masyarakat dunia, terkhusus bagi mereka dengan penghasilan rendah hingga menengah. Selanjutnya, panitia juga akan kursus daring atau online gratis terkait pengukuran tekanan darah yang akurat.

Dalam data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui bahwa saat ini terdapat sekitar 1,28 miliar orang di seluruh dunia yang menderita hipertensi. Rata-rata penderita hipertensi tersebut berusia 30-79 tahun. Sebagian besar penderitanya tinggal di negara berpenghasilan rendah hingga menengah.

Namun, sayangnya masih ada 46% penderita yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kondisi tersebut. WHO menargetkan prevalensi hipertensi akan berkurang 33% hingga 2030 mendatang.

Untuk diketahui, hipertensi merupakan kondisi di mana tekanan darah seseorang terlalu tinggi, yakni mencapai 140/90 atau lebih. Hipertensi bisa saja tidak disadari penderitanya, bahkan selama bertahun-tahun lamanya. Pasalnya, hipertensi kerap kali hadir tanpa gejala. Kendati semikian, hipertensi tetap bisa dideteksi.

Gejala hipertensi yang bisa dikenali biasanya adalah sakit kepala, mimisan, nyeri dada atau sesak napas. Pengobatannya dapat ditempuh dengan beberapa cara.



Selain mengurangi asupan garam, hal yang dapat dilakukan adalah menurunkan berat badan dan berhenti merokok. Dokter akan memberikan obat jika tidak ada perubahan seusai pasien mengubah gaya hidupnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2299 seconds (0.1#10.140)