Tips Pertolongan Pertama kepada Jemaah Haji yang Terkena Heat Stroke
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan ibadah haji 1444H/2023 M bertepatan dengan musim panas. Suhu di Arab Saudi diperkirakan bisa mencapai 50 derajat celcius. Kondisi ini menyebabkan jemaah haji rawan terkena heat stroke akibat udara yang sangat panas.
Mereka yang terkena heat stroke akan mengalami beberapa gajala. Di antaranya suhu tubuh panas, kejang-kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan dan frekuensi napas yang sangat cepat.
"Biasanya pada lanjut usia (lansia) mudah sekali terkena heat stroke bisa diawali keluhan pusing, kepala sakit seperti terjadi disorientasi itu merupakan tanda-tanda awal heat stroke," ujar Dokter Spesialis Saraf Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Anwas Nurdin, Rabu (24/5/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun, presentasi jemaah haji yang terkena heat stroke sangat besar karena pelaksanaan ibadah haji bertepatan dengan musim panas dan itu menjadi angka kesakitan cukup tinggi jemaah haji.
"Sekitar 60 - 70 persen jemaah haji terkena heat stroke tapi tidak berakibat fatal karena dapat ditangani," katanya.
Bila menemukan ada jemaah yang mengalami heat stroke, Anwas Nurdin menyarankan untuk segera memberikan pertolongan pertama. Berikut cara memberikan pertolongan pertama kepada jemaah yang terkena heat stroke:
1. Menurunkan suhu badan dengan cara memberikan cairan kompres dingin ke tubuh. Caranya bisa dengan membasahi sapu tangan dan sebagainya.
2. Membawa dan mengevakuasi jemaah yang terkena heat stroke ke tempat teduh.
3. Segera menghubungi petugas agar memberikan pertolongan awal
4. Membawa jemaah haji ke posko kesehatan terdekat
"Kalau di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kita berikan kompres es batu, kipas angin yang dikasih air agar suhu tubuh menurun," ucapnya.
Di sisi lain, Anwas Nurdin juga mengimbau jemaah haji untuk mengantisipasi serangan heat stroke. Caranya dengan selalu minum air setiap jam.
"Tidak harus menunggu haus untuk minum. Setidaknya 200 mililiter air per jam. Kemudian, mengonsumsi buah-buahan seperti apel, semangka dan buah-buahan lainnya yang banyak mengandung air," jelasnya.
Selain itu, jemaah haji juga harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti payung untuk mengantisipasi teriknya matahari. Kemudian masker, topi, semprotan cairan ke tubuh jemaah.
"Termasuk bisa juga tambahan sunblock dan lip balm," sarannya.
Lihat Juga: 4 Tips Nyaman Aktivitas di Luar Rumah saat Cuaca Panas, Nomor 2 Pilih Busana yang Serap Keringat
Mereka yang terkena heat stroke akan mengalami beberapa gajala. Di antaranya suhu tubuh panas, kejang-kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan dan frekuensi napas yang sangat cepat.
"Biasanya pada lanjut usia (lansia) mudah sekali terkena heat stroke bisa diawali keluhan pusing, kepala sakit seperti terjadi disorientasi itu merupakan tanda-tanda awal heat stroke," ujar Dokter Spesialis Saraf Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Anwas Nurdin, Rabu (24/5/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun, presentasi jemaah haji yang terkena heat stroke sangat besar karena pelaksanaan ibadah haji bertepatan dengan musim panas dan itu menjadi angka kesakitan cukup tinggi jemaah haji.
"Sekitar 60 - 70 persen jemaah haji terkena heat stroke tapi tidak berakibat fatal karena dapat ditangani," katanya.
Bila menemukan ada jemaah yang mengalami heat stroke, Anwas Nurdin menyarankan untuk segera memberikan pertolongan pertama. Berikut cara memberikan pertolongan pertama kepada jemaah yang terkena heat stroke:
1. Menurunkan suhu badan dengan cara memberikan cairan kompres dingin ke tubuh. Caranya bisa dengan membasahi sapu tangan dan sebagainya.
2. Membawa dan mengevakuasi jemaah yang terkena heat stroke ke tempat teduh.
3. Segera menghubungi petugas agar memberikan pertolongan awal
4. Membawa jemaah haji ke posko kesehatan terdekat
"Kalau di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kita berikan kompres es batu, kipas angin yang dikasih air agar suhu tubuh menurun," ucapnya.
Di sisi lain, Anwas Nurdin juga mengimbau jemaah haji untuk mengantisipasi serangan heat stroke. Caranya dengan selalu minum air setiap jam.
"Tidak harus menunggu haus untuk minum. Setidaknya 200 mililiter air per jam. Kemudian, mengonsumsi buah-buahan seperti apel, semangka dan buah-buahan lainnya yang banyak mengandung air," jelasnya.
Selain itu, jemaah haji juga harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti payung untuk mengantisipasi teriknya matahari. Kemudian masker, topi, semprotan cairan ke tubuh jemaah.
"Termasuk bisa juga tambahan sunblock dan lip balm," sarannya.
Lihat Juga: 4 Tips Nyaman Aktivitas di Luar Rumah saat Cuaca Panas, Nomor 2 Pilih Busana yang Serap Keringat
(dra)