5 Fakta Sifilis, Penyakit Menular Seksual yang Mengerikan

Jum'at, 26 Mei 2023 - 23:19 WIB
loading...
5 Fakta Sifilis, Penyakit Menular Seksual yang Mengerikan
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan karena adanya infeksi bakteri. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Sifilis merupakan penyakit seksual yang disebabkan adanya infeksi bakteri. Penyakit menular ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, melainkan juga anak-anak yang tertular dari orang tuanya.

Penyakit sifilis hingga saat ini menjadi salah satu penyakit yang selalu diperhatikan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI. Hal tersebut bisa terjadi lantaran kasusnya kian meningkat, termasuk yang dialami anak-anak.


Berikut lima fakta dari penyakit sifilis yang jumlah kasusnya semakin meningkat:

1. Gejala awal sifilis meliputi gatal dan luka pada area kelamin

Pada umumnya, gejala sifilis ditandai dengan adanya ruam, gatal dan luka di sekitar alat kelaminnya. Dikutip dari laman centers for disease control and prevention, selain gatal, ruam dan luka, gejala sifilis lainnya meliputi:

- Radang tenggorokan
- Sakit kepala
- Menurunnya berat badan
- Nyeri otot
- Rasa lelah
- Demam
- Kelenjar getah bening yang membengkak

2. Dampak sifilis pada anak

Selain gejala-gejala yang bisa ditimbulkan, penyakit sifilis pada anak juga bisa berdampak fatal. Bagi yang tertular saat masih berada dalam kandungan bisa beresiko meninggal atau lahir dengan tubuh yang cacat.

Bayi yang terpapar juga akan mengalami luka dan gatal di sekitar alat kelaminnnya, seperti halnya orang dewasa. Parahnya lagi, sifilis juga dapat mempengaruhi kinerja organ tubuh lainnya seperti jantung, otak dan hati.

3. Peningkatan mencapai 70 persen dalam lima tahun terakhir

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus sifilis kini telah mengalami peningkatan sebanyak 70 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Pada tahun 2018, kasus pengidap penyakit sifilis tercatat mencapai total 12.484 kasus. Jumlah tersebut kian bertambah hingga menjadi 20.783 pada periode tahun 2022 lalu.


4. Hanya 41 persen yang mengakses layanan pengobatan

Meskipun jumlahnya terus meningkat, sejumlah 41 persen dari total yang terjangkit penyakit sifilis tidak mendapat pengobatan yang seharusnya. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab timbulnya cacat pada anak yang dilahirkan.

Diketahui, rendahnya pengobatan tersebut dipicu oleh stigma negatif dari masyarakat itu sendiri. Karena penyakit sifilis menyangkut seksualitas, banyak orang yang malu untuk berobat.

5. Penularan dipicu karena perilaku seksual yang tergolong beresiko

Kebanyakan penyakit sifilis sendiri dipicu oleh bakteri Treponema Pallidum yang berasal dari perilaku seksual yang beresiko, seperti seks oral dan seks anal, serta rendahnya wawasan tentang skrining sifilis.

Sementara itu jika penyakit sifilis pada bayi belum lahir, biasanya ditularkan saat berada di dalam kandungan melalui aliran darah. Sedangkan jika bayi sudah lahir, mereka akan tertular melalui ASI dari ibunya.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1340 seconds (0.1#10.140)