Asam Amino dalam Bumbu Umami Dapat Bantu Lansia Tingkatkan Kualitas Hidup

Minggu, 18 Juni 2023 - 05:35 WIB
loading...
Asam Amino dalam Bumbu Umami Dapat Bantu Lansia Tingkatkan Kualitas Hidup
Asam amino glutamat memiliki manfaat dalam meningkatkan selera makan lansia. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Asam amino glutamat memiliki manfaat dalam meningkatkan selera makan lansia. Peningkatan selera makan ini akan membantu pemenuhan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia.

Terkait hal itu, PT Ajinomoto Indonesia bersama tim peneliti yang dikepalai Dr. Toto Sudargo, M.Kes, ahli gizi yang concern terhadap asupan gizi lansia, melakukan penelitian Elderly Meal Project. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat memperbaiki status gizi pada lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidup mereka.

Periode penelitian ini dilakukan pada Oktober 2021 hingga Januari 2022 dengan metode purposive sampling dengan mengambil lokasi penelitian di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur, Yogyakarta.

Menurut Dr. Toto, karena faktor usia, hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung menurun sehingga berpotensi menyebabkan malnutrisi. Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami sebagian besar lansia, yaitu keletihan dan gangguan otot.

“Penelitian Elderly Meal Project yang kami lakukan bersama Ajinomoto menunjukkan bahwa setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah. Hal ini ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik yaitu sebesar 52.9% turun menjadi 23.5%," beber Dr. Toto dalam webinar terkait Hari Lansia Nasional belum lama ini.

Pendidikan gizi tentang pentingnya menjaga pola makan seperti mengurangi makanan manis, kata Dr. Toto, mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan.

"Signifikansi kenaikan asupan protein terjadi pada kedua kelompok lansia pria dan wanita,” ujarnya.

“Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure). Sebelumnya, petugas dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah diberikan edukasi tentang pentingnya diet garam terutama pada menu makanan lansia. Mengurangi penggunaan garam kemudian ditambahkan dengan produk Ajinomoto, dapat mengurangi kadar natrium dalam makanan lansia," tambah Dr. Toto.

Meskipun pemakaian garam dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah dikurangi, tidak membuat nafsu makan para lansia menjadi menurun. Hal tersebut menyimpulkan bahwa rasa makanan tetap enak walaupun tidak menggunakan takaran garam sebanyak sebelumnya.

"Implementasi ini merupakan aplikasi dari kampanye Bijak Garam Ajinomoto, dan terbukti dapat menurunkan kadar natrium di dalam masakan namun tetap mempertahankan kelezatannya, sehingga mampu meningkatkan nafsu makan lansia,” kata Dr. Toto.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Kesehatan Usia Produktif & Lansia Kemenkes dr Nida Rohmawati, MPH, menyampaikan perihal kebijakan, inisiatif, dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam momen Hari Lansia Nasional 2023 dengan tema Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat.

“Sebenarnya, peningkatan jumlah lansia merupakan indikator dari keberhasilan pembangunan kesehatan dengan menurunnya angka kematian dan semakin meningkatnya umur harapan hidup. Namun, ini juga sekaligus menjadi tantangan karena lansia banyak mengalami kemunduran fisik, mental, ekonomi, dan sosial," papar dr Nida.

"Inilah yang harus kita bersama maintain supaya lansia juga bisa meningkatkan kualitas hidupnya,” lanjut dia.

Terkait kelanjutusiaan, pemerintah RI telah memiliki strategi nasional yang diatur dalam Perpres No. 88/2021 yang menjadi landasan Rencana Aksi Nasional Kemenkes.

"Strateginya ada lima, yaitu peningkatan perlindungan sosial, jaminan pendapatan, dan kapasitas individu; peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia; pembangunan masyarakat dan lingkungan ramah lansia; penguatan kelembagaan pelaksana program kelanjutusiaan; serta penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak lansia,” bebernya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4934 seconds (0.1#10.140)