Edukasi Pentingnya Nutrisi Asam Amino-BCAA untuk Bantu Pemulihan Otot setelah Olahraga

Minggu, 01 Oktober 2023 - 04:00 WIB
loading...
Edukasi Pentingnya Nutrisi Asam Amino-BCAA untuk Bantu Pemulihan Otot setelah Olahraga
Clinical Dietitians Sport Nutritionist Emilia C. Achmadi memberikan materi dalam Workshop Race Preparation: Road to Garmin Run 2023 belum lama ini. Foto/Dok Ajinomoto
A A A
JAKARTA - Ajang Garmin Run 2023 telah sukses digelar di kawasan Summarecon Mall Serpong, Tangerang, belum lama ini. Dalam perhelatan tersebut, PT Ajinomoto Indonesia melalui brand aminoVITAL turut berpartisipasi dengan menghadirkan Workshop Race Preparation: Road to Garmin Run 2023.

Dalam workshop ini, Brand Manager aminoVITAL Firman Prastowo menjelaskan pentingnya nutrisi asam amino-BCAA untuk membantu proses pemulihan otot dan mengurangi kelelahan setelah berolahraga.

“aminoVITAL pada awalnya dikembangkan untuk meningkatkan performa atlet Jepang. aminoVITAL adalah bahan pangan tambahan untuk olahragawan berbasis protein rasa apel yang merupakan sport drink no.1 di Jepang. Dalam satu kemasan 100gr (2 sajian) dibuat dengan 3.000 mg asam amino dan 1.640 mg BCAA (leusin, isoleusin, valin) dan sudah bersertifikasi halal untuk para atlet dan sport enthusiast," beber Firman melalui keterangan tertulis.

"Partisipasi Ajinomoto dalam Garmin Run 2023 merupakan salah satu kontribusi kami dalam meningkatkan harapan hidup sehat masyarakat Indonesia, terutama dalam menggiatkan gaya hidup sehat dengan berolahraga,” lanjutnya.

Berbeda dengan makanan berprotein yang membutuhkan waktu 3-4 jam untuk dicerna dan diserap dalam tubuh, asam amino-BCAA, terang Firman, merupakan komponen terkecil penyusun protein dan dapat langsung diserap tubuh dalam 30 menit.

"Produk aminoVITAL baik dikonsumsi 30 menit sebelum atau setelah berolahraga,” ujarnya.

Dalam Workshop Race Preparation: Road to Garmin Run 2023 kali ini, Clinical Dietitians Sport Nutritionist Emilia C. Achmadi juga memberikan sharing session mengenai cara membangun kebugaran khususnya untuk pelari.

“Pelari jarak jauh memerlukan energi yang berkelanjutan untuk membantu mereka melewati latihan yang panjang. Untuk meningkatkan kinerja dan memberi bahan bakar yang tepat bagi pelari jarak jauh, pola makan yang sesuai harus diformulasikan dan diterapkan selama masa persiapan menuju satu race event," terang Emilia.

"Pentingnya hidrasi yang benar (sesuai dengan berat badan dan kondisi alam), mengonsumsi karbohidrat dengan jenis dan jumlah yang tepat, dan memperhatikan bentuk asupan protein dalam pola makan selama dan setelah berlatih, menjadi kunci sukses. Salah satu kesalahan terbesar yang dibuat pelari adalah tidak melakukan proses pemulihan dengan benar dan tak memberikan waktu cukup setelah sesi latihan maupun race event," tambahnya.

Selain dehidrasi dan kehilangan elektrolit, jelas Emilia, lari jarak jauh dapat menyebabkan peradangan serta kerusakan serat otot yang secara signifikan mengurangi kekuatan dan daya tahan otot.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1792 seconds (0.1#10.140)