Terlalu Banyak Makan Kentang Goreng, Waspadai 5 Risiko Masalah Kesehatan Berikut Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kentang goreng merupakan salah satu makanan yang memiliki banyak penggemar. Makanan dengan cita rasa gurih ini biasa dikonsumsi ketika bersantai.
Namun, ternyata apabila terlalu berlebihan mengonsumsi kentang goreng bisa berdampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 4.500 orang yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition, makan Kentang Goreng lebih dari dua kali seminggu dapat menggandakan risiko kematian dini.
Para peneliti menunjuk pada minyak yang digoreng sebagai kekuatan pendorong yang lebih besar di balik risiko kesehatan dan lebih sedikit pada kentang itu sendiri.
Berikut 5 risiko terlalu banyak mengonsumsi kentang goreng, seperti dilansir laman Times of India.
Sebuah penelitian menemukan bahwa makan gorengan tiga kali atau lebih dalam seminggu meningkatkan kemungkinan seseorang terkena serangan jantung dan stroke sebesar 7 persen. Jika orang mengonsumsi gorengan setiap hari, risikonya menjadi dua kali lipat hingga 15 persen.
Lemak dicerna lebih lambat oleh tubuh dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Dengan demikian, kentang goreng yang ada di perut Anda lebih lama daripada makanan sehat.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Ultrasound International Open, Anda akan memiliki peluang lebih besar untuk menderita sakit perut saat makan gorengan.
Saat makanan digoreng dengan lemak, maka akan menjadi bom kalori, yang menyebabkan penambahan berat badan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan, bahwa makan gorengan terkait langsung dengan obesitas.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, makan makanan berlemak tinggi berlemak dapat merusak mikrobioma dengan meningkatkan bakteri tidak sehat dan dengan demikian menurunkan kekebalan Anda.
Mengingat fakta bahwa kentang goreng digoreng dengan minyak terhidrogenasi, di dalamnya mengandung banyak lemak trans yang meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik Anda. Hal ini pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berdasarkan penelitian lain, orang yang memiliki lebih banyak lemak trans dalam darahnya 75 persen lebih mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer atau demensia.
Namun, ternyata apabila terlalu berlebihan mengonsumsi kentang goreng bisa berdampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 4.500 orang yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition, makan Kentang Goreng lebih dari dua kali seminggu dapat menggandakan risiko kematian dini.
Para peneliti menunjuk pada minyak yang digoreng sebagai kekuatan pendorong yang lebih besar di balik risiko kesehatan dan lebih sedikit pada kentang itu sendiri.
Berikut 5 risiko terlalu banyak mengonsumsi kentang goreng, seperti dilansir laman Times of India.
1. Risiko Jantung dan Stroke
Sebuah penelitian menemukan bahwa makan gorengan tiga kali atau lebih dalam seminggu meningkatkan kemungkinan seseorang terkena serangan jantung dan stroke sebesar 7 persen. Jika orang mengonsumsi gorengan setiap hari, risikonya menjadi dua kali lipat hingga 15 persen.
2. Sakit Perut
Lemak dicerna lebih lambat oleh tubuh dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Dengan demikian, kentang goreng yang ada di perut Anda lebih lama daripada makanan sehat.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Ultrasound International Open, Anda akan memiliki peluang lebih besar untuk menderita sakit perut saat makan gorengan.
3. Obesitas
Saat makanan digoreng dengan lemak, maka akan menjadi bom kalori, yang menyebabkan penambahan berat badan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan, bahwa makan gorengan terkait langsung dengan obesitas.
4. Menurunkan Kekebalan Tubuh
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, makan makanan berlemak tinggi berlemak dapat merusak mikrobioma dengan meningkatkan bakteri tidak sehat dan dengan demikian menurunkan kekebalan Anda.
5. Kabut Otak
Mengingat fakta bahwa kentang goreng digoreng dengan minyak terhidrogenasi, di dalamnya mengandung banyak lemak trans yang meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik Anda. Hal ini pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berdasarkan penelitian lain, orang yang memiliki lebih banyak lemak trans dalam darahnya 75 persen lebih mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer atau demensia.
(nug)