Bolehkah Penderita Darah Tinggi Minum Kopi? Begini Penjelasan Ahli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bolehkah penderita darah tinggi minum kopi ? Pertanyaan tersebut banyak dilontarkan para pesakit yang memiliki gangguan kesehatan yang memiliki hipertensi.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik, Prof Zubairi Djoerban menegaskan seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi tidak boleh sembarang minum kopi.
Ia menyarankan sebelum meminum kopi ada baiknya si penderita darah tinggi menjalani kontrol atas hipertensi yang dimilikinya. Hal ini penting, agar dampak dari minum kopi tidak mengakibatkan gangguan kesehatan yang lebih parah.
"Di luar itu, kopi terbukti bermanfaat. Lalu bagaimana dengan pasien darah tinggi? Untuk darah tinggi yang sudah terkontrol, maka silakan minum. Seperti saya," jelas Prof Zubairi dikutip dari Twitternya @ProfezorZubairi, Minggu (25/6/2023).
"Artinya kopi ya harus dihindari kalau Anda belum diobati, belum terkontrol, dan tekanan darahnya masih tinggi," imbuhnya.
Bukan hanya saat kondisi tekanan darah tinggi, ibu yang sedang hamil muda dan orang yang memiliki gangguan irama jantung juga dianjurkan tidak meminum kopi.
"Saya ingin jelaskan sedikit bahwa peminum kopi terbukti memiliki harapan hidup lebih panjang. Beberapa studi menguatkan hal itu," ucap Prof Zubairi.
"Tentu ada pengecualian. Jangan minum kopi jika: Pertama, hamil muda. Kedua, kalau ada gangguan irama jantung seperti extrasystole dan vibrasi atrium," sambungnya.
Meski demikian ia tak menampik bahwa meminum kopi memiliki sejumlah manfaat. "Boleh minum kopi, tapi jangan lupa juga untuk konsumsi sayur, buah, dan olahraga," jelasnya.
Sebagaimana dilansir Verywell dari tinjauan studi tahun 2015 menemukan bahwa pada pria yang minum 4 hingga 5 cangkir kopi per hari memiliki 40% penurunan risiko asam urat.
Sementara mereka yang minum 6 cangkir atau lebih per hari memiliki risiko 59% lebih rendah, jika dibandingkan tanpa kopi.
Lihat Juga: Mandiri Presents Jakarta Coffee Week 2024, Semangat Selebrasi Kemajuan Kultur Kopi Indonesia
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik, Prof Zubairi Djoerban menegaskan seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi tidak boleh sembarang minum kopi.
Ia menyarankan sebelum meminum kopi ada baiknya si penderita darah tinggi menjalani kontrol atas hipertensi yang dimilikinya. Hal ini penting, agar dampak dari minum kopi tidak mengakibatkan gangguan kesehatan yang lebih parah.
"Di luar itu, kopi terbukti bermanfaat. Lalu bagaimana dengan pasien darah tinggi? Untuk darah tinggi yang sudah terkontrol, maka silakan minum. Seperti saya," jelas Prof Zubairi dikutip dari Twitternya @ProfezorZubairi, Minggu (25/6/2023).
"Artinya kopi ya harus dihindari kalau Anda belum diobati, belum terkontrol, dan tekanan darahnya masih tinggi," imbuhnya.
Bukan hanya saat kondisi tekanan darah tinggi, ibu yang sedang hamil muda dan orang yang memiliki gangguan irama jantung juga dianjurkan tidak meminum kopi.
"Saya ingin jelaskan sedikit bahwa peminum kopi terbukti memiliki harapan hidup lebih panjang. Beberapa studi menguatkan hal itu," ucap Prof Zubairi.
"Tentu ada pengecualian. Jangan minum kopi jika: Pertama, hamil muda. Kedua, kalau ada gangguan irama jantung seperti extrasystole dan vibrasi atrium," sambungnya.
Meski demikian ia tak menampik bahwa meminum kopi memiliki sejumlah manfaat. "Boleh minum kopi, tapi jangan lupa juga untuk konsumsi sayur, buah, dan olahraga," jelasnya.
Sebagaimana dilansir Verywell dari tinjauan studi tahun 2015 menemukan bahwa pada pria yang minum 4 hingga 5 cangkir kopi per hari memiliki 40% penurunan risiko asam urat.
Sementara mereka yang minum 6 cangkir atau lebih per hari memiliki risiko 59% lebih rendah, jika dibandingkan tanpa kopi.
Lihat Juga: Mandiri Presents Jakarta Coffee Week 2024, Semangat Selebrasi Kemajuan Kultur Kopi Indonesia
(hri)