Benarkah Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan Darah Tinggi Naik? Ini Penjelasannya

Kamis, 13 Juli 2023 - 16:35 WIB
loading...
Benarkah Konsumsi Garam...
Penderita darah tinggi umumnya akan mengurangi konsumsi garam, sebab kandungan tersebut dipercaya memiliki efek negatif buat mereka. Hubungan sebab akibat ini kerap dipertanyakan oleh penderita hipertensi. Foto Ilustrasi/Times of India
A A A
JAKARTA - Penderita darah tinggi umumnya akan mengurangi konsumsi garam, sebab kandungan tersebut dipercaya memiliki efek negatif buat mereka. Hubungan sebab akibat ini kerap dipertanyakan oleh penderita hipertensi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Dari jumlah tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki.

Rupanya, banyaknya penderita darah tinggi ini juga disebabkan oleh konsumsi garam yang berlebihan. Menurut laman Kemenkes, konsumsi garam berlebih atau kurang memang tidak baik untuk tubuh. Sebab, konsumsi garam yang kurang akan menyebabkan natrium dalam sel rendah yang membuat seseorang mudah dehidrasi dan kehilangan nafsu makan.



Sementara konsumsi garam berlebih bakal meningkatkan natrium dalam sel yang berpotensi mengganggu keseimbangan cairan. Hal ini berakibat pada peningkatan tekanan darah. Sehingga, mengonsumsi garam secara berlebih menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingginya angka kejadian hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Pasalnya, natrium yang diserap dalam pembuluh darah yang berasal dari konsumsi garam yang tinggi mengakibatkan adanya resistensi air, sehingga volume darah meningkat. Hal tersebut menyebabkan naiknya tekanan darah.

Asupan natrium yang tinggi juga akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung meningkatkan tekanan darah.

Jumlah konsumsi garam yang dianjurkan WHO adalah, asupan natrium kurang dari 2 gram per hari dan garam kurang dari 5 gram per hari. Meningkatnya jumlah konsumsi garam meningkatkan pula prevalensi hipertensi.



Dalam sebuah penelitian dari jurnal Hubungan Konsumsi Garam dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Kota Tengah disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola konsumsi garam dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kota Tengah, Gorontalo.

Berdasar penelitian tersebut ditemukan bahwa proporsi kejadian hipertensi lebih bayak terjadi pada pola konsumsi garam yang tidak normal (35,3%) dibandingkan dengan pola konsumsi garam yang normal (19,7%).

Pengaruh yang disebabkan konsumsi garam berlebih untuk penderita darah tinggi ini tentu dapat dihindari dengan mengurangi konsumsi garam atau menetapkan kadar garam yang sesuai dengan rekomendasi WHO sejak dini.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1973 seconds (0.1#10.140)