Benarkah Stres Berpengaruh Terhadap Tingginya Kadar Diabetes? Ini Faktanya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stres kerap dihubungkan terhadap pengaruh tingginya kadar diabetes seseorang. Banyak pasien diabetes mengalami berbagai perasaan emosional yang disebut-sebut justru harus dihindari.
Diabetes mengacu pada sekelompok penyakit yang mempengaruhi bagaimana tubuh menggunakan gula darah (glukosa). Glukosa merupakan sumber energi penting bagi sel-sel yang membentuk otot dan jaringan.
Gula darah juga merupakan sumber bahan bakar utama otak. Penyebab utama diabetes bervariasi menurut jenisnya. Tapi apa pun jenis diabetes yang Anda derita, itu bisa menyebabkan kelebihan gula dalam darah.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (17/7/2023) terlalu banyak gula dalam darah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Pasien diabetes memang harus bisa mengelola stres dan depresi karena dapat berpengaruh kadar gula dalam darah.
Pasalnya, jika stres, hormon yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Bahkan, tidak hanya berlaku pada para pengidap diabetes.
Seseorang yang sehat saat menghadapi stres fisik maupun emosional, akan melepaskan hormon kortisol untuk meningkatkan fokus, energi, dan kewaspadaan. Jika seseorang mengalami stres, hormon stres utama berupa kortisol akan diproduksi oleh tubuh.
Pelepasan kortisol ini ternyata memengaruhi kadar hormon insulin. Hormon insulin sendiri membantu memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk diubah menjadi energi.
Bahkan, dalam sebuah studi di Jepang dalam jurnal Plos One mengungkapkan, bahwa level kortisol yang tinggi dapat menurunkan produksi insulin. Saat tubuh kekurangan insulin, glukosa akan bertahan dalam darah sehingga kadar gula darah menjadi tinggi dan sulit kembali normal.
Selain itu, stres yang terus terjadi secara berlebihan juga bisa memicu pankreas menjadi lebih sulit untuk memproduksi insulin yang diperlukan untuk mengolah glukosa menjadi energi dan menstabilkan konsentrasi gula pada darah.
Akibatnya, pankreas menjadi terus berusaha memproduksi insulin yang banyak karena kadar glukosa yang tinggi. Saat sel tubuh tidak mendapatkan gula yang dibutuhkan, resistensi insulin dapat terjadi dan memperburuk kondisi jika seseorang sudah mengidap diabetes.
Karena itu, hindari stres dengan melalukan beragam aktivitas fisik yang bermanfaat, salah satunya olahraga. Bagi Anda yang terdiagnosa menderita diabetes, mungkin memang kerap muncul perasaan cemas dan takut.
Namun, dibandingkan bergelut dalam perasaan kalut, lebih baik mulai lakukan perubahan gaya hidup untuk menghindari komplikasi yang serius dari diabetes di masa depan.
Diabetes mengacu pada sekelompok penyakit yang mempengaruhi bagaimana tubuh menggunakan gula darah (glukosa). Glukosa merupakan sumber energi penting bagi sel-sel yang membentuk otot dan jaringan.
Gula darah juga merupakan sumber bahan bakar utama otak. Penyebab utama diabetes bervariasi menurut jenisnya. Tapi apa pun jenis diabetes yang Anda derita, itu bisa menyebabkan kelebihan gula dalam darah.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (17/7/2023) terlalu banyak gula dalam darah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Pasien diabetes memang harus bisa mengelola stres dan depresi karena dapat berpengaruh kadar gula dalam darah.
Pasalnya, jika stres, hormon yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Bahkan, tidak hanya berlaku pada para pengidap diabetes.
Seseorang yang sehat saat menghadapi stres fisik maupun emosional, akan melepaskan hormon kortisol untuk meningkatkan fokus, energi, dan kewaspadaan. Jika seseorang mengalami stres, hormon stres utama berupa kortisol akan diproduksi oleh tubuh.
Pelepasan kortisol ini ternyata memengaruhi kadar hormon insulin. Hormon insulin sendiri membantu memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk diubah menjadi energi.
Bahkan, dalam sebuah studi di Jepang dalam jurnal Plos One mengungkapkan, bahwa level kortisol yang tinggi dapat menurunkan produksi insulin. Saat tubuh kekurangan insulin, glukosa akan bertahan dalam darah sehingga kadar gula darah menjadi tinggi dan sulit kembali normal.
Selain itu, stres yang terus terjadi secara berlebihan juga bisa memicu pankreas menjadi lebih sulit untuk memproduksi insulin yang diperlukan untuk mengolah glukosa menjadi energi dan menstabilkan konsentrasi gula pada darah.
Akibatnya, pankreas menjadi terus berusaha memproduksi insulin yang banyak karena kadar glukosa yang tinggi. Saat sel tubuh tidak mendapatkan gula yang dibutuhkan, resistensi insulin dapat terjadi dan memperburuk kondisi jika seseorang sudah mengidap diabetes.
Karena itu, hindari stres dengan melalukan beragam aktivitas fisik yang bermanfaat, salah satunya olahraga. Bagi Anda yang terdiagnosa menderita diabetes, mungkin memang kerap muncul perasaan cemas dan takut.
Namun, dibandingkan bergelut dalam perasaan kalut, lebih baik mulai lakukan perubahan gaya hidup untuk menghindari komplikasi yang serius dari diabetes di masa depan.
Baca Juga
(dra)