Benarkah Telur Menyebabkan Kolesterol Tinggi? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Telur merupakan salah satu makanan yang secara alami tinggi kolesterol . Namun, telur tidak menyebabkan kolesterol tinggi seperti yang dilakukan beberapa makanan lain yang tinggi lemak trans dan lemak jenuh.
Meskipun beberapa penelitian menemukan hubungan antara makan telur dan penyakit jantung, namun ada alasan lain untuk temuan ini. Makanan seperti bacon, sosis, dan ham, lebih meningkatkan risiko kolesterol dan penyakit jantung daripada telur.
Dilansir dari Mayo Clinic, Rabu (2/8/2023) selain itu, cara telur dan makanan lain dimasak, terutama jika digoreng dengan minyak atau mentega lebih berperan dalam peningkatan risiko kolesterol tinggi daripada telur itu sendiri.
Kebanyakan orang sehat bisa makan hingga tujuh butir telur seminggu tanpa meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Beberapa penelitian telah menunjukkan tingkat konsumsi telur ini dapat mencegah jenis stroke tertentu dan kondisi mata serius yang disebut degenerasi makula yang dapat menyebabkan kebutaan.
Tetapi jika Anda menderita diabetes, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan tujuh butir telur seminggu meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, penelitian lain gagal menemukan hubungan yang sama.
Penelitian lain menunjukkan bahwa makan telur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan antara telur, diabetes dan penyakit jantung.
Pakar kesehatan sekarang menyarankan mengonsumsi makanan dengan kolesterol sesedikit mungkin, dengan tujuan menjaga asupan di bawah 300 miligram (mg) sehari. Satu telur besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol, semuanya ditemukan di kuning telur.
Menurut penelitian, jika diet mengandung sedikit kolesterol lain, makan telur sehari merupakan pilihan yang baik. Jika Anda suka telur tetapi tidak ingin terkena kolesterol, gunakan putih telurnya saja.
Putih telur tidak mengandung kolesterol tetapi tetap mengandung protein. Anda juga bisa menggunakan pengganti telur bebas kolesterol, yang dibuat dari putih telur.
Sementara itu, kolesterol merupakan zat lilin yang ditemukan dalam darah. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel sehat, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meskipun beberapa penelitian menemukan hubungan antara makan telur dan penyakit jantung, namun ada alasan lain untuk temuan ini. Makanan seperti bacon, sosis, dan ham, lebih meningkatkan risiko kolesterol dan penyakit jantung daripada telur.
Dilansir dari Mayo Clinic, Rabu (2/8/2023) selain itu, cara telur dan makanan lain dimasak, terutama jika digoreng dengan minyak atau mentega lebih berperan dalam peningkatan risiko kolesterol tinggi daripada telur itu sendiri.
Kebanyakan orang sehat bisa makan hingga tujuh butir telur seminggu tanpa meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Beberapa penelitian telah menunjukkan tingkat konsumsi telur ini dapat mencegah jenis stroke tertentu dan kondisi mata serius yang disebut degenerasi makula yang dapat menyebabkan kebutaan.
Tetapi jika Anda menderita diabetes, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan tujuh butir telur seminggu meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, penelitian lain gagal menemukan hubungan yang sama.
Penelitian lain menunjukkan bahwa makan telur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan antara telur, diabetes dan penyakit jantung.
Pakar kesehatan sekarang menyarankan mengonsumsi makanan dengan kolesterol sesedikit mungkin, dengan tujuan menjaga asupan di bawah 300 miligram (mg) sehari. Satu telur besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol, semuanya ditemukan di kuning telur.
Menurut penelitian, jika diet mengandung sedikit kolesterol lain, makan telur sehari merupakan pilihan yang baik. Jika Anda suka telur tetapi tidak ingin terkena kolesterol, gunakan putih telurnya saja.
Putih telur tidak mengandung kolesterol tetapi tetap mengandung protein. Anda juga bisa menggunakan pengganti telur bebas kolesterol, yang dibuat dari putih telur.
Sementara itu, kolesterol merupakan zat lilin yang ditemukan dalam darah. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel sehat, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
(dra)