5 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Puasa, Salah Satunya Diabetes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dengan puasa. Salah satunya diabetes.
Puasa telah terbukti dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan seperti penurunan berat badan, peningkatan kontrol gula darah, dan menyembuhkan peradangan. Bahkan, puasa juga bisa mencegah kita dari penyakit kanker dan gangguan neurodegeneratif.
Puasa sendiri memiliki pengertian dihentikannya aktivitas makan dan minum dalam jangka waktu tertentu. Pada periode puasa, kita tidak boleh mengonsumi apa pun. Aktivitas ini membuat organ pencernaan beristirahat, sehingga menjadikan tubuh lebih sehat.
Beberapa penyakit bahkan sembuh berkat puasa. Berikut lima penyakit yang bisa disembuhkan dengan puasa, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (20/8/2023).
Pada saat berpuasa, seseorang tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Itu artinya, selama waktu tersebut, sistem pencernaan tubuh tidak menerima makanan atau minuman.
Sebuah penelitian di Paris menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan hormon gastrin dan menurunkan asam lambung. Selama berpuasa, seseorang akan makan secara teratur setiap hari serta mengurangi konsumsi camilan berlemak.
Dengan puasa dan pengaturan pola makan yang baik, sakit maag pun dapat disembuhkan.
Mengutip laman Healthline, sebuah penelitian pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek, secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah.
Sementara itu, tinjauan lain di tahun 2014 menemukan bahwa puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori untuk mengurangi resistensi insulin.
Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga memungkinkannya mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel secara lebih efisien.
Intinya, puasa bisa membantu menjaga gula darah tetap stabil, serta mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah Anda.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan meningkatkan kesehatan.
Satu ulasan dari 18 penelitian menemukan bahwa puasa intermiten dapat secara signifikan menurunkan kadar protein C-reaktif, yang merupakan penanda peradangan.
Studi kecil lainnya menemukan bahwa berlatih puasa intermiten selama 1 tahun lebih, efektif dalam menurunkan tingkat peradangan dan mengurangi faktor risiko penyakit jantung tertentu.
Mengubah pola makan dan gaya hidup adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa memasukkan puasa ke dalam rutinitas kita mungkin sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Satu ulasan mengungkapkan bahwa puasa dapat menurunkan kadar kolesterol total dan beberapa faktor risiko penyakit jantung pada orang yang kelebihan berat badan.
Ulasan lain menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, serta kadar trigliserida darah, kolesterol total, dan kolesterol LDL (jahat).
Selain itu, satu penelitian pendahulu terhadap 4.629 orang telah mengaitkan puasa dengan risiko penyakit arteri koroner yang lebih rendah, serta risiko diabetes yang jauh lebih rendah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Eksperimen ilmiah pada pasien yang terserang bronchitis juga mengalami kemajuan pesat berkat puasa. Rasa sakit bisa diringankan secara signifikan lewat berpuasa. Dengan berpuasa dalam kurun waktu tertentu, bisa memperbaiki kondisi sakit pada tubuh dengan persentase 80 persen.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Puasa telah terbukti dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan seperti penurunan berat badan, peningkatan kontrol gula darah, dan menyembuhkan peradangan. Bahkan, puasa juga bisa mencegah kita dari penyakit kanker dan gangguan neurodegeneratif.
Puasa sendiri memiliki pengertian dihentikannya aktivitas makan dan minum dalam jangka waktu tertentu. Pada periode puasa, kita tidak boleh mengonsumi apa pun. Aktivitas ini membuat organ pencernaan beristirahat, sehingga menjadikan tubuh lebih sehat.
Beberapa penyakit bahkan sembuh berkat puasa. Berikut lima penyakit yang bisa disembuhkan dengan puasa, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (20/8/2023).
1. Maag
Penyakit yang bisa disembuhkan dengan puasa, pertama adalah maag. Penyakit maag disebabkan adanya luka atau peradangan di lambung. Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala sakit atau perih pada ulung hati, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, sering bersendawa, nafsu makan menurun, nyeri pada dada, serta mulut terasa pahit.Pada saat berpuasa, seseorang tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Itu artinya, selama waktu tersebut, sistem pencernaan tubuh tidak menerima makanan atau minuman.
Sebuah penelitian di Paris menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan hormon gastrin dan menurunkan asam lambung. Selama berpuasa, seseorang akan makan secara teratur setiap hari serta mengurangi konsumsi camilan berlemak.
Dengan puasa dan pengaturan pola makan yang baik, sakit maag pun dapat disembuhkan.
2. Diabetes
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang sangat berguna bagi mereka yang terkena diabetes.Mengutip laman Healthline, sebuah penelitian pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek, secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah.
Sementara itu, tinjauan lain di tahun 2014 menemukan bahwa puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori untuk mengurangi resistensi insulin.
Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga memungkinkannya mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel secara lebih efisien.
Intinya, puasa bisa membantu menjaga gula darah tetap stabil, serta mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah Anda.
3. Peradangan
Peradangan kronis dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa peradangan mungkin terlibat dalam perkembangan kondisi kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan artritis reumatoid.Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan meningkatkan kesehatan.
Satu ulasan dari 18 penelitian menemukan bahwa puasa intermiten dapat secara signifikan menurunkan kadar protein C-reaktif, yang merupakan penanda peradangan.
Studi kecil lainnya menemukan bahwa berlatih puasa intermiten selama 1 tahun lebih, efektif dalam menurunkan tingkat peradangan dan mengurangi faktor risiko penyakit jantung tertentu.
4. Penyakit Jantung
Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tercatat sekitar 31,5% kematian secara global disebabkan oleh penyakit ini.Mengubah pola makan dan gaya hidup adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa memasukkan puasa ke dalam rutinitas kita mungkin sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Satu ulasan mengungkapkan bahwa puasa dapat menurunkan kadar kolesterol total dan beberapa faktor risiko penyakit jantung pada orang yang kelebihan berat badan.
Ulasan lain menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, serta kadar trigliserida darah, kolesterol total, dan kolesterol LDL (jahat).
Selain itu, satu penelitian pendahulu terhadap 4.629 orang telah mengaitkan puasa dengan risiko penyakit arteri koroner yang lebih rendah, serta risiko diabetes yang jauh lebih rendah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
5. Sesak Napas
Hasil penelitian di Universitas Raja Khalid, Arab Saudi, membuktikan bahwa berpuasa memiliki pengaruh besar dalam menghilangkan gejala sesak napas. Hal ini karena kosongnya perut dari makanan sehingga memberikan kesempatan bergerak bagi sekat rongga badan secara leluasa. Dengan begitu, kinerja paru-paru jadi lebih baik dan bertambah keluasannya.Eksperimen ilmiah pada pasien yang terserang bronchitis juga mengalami kemajuan pesat berkat puasa. Rasa sakit bisa diringankan secara signifikan lewat berpuasa. Dengan berpuasa dalam kurun waktu tertentu, bisa memperbaiki kondisi sakit pada tubuh dengan persentase 80 persen.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
(tsa)