Anak Muda di Korea Selatan Banyak yang Alami Asam Urat, Gaya Hidup Jadi Biang Kerok
loading...
A
A
A
SEOUL - Anak muda di Korea Selatan dilaporkan banyak yang mengalami asam urat karena gaya hidup tidak sehat. Tak tanggung-tanggung, penyakit ini diidap oleh mereka yang masih berusia 20-an hingga 30-an.
Bahkan data perusahaan asuransi kesehatan di Korea Selatan melaporkan bahwa jumlah pasien asam urat negara tersebut naik dua kali lipat. Di mana dari 260.000 kasus pada 2012 menjadi 492.000 kasus pada 2021.
"Jumlah pasien berusia 20-an dan 30-an meningkat sebesar 44 persen dari 87.000 (2017) menjadi 124.000 (2021)," jelas laporan yang dirilis oleh Naver dikutip Senin (28/8/2023).
Gaya hidup tidak sehat seperti peningkatan makanan berlemak yang dikirim melalui jasa pengiriman selama pandemi Covid-19 menjadi penyebab tingginya kasus asam urat di usia muda di Korea Selatan. Kondisi ini semakin diperparah dengan kebiasan konsumsi alkohol.
Foto/Infografis SINDOnews
"Makin banyaknya pasien asam urat di Korea Selatan disebabkan oleh peningkatan asupan daging berlemak dan seringnya minum alkohol," jelas laporan tersebut.
Makanan yang berminyak menurut peneliti berperan dalam peningkatan kadar purin dalam tubuh yang memicu asam urat. Ayam goreng mengandung purin tinggi dan ini jadi salah satu menu daging yang banyak dikonsumsi usia muda Korea Selatan saat ini.
"Ayam mengandung purin tinggi dan ini dapat memperburuk gejala asam urat," ungkap laporan itu.
Purin adalah sejenis protein yang ada di daging. Bila purin tidak dimetabolisme di dalam tubuh dan tertinggal sebagai residu, itu akan menjadi asam urat.
Ahli reumatologi di Rumah Sakit H+ Yangji Dokter Oh Yoon Jeong menjelaskan bahwa bagian tubuh yang paling sering terserang asam urat adalah jempol kaki. Nyeri peradangan juga dapat muncul di sendi siku dan lutut.
Dokter Yoon Jeong menyarankan pada pasien asam urat minum cukup air untuk menurunkan konsentrasi purin dalam tubuh. Selain itu, dianjurkan juga mengonsumsi mengonsumsi makanan kadar purin rendah, seperti sayur mayur, susu, dan tahu.
"Jika memungkinkan, sebaiknya hindari semua jenis alkohol dan makanan seperti daechang dan gopchang," saran Dokter Yoon Jeong.
Bahkan data perusahaan asuransi kesehatan di Korea Selatan melaporkan bahwa jumlah pasien asam urat negara tersebut naik dua kali lipat. Di mana dari 260.000 kasus pada 2012 menjadi 492.000 kasus pada 2021.
"Jumlah pasien berusia 20-an dan 30-an meningkat sebesar 44 persen dari 87.000 (2017) menjadi 124.000 (2021)," jelas laporan yang dirilis oleh Naver dikutip Senin (28/8/2023).
Gaya hidup tidak sehat seperti peningkatan makanan berlemak yang dikirim melalui jasa pengiriman selama pandemi Covid-19 menjadi penyebab tingginya kasus asam urat di usia muda di Korea Selatan. Kondisi ini semakin diperparah dengan kebiasan konsumsi alkohol.
Foto/Infografis SINDOnews
"Makin banyaknya pasien asam urat di Korea Selatan disebabkan oleh peningkatan asupan daging berlemak dan seringnya minum alkohol," jelas laporan tersebut.
Makanan yang berminyak menurut peneliti berperan dalam peningkatan kadar purin dalam tubuh yang memicu asam urat. Ayam goreng mengandung purin tinggi dan ini jadi salah satu menu daging yang banyak dikonsumsi usia muda Korea Selatan saat ini.
"Ayam mengandung purin tinggi dan ini dapat memperburuk gejala asam urat," ungkap laporan itu.
Purin adalah sejenis protein yang ada di daging. Bila purin tidak dimetabolisme di dalam tubuh dan tertinggal sebagai residu, itu akan menjadi asam urat.
Ahli reumatologi di Rumah Sakit H+ Yangji Dokter Oh Yoon Jeong menjelaskan bahwa bagian tubuh yang paling sering terserang asam urat adalah jempol kaki. Nyeri peradangan juga dapat muncul di sendi siku dan lutut.
Dokter Yoon Jeong menyarankan pada pasien asam urat minum cukup air untuk menurunkan konsentrasi purin dalam tubuh. Selain itu, dianjurkan juga mengonsumsi mengonsumsi makanan kadar purin rendah, seperti sayur mayur, susu, dan tahu.
"Jika memungkinkan, sebaiknya hindari semua jenis alkohol dan makanan seperti daechang dan gopchang," saran Dokter Yoon Jeong.
(dra)