Apel Mengandung Banyak Karbohidrat, Amankah untuk Penderita Diabetes?

Minggu, 17 September 2023 - 10:03 WIB
loading...
Apel Mengandung Banyak Karbohidrat, Amankah untuk Penderita Diabetes?
Apel mengandung banyak karbohidrat yang bisa meningkatkan kadar gula darah. Lalu, bolehkah penderita diabetes makan apel? Foto/ getty.
A A A
JAKARTA – Sekira 1 dari 10 orang Amerika menderita diabetes , di mana 95 persen diagnosis diabetes tipe 2. Hal itu berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Diketahui, banyak orang ketika mendengar diabetes , maka langsung berpikir untuk mengurangi karbohidrat .

Diagnosis diabetes tidak berarti Anda ditakdirkan untuk hidup bebas karbohidrat. Karbohidrat sangat penting, tidak peduli Anda menderita diabetes atau tidak. Ya, itu termasuk buah!



Buah kaya akan vitamin dan serat, yang membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan meningkatkan rasa kenyang.

Salah satu buah yang menarik perhatian adalah apel. Ini kareka apel mengandung banyak karbohidrat , yang bisa meningkatkan kadar gula darah. Lalu, bolehkah penderita diabetes makan apel?

Penting untuk diingat bahwa kenaikan gula darah adalah hal yang normal—hal ini terjadi saat kita mengonsumsi karbohidrat. Tujuan penatalaksanaan diabetes bukan untuk sepenuhnya menghilangkan kenaikan gula darah, melainkan meminimalkan lonjakan cepat dan penurunan besar gula darah.

Kandungan serat dalam apel dapat membantu mengimbangi lonjakan gula darah, namun sangat penting untuk memadukan apel dengan lemak dan protein untuk mengurangi lonjakan gula darah. Ini mungkin terlihat seperti irisan apel dengan selai kacang, kacang-kacangan, atau yogurt Yunani.
Apel Mengandung Banyak Karbohidrat, Amankah untuk Penderita Diabetes?


Meta-analisis 2017 di Food & Function menemukan bahwa konsumsi apel dan pir yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2.

Sementara, tinjauan sistematis dan meta-analisis 2019 dalam Current Developments in Nutrition menemukan bahwa asupan apel dikaitkan dengan rendahnya risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular dalam studi observasional.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2308 seconds (0.1#10.140)