Mengenal Focus Ultrasound Ablation, Metode Pengobatan Mioma Uteri Tanpa Tindakan Operasi
loading...
A
A
A
"FUA adalah teknologi terapeutik noninvasif yang memusatkan pancaran ultrasonografi ke target area yang sakit, mengakibatkan peningkatan suhu pada titik target hingga 60 hingga 100 derajat celsius untuk menimbulkan kematian jaringan di area target tanpa merusak organ di sekitarnya. FUA dilakukan dengan pencitraan USG langsung secara real-time untuk memantau proses ablasi yang sedang berjalan. Hal ini memungkinkan dokter mengobati penyakit dengan aman dan terukur, tanpa sayatan, tanpa pendarahan, serta mempertahankan struktur dan fungsi organ," beber dr. Relly.
Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Indra Adi Susianto, Sp.OG, M.Si Med menambahkan, FUA merupakan sistem terapeutik virtual yang cerdas berbasis penelitian ilmu kedokteran sehingga tentu aman bagi pasien.
“Dapat dikatakan, FUA merupakan terapi revolusioner dalam bidang ilmu kebidanan (ginekologi). Perbedaan FUA dengan operasi, tentu saja bentuk tindakannya. Pada operasi terdapat prosedur kontak fisik (sayatan) sehingga menimbulkan risiko nyeri, pendarahan, dan infeksi. Sementara FUA memungkinkan dokter melakukan ‘operasi’ terkomputasi dengan pancaran gelombang ultrasonografi terfokus. Prosedur pendeteksian dan terapi mioma dilakukan dengan alat canggih untuk memberikan kenyamanan bagi pasien,” jelas dr. Indra.
“Dibandingkan prosedur operasi pada umumnya, teknologi FUA memungkinkan hasil yang lebih unggul bagi pasien. Seperti tidak ada sayatan kulit, tidak ada pendarahan sehingga tak memerlukan transfusi darah, dan umumnya dapat dilakukan hanya dengan rawat inap sehari. Prosedur FUA ini juga bersifat targeted, hanya berdampak pada mioma secara presisi tanpa merusak jaringan sehat sekitarnya,” lanjutnya.
Meskipun FUA tidak dapat menggantikan peran operasi konvensional karena tergantung dari jenis mioma yang diderita pasien, metode tersebut tetap menjadi alternatif yang baik untuk mempertahankan organ reproduksi perempuan agar tetap optimal, terutama bagi perempuan yang masih berencana hamil di kemudian hari.
“FUA sangat bermanfaat meningkatkan kualitas hidup pasien terutama terlihat dari perbaikan gejala yang ada. Teknologi ini juga menjadi harapan bagi perempuan dengan mioma agar dapat mempertahankan organ reproduksi untuk hamil di masa depan," kata dr. Harianto Wijaya, DMAS, Sp.OG-KFER, Spesialis Obstetri dan Ginekologi lainnya.
Alat FUA saat ini sudah terinstal antara lain di RS Abdi Waluyo Jakarta.
Lihat Juga: Teknologi MRI 3T dengan Artificial Intelligence Bantu Tangani Stroke secara Cepat dan Tepat
Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Indra Adi Susianto, Sp.OG, M.Si Med menambahkan, FUA merupakan sistem terapeutik virtual yang cerdas berbasis penelitian ilmu kedokteran sehingga tentu aman bagi pasien.
“Dapat dikatakan, FUA merupakan terapi revolusioner dalam bidang ilmu kebidanan (ginekologi). Perbedaan FUA dengan operasi, tentu saja bentuk tindakannya. Pada operasi terdapat prosedur kontak fisik (sayatan) sehingga menimbulkan risiko nyeri, pendarahan, dan infeksi. Sementara FUA memungkinkan dokter melakukan ‘operasi’ terkomputasi dengan pancaran gelombang ultrasonografi terfokus. Prosedur pendeteksian dan terapi mioma dilakukan dengan alat canggih untuk memberikan kenyamanan bagi pasien,” jelas dr. Indra.
“Dibandingkan prosedur operasi pada umumnya, teknologi FUA memungkinkan hasil yang lebih unggul bagi pasien. Seperti tidak ada sayatan kulit, tidak ada pendarahan sehingga tak memerlukan transfusi darah, dan umumnya dapat dilakukan hanya dengan rawat inap sehari. Prosedur FUA ini juga bersifat targeted, hanya berdampak pada mioma secara presisi tanpa merusak jaringan sehat sekitarnya,” lanjutnya.
Meskipun FUA tidak dapat menggantikan peran operasi konvensional karena tergantung dari jenis mioma yang diderita pasien, metode tersebut tetap menjadi alternatif yang baik untuk mempertahankan organ reproduksi perempuan agar tetap optimal, terutama bagi perempuan yang masih berencana hamil di kemudian hari.
“FUA sangat bermanfaat meningkatkan kualitas hidup pasien terutama terlihat dari perbaikan gejala yang ada. Teknologi ini juga menjadi harapan bagi perempuan dengan mioma agar dapat mempertahankan organ reproduksi untuk hamil di masa depan," kata dr. Harianto Wijaya, DMAS, Sp.OG-KFER, Spesialis Obstetri dan Ginekologi lainnya.
Alat FUA saat ini sudah terinstal antara lain di RS Abdi Waluyo Jakarta.
Lihat Juga: Teknologi MRI 3T dengan Artificial Intelligence Bantu Tangani Stroke secara Cepat dan Tepat
(tsa)