3 Sayuran yang Bikin Gemuk, Jangan Konsumsi Berlebihan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa sayuran bisa menyebabkan gemuk atau berat badan naik. Peneliti menemukan mereka yang makan kentang, kacang polong, dan jagung manis lebih mungkin mengalami penambahan berat badan dibandingkan yang makan brokoli, wortel, dan bayam.
Temuan ini berdasarkan penelitian terhadap pola makan 136.432 orang selama 24 tahun bersama dengan data kuesioner. Partisipan dalam penelitian ini berusia 65 tahun atau lebih muda antara tahun 1985 hingga 2014, saat penelitian dilakukan.
Pada awal proyek penelitian, dan hingga setiap empat tahun setelahnya, para peserta berbagi riwayat kesehatan, karakteristik pribadi, dan gaya hidup mereka. Rata-rata, berat badan seseorang bertambah 1,5 kg setiap empat tahun.
Mereka yang mengonsumsi sayuran tidak bertepung seperti brokoli, wortel, dan bayam, cenderung mengalami penurunan berat badan 6,6 pon dibandingkan mereka yang mengonsumsi sayuran bertepung.
Foto/Infografis SINDOnews
Selain itu, mereka yang mengonsumsi kentang dan jagung manis diperkirakan akan mengalami kenaikan berat badan 5,7 pon dalam periode waktu yang sama. Asosiasi ini lebih kuat di antara peserta yang memiliki berat badan berlebih dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan lebih sehat.
Dilansir dari Express, Minggu (1/10/2023) sebagian besar asosiasi sayuran dan berat badan juga lebih kuat di kalangan perempuan.
Selain itu, peningkatan beban glikemik yang berdampak pada kadar gula darah sangat terkait dengan penambahan berat badan. Beralih ke makanan berserat tinggi, seperti gandum utuh dan buah-buahan seperti apel, dapat mengurangi dampak penyebaran penyakit ini pada usia paruh baya.
Para penulis mencatat bahwa ini adalah penelitian observasional, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa makan sayuran tertentu menyebabkan penambahan berat badan.
Di sisi lain, temuan ini menyoroti pentingnya potensi kualitas dan sumber karbohidrat untuk pengelolaan berat badan jangka panjang. Hal ini tampaknya terutama berlaku bagi orang-orang yang memiliki berat badan berlebih.
Temuan ini dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ).
Temuan ini berdasarkan penelitian terhadap pola makan 136.432 orang selama 24 tahun bersama dengan data kuesioner. Partisipan dalam penelitian ini berusia 65 tahun atau lebih muda antara tahun 1985 hingga 2014, saat penelitian dilakukan.
Pada awal proyek penelitian, dan hingga setiap empat tahun setelahnya, para peserta berbagi riwayat kesehatan, karakteristik pribadi, dan gaya hidup mereka. Rata-rata, berat badan seseorang bertambah 1,5 kg setiap empat tahun.
Mereka yang mengonsumsi sayuran tidak bertepung seperti brokoli, wortel, dan bayam, cenderung mengalami penurunan berat badan 6,6 pon dibandingkan mereka yang mengonsumsi sayuran bertepung.
Foto/Infografis SINDOnews
Selain itu, mereka yang mengonsumsi kentang dan jagung manis diperkirakan akan mengalami kenaikan berat badan 5,7 pon dalam periode waktu yang sama. Asosiasi ini lebih kuat di antara peserta yang memiliki berat badan berlebih dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan lebih sehat.
Dilansir dari Express, Minggu (1/10/2023) sebagian besar asosiasi sayuran dan berat badan juga lebih kuat di kalangan perempuan.
Selain itu, peningkatan beban glikemik yang berdampak pada kadar gula darah sangat terkait dengan penambahan berat badan. Beralih ke makanan berserat tinggi, seperti gandum utuh dan buah-buahan seperti apel, dapat mengurangi dampak penyebaran penyakit ini pada usia paruh baya.
Para penulis mencatat bahwa ini adalah penelitian observasional, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa makan sayuran tertentu menyebabkan penambahan berat badan.
Di sisi lain, temuan ini menyoroti pentingnya potensi kualitas dan sumber karbohidrat untuk pengelolaan berat badan jangka panjang. Hal ini tampaknya terutama berlaku bagi orang-orang yang memiliki berat badan berlebih.
Temuan ini dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ).
(dra)