Hari Meningitis Sedunia, Penting untuk Tahu 5 Fakta Ini!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Meningitis Sedunia diperingati tiap 5 Oktober. Meningitis atau radang selaput otak merupakan kondisi peradangan pada cairan serta selaput yang melapisi otak dan saraf tulang belakang.
Penyakit meningitis disebabkan oleh infeksi yang berasal dari virus atau jamur. Namun, kondisi ini sulit dikenali terutama pada tahap awal.
Tanda dan gejala yang timbul pun dapat menyerupai infeksi lain seperti demam, ruam kulit, muntah, nyeri kepala, leher kaku, sensitivitas terhadap cahaya, dan penurunan kesadaran.
Meningitis dapat mempengaruhi siapa saja di segala usia. Penyakit ini dapat berakibat fatal dalam beberapa jam dan menyebabkan cacat seumur hidup.
Berikut 5 fakta tentang penyakit meningitis, yang dirangkum dari berbagai sumber pada Kamis (5/10/2023).
Bahkan menurut WHO, penanganan yang baik sekali pun, meningitis memiliki angka kematian yang berkisar antara 5%-10%. Sementara jika tidak diberikan terapi, tingkat kematian berada di angka 50%.
Meningitis dan sepsis pada bayi baru lahir merupakan penyebab kematian infeksi terbesar kedua bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun. Setiap tahun, sebanyak 2,5 juta kasus baru meningitis terjadi.
Selain itu, meningitis pada bayi yang baru lahir merupakan penyebab utama dari disabilitas intelektual berat. Penyintas meningitis juga akan hidup dengan cedera otak, kehilangan pendengaran, depresi, kecemasan, amputasi, epilepsi, dan lain sebagainya.
Meningitis terkadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala. Gejala lainnya juga seperti leher yang kaku, sensitif terhadap cahaya terang, muntah, nyeri pada otot sendi atau anggota tubuh, kejang, ruam pada kulit, kebingungan, tangan dan kaki terasa dingin, serta sakit kepala hebat.
Beberapa jenis bakteri ini dapat dicegah penularannya dengan imunisasi berupa BCG, DTP-HB-Hib, PVC, dan MR.
Penyakit meningitis disebabkan oleh infeksi yang berasal dari virus atau jamur. Namun, kondisi ini sulit dikenali terutama pada tahap awal.
Tanda dan gejala yang timbul pun dapat menyerupai infeksi lain seperti demam, ruam kulit, muntah, nyeri kepala, leher kaku, sensitivitas terhadap cahaya, dan penurunan kesadaran.
Meningitis dapat mempengaruhi siapa saja di segala usia. Penyakit ini dapat berakibat fatal dalam beberapa jam dan menyebabkan cacat seumur hidup.
Berikut 5 fakta tentang penyakit meningitis, yang dirangkum dari berbagai sumber pada Kamis (5/10/2023).
1. Jenis Meningitis
Dilansir dari laman Mayo Clinic, meningitis terbagi menjadi empat jenis berdasarkan penyebabnya, yakni:- Meningitis Virus
Meningitis virus bersifat ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. Jenis virus dari meningitis jenis ini adalah enterovirus, herpes simpleks, HIV, gondong, virus West Nile.- Meningitis Kronis
Meningitis kronis berkembang dalam jangka waktu yang lama, sekitar dua minggu atau lebih. Meningits kronis disebabkan oleh jamur mycobacterium tuberculosis yang berkembang lambat di dalam otak.- Meningitis Jamur
Meningitis jamur kasus yang jarang terjadi. Meski tidak menular dari orang ke orang, jenis meningitis ini bisa bersifat akut. Kondisi ini biasanya menyerang seseorang yang memiliki imunitas lemah, seperti penderita AIDS. Penyakit ini dapat mengancam jiwa jika tidak diobati dengan obat antijamur.- Meningitis Bakteri
Terakhir meningitis bakteri yang paling berbahaya. Sebab, bakteri bisa masuk ke aliran darah dan masuk ke otak serta sumsum tulang belakang.2. Tingkat Kematian yang Relatif Tinggi
Penyakit meningitis ini tidak bisa dianggap main-main. Sebab, 1 dari 10 orang yang mengidap meningitis bakterial meninggal dunia. Faktanya, lebih dari 230 ribu kematian akibat meningitis terjadi di dunia setiap tahun.Bahkan menurut WHO, penanganan yang baik sekali pun, meningitis memiliki angka kematian yang berkisar antara 5%-10%. Sementara jika tidak diberikan terapi, tingkat kematian berada di angka 50%.
Meningitis dan sepsis pada bayi baru lahir merupakan penyebab kematian infeksi terbesar kedua bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun. Setiap tahun, sebanyak 2,5 juta kasus baru meningitis terjadi.
3. Meningitis Miliki Dampak Membekas Seumur Hidup
WHO menyebut, 1 dari 5 orang yang selamat dari meningitis bakterial menghadapi disabilitas yang mengubah jalan hidup mereka. Bagi anak-anak yang mengalami meningitis, mereka akan mengalami kehilangan pendengaran.Selain itu, meningitis pada bayi yang baru lahir merupakan penyebab utama dari disabilitas intelektual berat. Penyintas meningitis juga akan hidup dengan cedera otak, kehilangan pendengaran, depresi, kecemasan, amputasi, epilepsi, dan lain sebagainya.
4. Gejala dan Tanda Awal Meningitis
Penyakit meningitis bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.Meningitis terkadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala. Gejala lainnya juga seperti leher yang kaku, sensitif terhadap cahaya terang, muntah, nyeri pada otot sendi atau anggota tubuh, kejang, ruam pada kulit, kebingungan, tangan dan kaki terasa dingin, serta sakit kepala hebat.
5. Cegah dengan Imunisasi
Meningitis disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis, haemophilus influenzae tipe b, dan streptococcus pneumoniae yang dapat menyerang otak bayi serta anak.Beberapa jenis bakteri ini dapat dicegah penularannya dengan imunisasi berupa BCG, DTP-HB-Hib, PVC, dan MR.
(tsa)