Edukasi Pasien yang Ingin Turunkan Berat Badan melalui Obesity Center

Senin, 09 Oktober 2023 - 11:11 WIB
loading...
Edukasi Pasien yang Ingin Turunkan Berat Badan melalui Obesity Center
Melalui Radjak Hospital Salemba Obesity Center, pasien dengan masalah berat badan berlebih bisa mendapatkan penanganan secara komprehensif dan intensif. Foto/Dok Radjak Hospital Salemba
A A A
JAKARTA - Memiliki berat badan ideal menjadi impian mereka yang mengalami obesitas. Beragam upaya dilakukan demi mengembalikan kondisi tubuh ke berat badan ideal, termasuk dengan operasi.

Melalui Radjak Hospital Salemba Obesity Center, pasien dengan masalah berat badan berlebih bisa mendapatkan penanganan secara komprehensif dan intensif, mulai dari perencanaan diet, tindakan bedah bariatrik jika diperlukan, sampai pada perawatan pasca operasi secara lengkap.

Spesialis Bedah Digestif Radjak Hospital Salemba dr. Ponco Agus Prasojo, Sp.B., K.B.D., M.A.R.S. mengatakan, berat badan berlebih terjadi karena beberapa hal. Antara lain, makanan yang dikonsumsi melebihi kebutuhan asupan harian, atau kurang berolahraga sehingga kalori yang sudah terlanjur masuk tidak bisa digunakan untuk aktivitas sehingga menjadi tumpukan lemak.

“Penyebab lain biasanya ada penyakit tertentu, ada hal lain sehingga pasien tidak bisa beraktivitas karena penyakit tertentu, seperti stroke yang menyebabkan kurang aktivitas, atau pasien menggunakan obat-obatan,” terang dr. Ponco.

“Kebanyakan pasien itu sebenarnya lapar mata, bukan perutnya lapar. Begitu melihat makanan, ingin makan, itu yang disebut lapar mata. Sebenarnya banyak faktor psikologis yang perlu diperhatikan untuk pasien obesity ini,” tambahnya.

Di Radjak Hospital Salemba, pasien obesitas selalu diberikan edukasi agar termotivasi untuk melakukan perubahan pola hidup.

“Siapa tahu pasien itu dengan melakukan perubahan pola hidup, dari dietnya diperhatikan, mungkin bisa turun. Tetapi biasanya sekaligus perubahan pola hidup itu untuk persiapan operasi. Dalam arti sebelum operasi pasien diedukasi untuk melakukan diet selama 2-3 minggu, tergantung berat badan kelebihannya berapa,” terang dr. Ponco.

Operasi yang bisa dilakukan adalah memperkecil volume liver. Selain diet dalam program fatty liver, juga ada pemeriksaan-pemeriksaan lain, seperti laboratorium, jantung, toleransi dari spesialis terkait jantung, paru, anastesi dan lainnya.

“Kita akan konsultasikan dulu sebelum operasi, agar mengetahui fisik pasien yang akan menjalani operasi fisiknya sudah optimal untuk dilakukan tindakan operasi. Karena, dengan mempersiapkan dengan maksimal akan menghasilkan operasi yang baik, yang mana semua operasi mengandung risiko. Risiko di sini yang kita khawatirkan seperti memotong lambung itu bisa pendarahan, bisa juga bocor lambung, yang mana jka terjadi kebocoran akan terjadi infeksi di rongga perut. Hal ini harus dihindari dengan persiapan yang baik tadi,” paparnya.

Dalam upaya melawan obesitas, operasi bariatrik hadir sebagai solusi yang patut dipertimbangkan. Karena pada kenyataannya, sebagian orang telah berusaha menurunkan berat badan dengan berbagai cara, namun tidak kunjung memberikan hasil yang signifikan. Operasi bariatrik adalah prosedur pembedahan yang melibatkan perubahan pada sistem pencernaan untuk mengurangi jumlah kalori yang tubuh serap.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1649 seconds (0.1#10.140)