Makan Berlebihan saat Stres, Ini Penyebab dan Cara Menanganinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Makan berlebihan saat stres kerap dialami oleh siapa saja. Perawat sekaligus Healthy Lifestyle Educator, Rizal Do mengatakan kondisi ini tidak boleh dibiarkan lantaran bisa menimbulkan masalah pada kesehatan.
Stres , dikatakan Rizal merupakan reaksi tubuh saat mengalami gangguan baik fisik maupu psikis. Penyebab stres sendiri sangat beragam.
“Jadi, stres tuh reaksi tubuh saat ada hal yang bikin kita keganggu baik fisik maupun psikis. Misal stres karena sakit atau stres karena masalah sosial, macam putus cinta, beban kerja, berduka, dan lain-lain,” kata Rizal dikutip dalam akun X miliknya @afrkml, Sabtu (14/10/2023).
Stres yang timbul sesekali dan tidak berlangsung lama kemungkinan tidak akan menimbulkan efek yang signifikan. Akan tetapi jika stres yang timbul berlarut-larut bisa menimbulkan bahaya pada kesehatan.
Menurut Rizal, stres dapat berpengaruh terjadap pola makan seseorang. Kebiasaan makan yang bisa saja berubah karena adanya faktor stres, dinamakan dengan istilah hiperfagia.
Ini merupakan kondisi ketika seseorang makan berlebihan. Sedangkan hipofagia merupakan nafsu makan berkurang, namun dalam hal ini tidak menutup kemungkinan juga bahwa seseorang tetap makan seperti biasa.
“Ini agak rumit soalnya tiap orang beda-beda. Tapi, banyak penelitian yang nunjukin kalau saat stres, kita cenderung milih makanan yang enak-enak, seperti makanan manis atau berlemak,” jelasnya.
Selain itu, Individu yang mempunyai berat badan lebih, biasanya akan sering makan lebih banyak saat mereka stres. Sehingga, stres dapat membuat pola makan seseorang jadi berantakan, apalagi jika sudah punya kecenderungan untuk makan berlebih.
Stres , dikatakan Rizal merupakan reaksi tubuh saat mengalami gangguan baik fisik maupu psikis. Penyebab stres sendiri sangat beragam.
“Jadi, stres tuh reaksi tubuh saat ada hal yang bikin kita keganggu baik fisik maupun psikis. Misal stres karena sakit atau stres karena masalah sosial, macam putus cinta, beban kerja, berduka, dan lain-lain,” kata Rizal dikutip dalam akun X miliknya @afrkml, Sabtu (14/10/2023).
Stres yang timbul sesekali dan tidak berlangsung lama kemungkinan tidak akan menimbulkan efek yang signifikan. Akan tetapi jika stres yang timbul berlarut-larut bisa menimbulkan bahaya pada kesehatan.
Menurut Rizal, stres dapat berpengaruh terjadap pola makan seseorang. Kebiasaan makan yang bisa saja berubah karena adanya faktor stres, dinamakan dengan istilah hiperfagia.
Ini merupakan kondisi ketika seseorang makan berlebihan. Sedangkan hipofagia merupakan nafsu makan berkurang, namun dalam hal ini tidak menutup kemungkinan juga bahwa seseorang tetap makan seperti biasa.
“Ini agak rumit soalnya tiap orang beda-beda. Tapi, banyak penelitian yang nunjukin kalau saat stres, kita cenderung milih makanan yang enak-enak, seperti makanan manis atau berlemak,” jelasnya.
Selain itu, Individu yang mempunyai berat badan lebih, biasanya akan sering makan lebih banyak saat mereka stres. Sehingga, stres dapat membuat pola makan seseorang jadi berantakan, apalagi jika sudah punya kecenderungan untuk makan berlebih.