Jantung Berdebar Waspada Aritmia

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 07:27 WIB
Jantung Berdebar Waspada Aritmia
Jantung Berdebar Waspada Aritmia
A A A
JAKARTA - Aritmia atau penyakit yang dikenal dengan gangguan irama jantung terjadi lantaran adanya gangguan produksi implus atau abnormalitas penjalaran implus listrik ke obat jantung. Gejala yang ditimbulkan pun beragam.

"Berdebar merupakan gejala tersering aritmia. Keleyengan, pingsan, stroke hingga kematian mendadak," papar Profesor Aritmia RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K) di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta (11/8/2017).

Berdebar tidak hanya terbatas pada denyut jantung yang cepat. Pasien mengeluh berdebar ketika denyut jantungnya cepat maupun lambat, tidak teratur, terasa lebih kuat, ada jeda bahkan saat terasa sakit dada. Dalam istilah medis, berdebar didefinisikan sebagai kesadaran akan denyut jantung yang digambarkan sebagai sensasi nadi yang tidak nyaman atau gerakan di sekitar dada.

"Biasanya berdebarnya itu seperti seakan-akan ada seperti drum yang bertalu. Bisa juga dengan debaran yang skip, debaran kadang muncul dan kadang bisa hilang. Umumnya gejala ini ditemui oleh kelompok usia 60 tahun ke atas. Kadang debarannya juga terasa seperti ada lompatan dalam dada," pungkasnya.

Sayangnya masih banyak masyarakat yang mengabaikan gejala tersebut dan mengabaikan debaran jantung. Padahal dengan pemeriksaan yang tepat dan deteksi dini, kondisi ini bisa disembuhkan.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4467 seconds (0.1#10.140)