Mana Lebih Sehat, Toilet Jongkok atau Duduk?
loading...
A
A
A
JAKARTA – Banyak orang beralih ke toilet duduk dari toilet jongkok. Salah satu alasannya lebih nyaman. Tapi, mana yang lebih sehat?
Pada beberapa penelitian, dr Nadia Alaydrus selaku Dokter Spesialis Kecantikan sekaligus Influencer menjelaskan, penggunaan toilet jongkok lebih disarankan untuk digunakan dibandingkan toilet duduk.
Hal itu dikarenakan saat Buang Air Besar (BAB) toilet duduk akan membutuhkan waktu lebih lama dan juga mengeluarkan tenaga lebih besar.
“Padahal kelamaan mengejar saat BAB atau duduk terlalu lama itu bisa ningkatin risiko penyakit, seperti wasir dan sembelit,” kata dr Nadia, dikutip dalam akun TikTok miliknya @nadialaydrus, Kamis (19/10/2023).
Selain itu, pada penggunaan toilet duduk juga bisa meningkatkan risiko penyakit seperti diare, influenza dan infeksi pada kulit. Ini karena tubuh menempel langsung atau bersentuhan dengan permukaan duduk toilet.
Meski toilet duduk dianggap lebih nyaman dan membantu untuk digunakan pada beberapa kalangan, seperti lansia atau ibu-ibu yang sudah mengalami hamil besar, juga seseorang dengan cedera lutut, namun bukan berarti toilet jongkok tidak memiliki manfaat.
“Toilet jongkok memang memiliki banyak kelemahan, selain pada segi penampilan, toilet jongkok juga akan membuat area paha dan tumit terasa nyeri jika terlalu lama jongkok.
Kelebihannya, toilet jongkok ketika posisi jongkok itu bisa mengoptimalkan ruang pembuangan tinja pada anus, juga dapat membuat otot pada area anus dan juga usus itu menjadi lebih rileks,” ucap dr Nadia.
Dengan kata lain, ketika seseorang melakukan BAB itu menjadi lebih mudah dan membantu memaksimalkan pengeluaran tinja.
Pada beberapa penelitian, dr Nadia Alaydrus selaku Dokter Spesialis Kecantikan sekaligus Influencer menjelaskan, penggunaan toilet jongkok lebih disarankan untuk digunakan dibandingkan toilet duduk.
Hal itu dikarenakan saat Buang Air Besar (BAB) toilet duduk akan membutuhkan waktu lebih lama dan juga mengeluarkan tenaga lebih besar.
“Padahal kelamaan mengejar saat BAB atau duduk terlalu lama itu bisa ningkatin risiko penyakit, seperti wasir dan sembelit,” kata dr Nadia, dikutip dalam akun TikTok miliknya @nadialaydrus, Kamis (19/10/2023).
Selain itu, pada penggunaan toilet duduk juga bisa meningkatkan risiko penyakit seperti diare, influenza dan infeksi pada kulit. Ini karena tubuh menempel langsung atau bersentuhan dengan permukaan duduk toilet.
Meski toilet duduk dianggap lebih nyaman dan membantu untuk digunakan pada beberapa kalangan, seperti lansia atau ibu-ibu yang sudah mengalami hamil besar, juga seseorang dengan cedera lutut, namun bukan berarti toilet jongkok tidak memiliki manfaat.
“Toilet jongkok memang memiliki banyak kelemahan, selain pada segi penampilan, toilet jongkok juga akan membuat area paha dan tumit terasa nyeri jika terlalu lama jongkok.
Kelebihannya, toilet jongkok ketika posisi jongkok itu bisa mengoptimalkan ruang pembuangan tinja pada anus, juga dapat membuat otot pada area anus dan juga usus itu menjadi lebih rileks,” ucap dr Nadia.
Dengan kata lain, ketika seseorang melakukan BAB itu menjadi lebih mudah dan membantu memaksimalkan pengeluaran tinja.
(tdy)