Benarkah Nahan Buang Air Kecil Sebabkan Batu Ginjal? Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
BANDUNG - Wanita asal Bandung mengaku mengalami penyakit batu ginjal dan pembengkakan saluran ginjal dengan gejala awal buang air kecil (BAK) yang mengeluarkan darah, badan lebam tanpa diketahui penyebabnya, kaki bengkak, kambuhnya asam lambung, hingga sakit pada bagian punggung bawah.
Wanita yang diduga bernama Bila itu mengatakan, sebelumnya tidak mempunyai riwayat hipertensi ataupun diabetes. Bahkan dirinya rutin minum air putih dalam jumlah normal. Hanya, faktor lain yang menurut Bila jadi pemicu terjadinya batu ginjal karena ia sering menahan BAK dan sembarangan mengonsumsi obat ketika sedang sakit kepala.
“Faktor sementara pribadi aku karena sering nahan buang air kecil dan sembarangan konsumsi obat karena aku kalau sakit kepala sedikit langsung konsumsi obat warung,” tulis Bila, dikutip dalam akun TikToknya @bibilaaaap, Minggu (22/10/2023).
Jadi pertanyaan sekarang, benarkah menahan BAK dapat menyebabkan masalah ginjal?
Menurut Dokter Clinical Microbiology Resident sekaligus Helathy Educator dr Ayman Alatas, kebiasaan menunda BAK dapat mengganggu saluran kemih. Logikanya, urin yang mempunyai banyak mikroba atau bakteri jika ditahan dan tidak dikeluarkan, dapat menyebabkan bakteri tersebut menginfeksi saluran kemih.
Selanjutnya, urin yang merupakan sisa buangan dari saringan yang dilakukan oleh ginjal, seharusnya dikeluarkan oleh tubuh. Bukan malah ditahan, karena hal itu bisa membentuk kristal pada ginjal yang akhirnya membentuk batu ginjal.
“Masalahnya, misalkan kita tahan isinya bermacam-macam bisa membentuk kristal di ginjal kita dari segala macam. Bisa dari purin yang akhirnya bisa jadi kristal asam urat, penumpukan zat-zat lain yang bisa menumpuk dan menyebabkan kristal itu karena tertahan serta tidak dikeluarkan, yang akhirnya berisiko membentuk batu ginjal juga,” beber dr Ayman.
Belum lagi jika kebiasaan ini sering kali dilakukan, maka dapat menyebabkan intokonesia urin sehingga tidak bisa menahan kemih. Tentu ini akan berbahaya dan menimbulkan gangguan ketika seseorang menahan kemihnya.
Untuk itu dr Ayman menyarankan agar tidak melakukan kebiasaan menahan BAK, karena hal tersebut akan berbahaya, terlebih jika dilakukan dalam jangka panjang.
“Maka dari itu sangat tidak disarankan melakukan kebiasaan menahan buang air kecil atau berkemih ini apalagi kalau sering dilakukan dan dalam waktu jangka panjang.” tandas dr Ayman.
Lihat Juga: Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Ginjal, Cleo dan KPCDI Kolaborasi di World Kidney Day 2024
Wanita yang diduga bernama Bila itu mengatakan, sebelumnya tidak mempunyai riwayat hipertensi ataupun diabetes. Bahkan dirinya rutin minum air putih dalam jumlah normal. Hanya, faktor lain yang menurut Bila jadi pemicu terjadinya batu ginjal karena ia sering menahan BAK dan sembarangan mengonsumsi obat ketika sedang sakit kepala.
“Faktor sementara pribadi aku karena sering nahan buang air kecil dan sembarangan konsumsi obat karena aku kalau sakit kepala sedikit langsung konsumsi obat warung,” tulis Bila, dikutip dalam akun TikToknya @bibilaaaap, Minggu (22/10/2023).
Baca Juga
Jadi pertanyaan sekarang, benarkah menahan BAK dapat menyebabkan masalah ginjal?
Menurut Dokter Clinical Microbiology Resident sekaligus Helathy Educator dr Ayman Alatas, kebiasaan menunda BAK dapat mengganggu saluran kemih. Logikanya, urin yang mempunyai banyak mikroba atau bakteri jika ditahan dan tidak dikeluarkan, dapat menyebabkan bakteri tersebut menginfeksi saluran kemih.
Selanjutnya, urin yang merupakan sisa buangan dari saringan yang dilakukan oleh ginjal, seharusnya dikeluarkan oleh tubuh. Bukan malah ditahan, karena hal itu bisa membentuk kristal pada ginjal yang akhirnya membentuk batu ginjal.
“Masalahnya, misalkan kita tahan isinya bermacam-macam bisa membentuk kristal di ginjal kita dari segala macam. Bisa dari purin yang akhirnya bisa jadi kristal asam urat, penumpukan zat-zat lain yang bisa menumpuk dan menyebabkan kristal itu karena tertahan serta tidak dikeluarkan, yang akhirnya berisiko membentuk batu ginjal juga,” beber dr Ayman.
Belum lagi jika kebiasaan ini sering kali dilakukan, maka dapat menyebabkan intokonesia urin sehingga tidak bisa menahan kemih. Tentu ini akan berbahaya dan menimbulkan gangguan ketika seseorang menahan kemihnya.
Untuk itu dr Ayman menyarankan agar tidak melakukan kebiasaan menahan BAK, karena hal tersebut akan berbahaya, terlebih jika dilakukan dalam jangka panjang.
“Maka dari itu sangat tidak disarankan melakukan kebiasaan menahan buang air kecil atau berkemih ini apalagi kalau sering dilakukan dan dalam waktu jangka panjang.” tandas dr Ayman.
Lihat Juga: Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Ginjal, Cleo dan KPCDI Kolaborasi di World Kidney Day 2024
(tsa)