Pandemi Covid-19, Lawan Stres Selama di Rumah
loading...
A
A
A
Kebijakan diam di rumah selama pandemi virus corona, bukan tidak mungkin mendatangkan stres bagi masyarakat. Chief Health and Nutrition Officer Herbalife Nutrition Gary Small mengatakan, kesehatan mental harus menjadi prioritas utama di saat-saat seperti saat ini.
Itulah pentingnya mengelola stres dan mengetahui bagaimana melakukan hal yang penting, "karena pada saat ini stres kronis dapat mengancam dan melemahkan sistem kekebalan dan akhirnya mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi," kata Small dari rilis yang diterima. Ia memberikan beberapa tips untuk membantu mengelola tingkat stres selama masa isolasi bekerja di rumah.
1. Identifikasi gejala stres
Nyeri gigi; berat badan naik, sakit kepala, perubahan suasana hati, sakit punggung dan leher, kurang tidur malam tidur adalah sinyal bahwa Anda mengalami stres. Mengidentifikasi gejala ini akan membantu mengetahui kapan saatnya mempraktikkan beberapa strategi untuk menurunkan stres Anda.
2. Cari pemicunya
Jika mengalami sakit kepala atau leher ketika beraktivitas, segera berdiri dan berhenti sejenak. Berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau pergi ke tempat yang tenang untuk bersantai dapat membantu mengatur ulang kondisi mental dan kembali bekerja.
3. Atur jadwal
Luangkan waktu untuk bersantai dari kegiatan yang membosankan setiap harinya, dengan mengobrol atau bersosialisasi bersama. Anda bisa melakukan kegiatan baru seperti mencoba resep baru, berjalan, membersihkan rumah, atau berpartisipasi dalam pelatihan online untuk mengurangi stres.
5. Pernapasan untuk relaksasi
Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai melatih pernapasan Anda. Mulai dengan mencari tempat yang tenang untuk berbaring. Letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut. Saat Anda siap, tarik napas perlahan. Anda harus merasakan perut Anda membesar, dan saat Anda mengeluarkan napas, dada Anda akan turun. Berlatih pernapasan relaksasi selama 20 hingga 30 menit setiap hari untuk mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kondisi ketenangan.
6. Menggerakan tubuh
Saat berolahraga, tubuh hasilkan endorfin, bahan kimia di otak yang membantu mengurangi persepsi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Olahraga teratur juga membantu meningkatkan kualitas tidur, yang pada gilirannya mengurangi stres dan kelelahan. Jika memiliki alat kebugaran, lakukan 10.000 langkah setiap hari.
7. Tetap terhubung
Anda mungkin terisolasi secara fisik tetapi itu tidak berarti Anda harus kehilangan koneksi ke orang lain. Cobalah untuk berhubungan setiap hari dengan orang-orang yang penting bagi Anda menggunakan media sosial, konferensi video atau panggilan telepon.
8. Jaga rutinitas
Di tengah-tengah perubahan yang tidak terkontrol, tetap konsisten dengan kegiatan yang Anda lakukan. Jika Anda, bekerja dari rumah, buatlah rutinitas harian. Bertindak seolah-olah Anda akan bekerja. Bangunlah pada waktu yang biasanya Anda lakukan.
“Penting untuk diingat bahwa stres adalah hal yang umum yang berakibat menurunkan produktivitas, dan mengancam kesehatan fisik dan mental. Perlu diketahui penanggulangan stres dan mengembangkan teknik yang baik akan membantu mengelola tubuh Anda dan lebih kuat pada akhirnya” tutup Gary Small. (Sri Noviarni)
Itulah pentingnya mengelola stres dan mengetahui bagaimana melakukan hal yang penting, "karena pada saat ini stres kronis dapat mengancam dan melemahkan sistem kekebalan dan akhirnya mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi," kata Small dari rilis yang diterima. Ia memberikan beberapa tips untuk membantu mengelola tingkat stres selama masa isolasi bekerja di rumah.
1. Identifikasi gejala stres
Nyeri gigi; berat badan naik, sakit kepala, perubahan suasana hati, sakit punggung dan leher, kurang tidur malam tidur adalah sinyal bahwa Anda mengalami stres. Mengidentifikasi gejala ini akan membantu mengetahui kapan saatnya mempraktikkan beberapa strategi untuk menurunkan stres Anda.
2. Cari pemicunya
Jika mengalami sakit kepala atau leher ketika beraktivitas, segera berdiri dan berhenti sejenak. Berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau pergi ke tempat yang tenang untuk bersantai dapat membantu mengatur ulang kondisi mental dan kembali bekerja.
3. Atur jadwal
Luangkan waktu untuk bersantai dari kegiatan yang membosankan setiap harinya, dengan mengobrol atau bersosialisasi bersama. Anda bisa melakukan kegiatan baru seperti mencoba resep baru, berjalan, membersihkan rumah, atau berpartisipasi dalam pelatihan online untuk mengurangi stres.
5. Pernapasan untuk relaksasi
Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai melatih pernapasan Anda. Mulai dengan mencari tempat yang tenang untuk berbaring. Letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut. Saat Anda siap, tarik napas perlahan. Anda harus merasakan perut Anda membesar, dan saat Anda mengeluarkan napas, dada Anda akan turun. Berlatih pernapasan relaksasi selama 20 hingga 30 menit setiap hari untuk mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kondisi ketenangan.
6. Menggerakan tubuh
Saat berolahraga, tubuh hasilkan endorfin, bahan kimia di otak yang membantu mengurangi persepsi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Olahraga teratur juga membantu meningkatkan kualitas tidur, yang pada gilirannya mengurangi stres dan kelelahan. Jika memiliki alat kebugaran, lakukan 10.000 langkah setiap hari.
7. Tetap terhubung
Anda mungkin terisolasi secara fisik tetapi itu tidak berarti Anda harus kehilangan koneksi ke orang lain. Cobalah untuk berhubungan setiap hari dengan orang-orang yang penting bagi Anda menggunakan media sosial, konferensi video atau panggilan telepon.
8. Jaga rutinitas
Di tengah-tengah perubahan yang tidak terkontrol, tetap konsisten dengan kegiatan yang Anda lakukan. Jika Anda, bekerja dari rumah, buatlah rutinitas harian. Bertindak seolah-olah Anda akan bekerja. Bangunlah pada waktu yang biasanya Anda lakukan.
“Penting untuk diingat bahwa stres adalah hal yang umum yang berakibat menurunkan produktivitas, dan mengancam kesehatan fisik dan mental. Perlu diketahui penanggulangan stres dan mengembangkan teknik yang baik akan membantu mengelola tubuh Anda dan lebih kuat pada akhirnya” tutup Gary Small. (Sri Noviarni)
(ysw)