Barisan Perusahaan Favorit 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjadi perusahaan idaman merupakan idaman semua perusahaan. Perusahaan-perusahaan berlomba menjadi pelabuhan karier bagi para pencari kerja yang kini didominasi generasi milenial.
Namun, menjadi employer of choice tidak cukup hanya dengan menyediakan gaji dan benefit yang menggiurkan. Perusahaan juga dituntut lebih memperhatikan kondisi well-being karyawan dan aspek humanis lainnya. Apalagi generasi milenial ini peduli dengan work life balance, mereka mau bekerja keras sekaligus menikmati hidup.
Employer of Choice adalah perusahaan yang menawarkan lingkungan kerja yang positif dan mendukung, serta kesempatan pengembangan dan pertumbuhan bagi karyawannya. Perusahaan-perusahaan ini juga dikenal dengan budaya perusahaannya yang kuat dan nilai-nilai yang jelas.
Untuk menjadi Employer of Choice, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan baru dalam keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Pendekatan ini harus disesuaikan dengan lanskap tempat kerja baru, yang dicirikan oleh hybrid work, fleksibilitas, dan perubahan yang cepat.
Menyikapi kondisi tersebut, tahun 2023 ini SWA dan Korn Ferry kembali melakukan survei Employer of Choices (EOC) 2023. "Tujuan survei tersebut untuk memotret tingkat efektivitas perusahaan berdasarkan dua atribut, yaitu engagement dan enablement," kata Kemal E Gani, Group Chief Editor SWA Media.
Peserta survei ada 26 perusahaan yang melibatkan 51.606 responden karyawan. Metodologi survei dengan wawancara. Responden diukur berdasarkan 49 pertanyaan wajib dan dua pertanyaan komentar (the ‘want to’ of work dan the ‘can do’of work). Survei dilakukan antara September 2022-Agustus 2023.
Dari survei tersebut dihasilkan top lima perusahaan dengan effectiveness score tertinggi untuk kelompok perusahaan dengan jumlah karyawan di atas 1.000 orang dan 3 perusahaan dengan effectiveness score tertinggi untuk jumlah karyawan di bawah 1.000 orang.
Guna membahas lebih dalam dan memberikan apresiasi perusahaan - perusahaan yang pantas disebut sebagai perusahaan idaman versi Majalah SWA, maka SwaNetwork dan Korn Ferry mengadakan awarding dan webinar Employer of Choice 2023 dengan tema ‘Formulating New Approaches of Employee Engagement and Enablement in the New Landscape of Workplace’.
Acara ini membahas bagaimana strategi menjadi perusahaan pilihan karyawan di tengah lanskap kerja baru dan apa strategi corporate branding untuk memikat future best talent. Webinar berlangsung pada Senin, 30 Oktober 2023 jam 13.30 WIB – 16.30 WIB.
Opening Speech akan dibuka oleh Kemal E Gani selaku Group Chief Editor SWA Media. Lalu, dilanjutkan Lesson Leart form Korn Ferry : Metodologi Survei bersama Michelle Leong selaku APAC Delivery Leader KF Listen - Korn Ferry Digital
Sementara pemateri ada empat nara sumber hebat di bidang masing-masing sebagai praktisi di Human Resources. Para pembicara itu adalah Lisa Qonita, Senior VP People and Culture Indosat Ooredoo Hutchison; Rita Djohar, HRGA Division Head MPMulia Group; Reny Wiriandhani, Direktur Group Sumber Daya Manusia Lembaga Penjamin Simpanan serta Andika Rajasa, HC & GA Associate Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
Beberapa perusahaan memiliki cara tersendiri dalam menangani karyawan agar tetap menjadi perusahaan idaman. Di Savoria Group misalnya, menurut Ihsan M Putri, CEO Savoria, cara perusahaan yang dipimpinnya dalam memberdayakan karyawan dimulai dari on boarding, pertama dengan memiliki buddy system. Secara pararel, karyawan baru akan ditemani oleh buddy selama satu tahun.
Buddy ini bertugas mendampingi dan memberikan advice, sehingga karyawan baru tidak merasa sendirian. Setelah itu, saat bekerja, karyawan baru dibimbing oleh atasan (coaching) dan melakukan evaluasi melalui performance evaluation 360 online (memberikan feedback) secara berkala.
Kedua, memilik Standard Operating Procedure kerja yang terstruktur untuk memberikan informasi proses kerja. Ketiga, mempunyai Key Performance Indicator. Keempat, training. Jika ada pelatihan teknikal khusus, akan dikirim ke lembaga lain. Savoria terbilang agresif melalukan penetrasi pasar. Mulai dari nol pada tahun 2018 dan sekarang sudah memiliki 3.000 lebih karyawan.
“Selama Covid-19, kami justru merekrut 1.600 karyawan baru. Karyawan kami tidak ada yang di PHK dan pengurangan gaji. Saat ini, kami sudah ekspor produk ke 30 negara seperti wilayah Amerika, Afrika, Timur Tengah, dan Asia untuk produk Caffino,” jelas Ihsan.
Manajemen Savoria percaya bahwa karyawan harus memiliki sense of purpose dan sense of ownership di tempat kerja. Ini yang akan meningkatkan engagement. Selain itu, perusahaan mesti membuat karyawan bekerja keras dan tetap happy. Happy employee itu berdampak pada produktivitas karyawan. Lebih dari itu, sikap leader itu idealnya memimpin dan melayani.
Sementara itu strategi Techconnect adalah menerapkan ‘Corporate Engagement Framework’, yang terdiri dari komponen: Digital Tech & Transformation, Career & Development Opportunities, Dampak Sosial, Diversity, Inclusion, Creativity dan 6 dimensi program Employee Engagement & Wellness.
“Keenam strategi tersebut merupakan satu rangkaian turunan dari ke-12 pemicu engagement, yakni confidence in leaders, clear & promising direction, respect & recognition, pay & benefit, development opportunities, quality & consumer focus, performance management, authority & empowerment, resources, training, collaboration, dan work-structure-process,” ujar P. Swasono Satyo, Chief Human Resources Officer of TechConnect.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
Namun, menjadi employer of choice tidak cukup hanya dengan menyediakan gaji dan benefit yang menggiurkan. Perusahaan juga dituntut lebih memperhatikan kondisi well-being karyawan dan aspek humanis lainnya. Apalagi generasi milenial ini peduli dengan work life balance, mereka mau bekerja keras sekaligus menikmati hidup.
Employer of Choice adalah perusahaan yang menawarkan lingkungan kerja yang positif dan mendukung, serta kesempatan pengembangan dan pertumbuhan bagi karyawannya. Perusahaan-perusahaan ini juga dikenal dengan budaya perusahaannya yang kuat dan nilai-nilai yang jelas.
Untuk menjadi Employer of Choice, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan baru dalam keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Pendekatan ini harus disesuaikan dengan lanskap tempat kerja baru, yang dicirikan oleh hybrid work, fleksibilitas, dan perubahan yang cepat.
Menyikapi kondisi tersebut, tahun 2023 ini SWA dan Korn Ferry kembali melakukan survei Employer of Choices (EOC) 2023. "Tujuan survei tersebut untuk memotret tingkat efektivitas perusahaan berdasarkan dua atribut, yaitu engagement dan enablement," kata Kemal E Gani, Group Chief Editor SWA Media.
Peserta survei ada 26 perusahaan yang melibatkan 51.606 responden karyawan. Metodologi survei dengan wawancara. Responden diukur berdasarkan 49 pertanyaan wajib dan dua pertanyaan komentar (the ‘want to’ of work dan the ‘can do’of work). Survei dilakukan antara September 2022-Agustus 2023.
Dari survei tersebut dihasilkan top lima perusahaan dengan effectiveness score tertinggi untuk kelompok perusahaan dengan jumlah karyawan di atas 1.000 orang dan 3 perusahaan dengan effectiveness score tertinggi untuk jumlah karyawan di bawah 1.000 orang.
Guna membahas lebih dalam dan memberikan apresiasi perusahaan - perusahaan yang pantas disebut sebagai perusahaan idaman versi Majalah SWA, maka SwaNetwork dan Korn Ferry mengadakan awarding dan webinar Employer of Choice 2023 dengan tema ‘Formulating New Approaches of Employee Engagement and Enablement in the New Landscape of Workplace’.
Acara ini membahas bagaimana strategi menjadi perusahaan pilihan karyawan di tengah lanskap kerja baru dan apa strategi corporate branding untuk memikat future best talent. Webinar berlangsung pada Senin, 30 Oktober 2023 jam 13.30 WIB – 16.30 WIB.
Opening Speech akan dibuka oleh Kemal E Gani selaku Group Chief Editor SWA Media. Lalu, dilanjutkan Lesson Leart form Korn Ferry : Metodologi Survei bersama Michelle Leong selaku APAC Delivery Leader KF Listen - Korn Ferry Digital
Sementara pemateri ada empat nara sumber hebat di bidang masing-masing sebagai praktisi di Human Resources. Para pembicara itu adalah Lisa Qonita, Senior VP People and Culture Indosat Ooredoo Hutchison; Rita Djohar, HRGA Division Head MPMulia Group; Reny Wiriandhani, Direktur Group Sumber Daya Manusia Lembaga Penjamin Simpanan serta Andika Rajasa, HC & GA Associate Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
Beberapa perusahaan memiliki cara tersendiri dalam menangani karyawan agar tetap menjadi perusahaan idaman. Di Savoria Group misalnya, menurut Ihsan M Putri, CEO Savoria, cara perusahaan yang dipimpinnya dalam memberdayakan karyawan dimulai dari on boarding, pertama dengan memiliki buddy system. Secara pararel, karyawan baru akan ditemani oleh buddy selama satu tahun.
Buddy ini bertugas mendampingi dan memberikan advice, sehingga karyawan baru tidak merasa sendirian. Setelah itu, saat bekerja, karyawan baru dibimbing oleh atasan (coaching) dan melakukan evaluasi melalui performance evaluation 360 online (memberikan feedback) secara berkala.
Kedua, memilik Standard Operating Procedure kerja yang terstruktur untuk memberikan informasi proses kerja. Ketiga, mempunyai Key Performance Indicator. Keempat, training. Jika ada pelatihan teknikal khusus, akan dikirim ke lembaga lain. Savoria terbilang agresif melalukan penetrasi pasar. Mulai dari nol pada tahun 2018 dan sekarang sudah memiliki 3.000 lebih karyawan.
“Selama Covid-19, kami justru merekrut 1.600 karyawan baru. Karyawan kami tidak ada yang di PHK dan pengurangan gaji. Saat ini, kami sudah ekspor produk ke 30 negara seperti wilayah Amerika, Afrika, Timur Tengah, dan Asia untuk produk Caffino,” jelas Ihsan.
Manajemen Savoria percaya bahwa karyawan harus memiliki sense of purpose dan sense of ownership di tempat kerja. Ini yang akan meningkatkan engagement. Selain itu, perusahaan mesti membuat karyawan bekerja keras dan tetap happy. Happy employee itu berdampak pada produktivitas karyawan. Lebih dari itu, sikap leader itu idealnya memimpin dan melayani.
Sementara itu strategi Techconnect adalah menerapkan ‘Corporate Engagement Framework’, yang terdiri dari komponen: Digital Tech & Transformation, Career & Development Opportunities, Dampak Sosial, Diversity, Inclusion, Creativity dan 6 dimensi program Employee Engagement & Wellness.
“Keenam strategi tersebut merupakan satu rangkaian turunan dari ke-12 pemicu engagement, yakni confidence in leaders, clear & promising direction, respect & recognition, pay & benefit, development opportunities, quality & consumer focus, performance management, authority & empowerment, resources, training, collaboration, dan work-structure-process,” ujar P. Swasono Satyo, Chief Human Resources Officer of TechConnect.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(dra)