Tren Motif Cetak Koran Dunia Mode

Senin, 25 September 2017 - 23:08 WIB
Tren Motif Cetak Koran Dunia Mode
Tren Motif Cetak Koran Dunia Mode
A A A
JAKARTA - Panggung New York Fashion Week (NYFW) selalu menarik dan kerap melahirkan tren baru di dunia mode. Kali ini hadir motif cetak koran dalam busana yang dinilai sebagai salah satu tren paling kuat di NYFW dengan keunikannya.

Terlepas dari optimisme yang terpancar melalui koleksi Musim Semi 2018 NYFW, tidak banyak komentar politik dilontarkan para desainer lewat tampilan busananya. Terlebih, tidak ada slogan (politik) yang muncul pada busana. Meski demikian, ada desainer yang menggunakan warna pelangi dan pastel serta motif permainan siluet dan kain tipis untuk menyuarakan protesnya.

Dilansir Vogue, ada beberapa looks yang terlihat seperti mengeluarkan pernyataan yang kuat tentang presiden atas serangan inkonstitusional terhadap media dan kebebasan pers melalui penggunaan cetak dan alat peraga koran yang berani.

Gambaran hitam putih merupakan simbol kunci dari beberapa koleksi yang hadir. Misalnya yang ditunjukkan dalam koleksi Helmut Lang oleh Shayne Oliver, yang membiarkan sang model menutupi wajah mereka dengan cetakan koran hitam putih.

Sementara itu, Raf Simons mencetak ulang karya Andy Warhol yang berjudul Tunafish Disaster yang dibuat dari artikel Newsweek asli. Terlihat potongan atasan bergaya tank top dengan cetakan Tunafish Disaster hitam putih. Jadi, Warhol juga tampil dalam pakaian Calvin Klein, tidak hanya dipilih, tetapi diproduksi ulang dengan rasa kuratorial yang tajam.

Pakaian ini tidak hanya dicetak dengan gambar Warhol, tetapi seperti mendirikan pabrik cetak untuk memasukkan gambar ke pakaian. Dengan cara yang sama, Warhol menghasilkan karya seninya yang asli.

“Ini bukan tentang seni pakaian, tapi tentang seni berpakaian. Dia secara fundamental kembali pada metode dan sarana untuk menciptakan pakaian yang memasukkan referensi ke artis dan seni yang dia kerjakan,” ungkap editor Another Magazine , Alexander Fury.

Busana dengan pola cetak surat kabar juga muncul di LRS Spring 2018, yang menampilkan gaun dengan kolom neoprene , sepatu bot, dan model yang membawa tumpukan koran.

Ada pula celana panjang berpotongan print koran yang dibiarkan terurai tidak beraturan. Selain contoh pakaian siap pakai bermotif koran cetak, Edie Parker Brett Heyman menciptakan sebuah acara berita palsu dan publikasi tiruan yang bagus, yang didasarkan pada Ms Magazine Gloria Steinem.

Dia juga akan menyumbangkan 100% penjualan clutch #truth-nya kepada Komite untuk melindungi wartawan. Ide cetak koran yang terinspirasi dari Lady Grey harus diakui telah mengakar pada mode. Elsa Schiaparelli menunjukkan salah satu iterasi awal cetakan surat kabar pada 1935, yang dibuat dari kliping persnya sendiri. Ini menjadi motif populer pada era 60an dan 70-an.

Kemudian, John Galliano menciptakan gaun surat kabar untuk koleksi couture tahun 2000 yang secara kontroversial berjudul Hobo Chic. Tidak lama kemudian, itu dipakai karakter Sarah Jessica Parker Carrie Bradshaw di Sex and the City , sehingga memperkuatnya sebagai ikon sejarah budaya pop. Pada tahun-tahun sebelumnya, Schiaparelli, Twiggy, dan Galliano menggunakan cetakan surat kabar untuk slip dan tee.

Sedangkan, gaun tidak terlalu kuat menggebrak dunia mode seperti sekarang. Pada 2017, seperti melihat sebuah kolase berita utama yang datang di runway, membuat seseorang merindukan masa lalu saat kebebasan berbicara dan jurnalisme investigasi digembar-gemborkan, yang tidak dikalahkan tweet dari pemimpin dunia bebas.

Motif cetak koran juga dianggap terasa penuh harapan, sama seperti warna, ringan, dan semangat yang menyenangkan karena bisa terlihat di tempat lain. Sang pencinta fashion bisa memakai cetak koran, bisa membacanya, memeluknya, serta memperjuangkannya.

Ini jauh lebih hebat daripada slogan tee dan tidak diragukan lagi menjadi salah satu hal yang paling layak diperhatikan dari fashion week . Di luar panggung NYFW, Emily Seilhamer asal Pennsylvania, USA, menghabiskan lebih dari dua minggu untuk membuat gaun yang terbuat dari potongan koran favorit Inggris. Setidaknya 10.000 bungkus koran Sun menciptakan gaun utama Sun.

“Saya tahu itu tidak akan memakan waktu lama karena bagian-bagiannya sudah utuh. Saya membawa 20 jam kerja keras, meskipun dengan waktu pengeringan lem, seluruh proses memakan waktu dua minggu, karena setelah setiap lapisan saya membiarkannya kering semalam sebelum saya dapat mulai mengerjakannya lagi,” ungkap Emily dilansir Sun.

Terlihat gaun selutut bertali terlihat hampir memerah karena tulisan Sun yang hampir menutupi seluruh baju. Bukan hanya baju, Emily juga membuat topi lebar lengkap dengan sepasang sepatu heels . “Bagian tersulit adalah topinya!” ujarnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9847 seconds (0.1#10.140)