Ikan Patin Ramaikan Festival Gedung Sate-Semarak Pesta Rakyat

Sabtu, 30 September 2017 - 05:30 WIB
Ikan Patin Ramaikan Festival Gedung Sate-Semarak Pesta Rakyat
Ikan Patin Ramaikan Festival Gedung Sate-Semarak Pesta Rakyat
A A A
BANDUNG - Festival Gedung Sate-Semarak Pesta Rakyat digelar sebagai puncak Perayaan Hari Jadi ke-72 Provinsi Jawa Barat. Digelar di halaman Gedung Sate, salah satu acara di ajang ini adalah Olahan Ikan Patin, Jumat (29/9/2017).

Di acara ini, pengunjung festival yang beruntung bisa mencicipi olahan ikan patin raksaksa yang diolah langsung di lokasi. Salah satu ikan patin raksasa itu ada yang memiliki berat 12 kg seperti yang dipamerkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan beserta istri Netty Prasetyani.

Penampakan ikan patin raksaksa tersebut istimewa dan menarik perhatian pengunjung festival. Pasalnya, ikan patin yang biasa diolah masyarakat umumnya memiliki berat maksimal 1,5 kg.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Aher itu, acara Olahan Ikan Patin merupakan kampanye gerakan konsumsi ikan patin yang bermanfaat untuk kesehatan karena kaya akan gizi.

"‎Patin ini mampu memenuhi gizi masyarakat dengan cepat. Mengapa? Kita tahu ya kalau sapi disembelih itu minimal setelah 1,5 tahun, itu juga kalau beranak cuma satu. Tapi kalau patin jauh lebih cepat dan telurnya bisa sampai 100.000 telur," papar Aher.

Aher mengungkapkan, kebutuhan bibit ikan patin secara nasional sebanyak 1,7 triliun bibit per tahunnya. Selama ini, separuh dari kebutuhan bibit ikan berkumis itu dipenuhi Jabar.

"Jadi Jabar itu produsen patin terbesar, separuh dari kebutuhan nasional disediakan masyarakat Jabar," ujar dia.

Aher juga mengatakan, ikan patin merupakan ikan yang mudah diolah. Dia mencontohkan ikan dori yang banyak disediakan restoran jepang. Padahal, kata Aher, ikan dori merupakan ikan yang sejenis dengan ikan patin.

"Kalau rumah makan Jepang disodori dori, warnanya kemerahan. Ternyata dori itu ikan patin di Indonesia, tapi ikan patin Indonesia kecokelatan. Meski begitu, tingkat kegurihannya lebih gurih punya kita (patin)," tutur Aher.

Patin raksaksa tersebut akhirnya diolah langsung oleh seorang chef. Dengan cekatan chef membersihkan dan mengolahnya menjadi masakan istimewa yang kemudian dibagikan cuma-cuma kepada pengunjung. Pengunjung juga bisa mencicipi olahan ikan patin lainnya, sepeti abon ikan patin.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4564 seconds (0.1#10.140)