Mengintip Perjuangan Aktor Palestina di Amerika, Disebut Duta Besar Gaza untuk Hollywood

Senin, 13 November 2023 - 16:43 WIB
loading...
Mengintip Perjuangan Aktor Palestina di Amerika, Disebut Duta Besar Gaza untuk Hollywood
Iyad Hajjaj menceritakan perjalanannya sebagai aktor dari Gaza yang untuk menembus Hollywood. Foto/ Instagram.
A A A
JAKARTA - Belum lama ini terjadi aksi mogok para aktor Hollywood . Namun, kondisi itu berakhir pada pekan inoi. Hal itu membuat para kru bersemangat untuk kembali bekerja setelah mendapatkan kompensasi yang lebih baik. Bagi Iyad Hajjaj, berakhirnya pemogokan berarti membuatnya bisa mengirim lebih banyak uang ke keluarganya di Gaza.

Iyad Hajjaj yang namanya masuk dalam film Ms. Marvel, Will and Grace dan Black Monday ini pun menceritakan perjalanannya dari Gaza ke Hollywood.

Menurutnya perjalanannya itu adalah beban yang tidak biasa yang harus ditanggung oleh seorang aktor Hollywood di atas perjuangan sehari-hari lainnya, namun Hajjaj tahu bahwa dia akan menanggungnya ketika meninggalkan Gaza sebagai seorang aktor muda yang bercita-cita tinggi.

“Tidak mudah bagi saya untuk hanya berdiam diri dan hanya menonton,” kata Iyad kepada The New Arab dikutip pada Selasa (13/11/2023).



“Setiap kali saya ditanya mengapa saya datang ke Amerika, saya menjawab bahwa saya datang untuk memiliki kualitas hidup yang baik dan untuk membantu keluarga saya,” ujar dia lagi.

"Jika saya ingin menghubungkan Gaza dengan serangan tersebut, saya berharap bisa menghasilkan lebih banyak uang untuk membantu keluarga saya membeli makanan dan air," tuturnya.

Bahkan, sebelum pecahnya peperangan di Gaza, tujuannya untuk melakukan aksi demonstrasi sejak Juli adalah untuk mendapatkan gaji, sisa hidup dan perlindungan yang lebih baik dari penggunaan kecerdasan buatan.

Dia juga berharap dapat membuka jalan bagi orang-orang dari wilayahnya yang ingin melakukan pekerjaan yang sama dan memberikan representasi yang lebih manusiawi dan bernuansa Timur Tengah kepada khalayak Barat.

Diketahui, Iyad dibesarkan di Kota Rafah, perbatasan Gaza, jauh dari gemerlapnya Hollywood. Namun, sebagai seorang anak, dia sudah memiliki bakat akting di teater komunitas dan berperan dalam film Hollywood papan atas, Appointment with Death, di Kota Jericho yang bersejarah di Tepi Barat dengan pemeran all-star, termasuk Lauren Bacall dan Carrie Fisher.

Itu adalah langkah besar bagi seorang anak dalam karier yang harus melalui banyak rintangan sebelum akhirnya dia harus menjalani hukuman di California Selatan.

Butuh empat tahun baginya untuk bisa mendapatkan uang dari akting dan pembuatan film. Pertama, giginya diperbaiki, sebuah langkah penting bagi seorang aktor layar.

Setelah itu, dia mengambil pekerjaan akting apa pun yang dia bisa, termasuk menjadi wajah Western Dental, di mana gigi barunya berguna.

Sesampainya di Los Angeles, dia terus mendapatkan pengalaman komersial. Namun, dia tidak melupakan akar komunitas teater dan keinginannya untuk melihat lebih banyak representasi Timur Tengah di Hollywood.



"Identitasku bukanlah faktor terbesar dalam diriku menjadi seorang aktor. Sebagai orang yang berbakat, aku lebih ingin membuat film dan membuat orang mengerti dari mana aku berasal," katanya.

"Dengan cara yang sangat halus, saya ingin terus membuat film dan membuat orang sadar akan fakta yang mereka lewatkan."

Duta Besar Gaza untuk Hollywood

Bagi warga Palestina di Gaza, dia adalah "duta besar untuk Hollywood", sebuah peran yang tidak dianggap enteng olehnya.

"Ini adalah tanggung jawab yang sangat besar dan terlalu besar bagi saya. Mereka pikir saya bisa mengubah dunia dengan cara Hollywood. Saya tidak akan mengubah opini suatu negara, tapi saya bisa mengubah opini seseorang di sana-sini. Perubahan datang dari orang-orang di seluruh dunia,” kata Iyad.

Selama lima bulan terakhir, dia fokus pada pemogokan, yang menyebabkan dia dan aktor lainnya turun ke jalan selama musim panas yang cuacanya biasa panas. Selama enam minggu terakhir, dia semakin fokus pada Gaza.

“Saya gembira dengan berakhirnya pemogokan ini. Tetapi saya masih gugup dan takut pada semua saudara laki-laki dan perempuan saya. Banyak dari mereka yang mengungsi dan berbagi kamar. Setiap kamar memiliki satu keluarga. Anda berbicara tentang keluarga multi-generasi yang tinggal bersama. Mereka tidak bisa pergi," ujar dia.



Beruntung baginya – dan bagi keluarganya di Gaza – ia sudah memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Beberapa jam setelah pemogokan berakhir, dia mendapat tawaran untuk berperan sebagai dokter dalam sebuah film.

“Dengan peran saya, saya mencoba mengubah citra orang Arab dan Timur Tengah. Peran ini adalah dokter, itu bagus. Karakter-karakter ini lebih mewakili kita dibandingkan teroris. Saya mencoba mengubah narasinya,” tuturnya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1735 seconds (0.1#10.140)